123 Agar kamu dapat langsung mempraktikkan pemetaan SIG secara
konvensional, maka lakukanlah tahapan-tahapan pada latihan di bawah ini. Sebelumnya, buatlah beberapa kelompok kerja dalam kelas kamu. Carilah
tempat yang berbeda untuk masing-masing kelompok dalam mempraktikkan latihan berikut.
Tujuan : Siswa mampu menentukan lokasi usaha wartel dengan ketentuan
jarak tidak lebih dari 100 meter dari jalan utama, pada radius 250 meter dari wartel masih terdapat permukiman, dan tidak
terdapat saingan atau wartel lainnya yang berjarak minimal 500 meter dari wartel yang akan ditentukan tempatnya.
Jenis Analisis : Buffering dan overlay Langkah kerja :
Tahap I : Mengumpulkan data
1. Mencari peta administrasi yang dilengkapi jaringan jalan. Kemudian peta tersebut kamu buat sebagai peta dasarnya.
2. Mencari peta rupa bumi atau peta penggunaan lahan untuk menentukan objek sebaran permukiman.
3. Mencari data sebaran wartel yang sudah terdapat di daerah yang kamu petakan.
4. Survey lapangan untuk memplot lokasi wartel-wartel tersebut pada peta-peta yang sudah kamu miliki.
Tahap II : Membuat peta
1. Membuat peta jaringan jalan dan buffer pada plastik transparan dengan jarak 100 meter dari jalan yang dipetakan.
2. Membuat peta sebaran lokasi wartel pada plastik transparan dan membuat buffer berupa lingkaran dari lokasi masing-
masing wartel dengan radius 500 meter. 3. Membuat peta sebaran permukiman dan buffer berupa
lingkaran pada plastik transparan dari lokasi masing-masing wartel dengan radius 250 meter.
Tahap III : Analisis Buffer 1. Menumpangsusunkan peta-peta yang telah kamu buat pada
tahap II. 2. Menentukan lokasi yang sesuai dengan persyaratan atau
tujuan dan memberi tanda dengan mengarsir wilayah yang dimaksud. Mungkin saja dari peta-peta tersebut terdapat
beberapa alternatif lokasi yang dapat dijadikan petunjuk mendirikan usaha wartel.
124 Setelah kamu memahami dan mempraktikkannya, cobalah untuk mengulang
kegiatan tersebut dengan mengganti topik latihan sesuai kondisi daerah kamu masing-masing atau yang dianggap lebih menarik. Diskusikanlah terlebih dahulu
dengan guru
D. MANFAAT SIG DALAM KAJIAN GEOGRAFI
Pemanfaatan SIG terus meluas, tidak hanya oleh para ahli geografi, tetapi juga dimanfaatkan oleh bidang keilmuan lainnya, seperti ilmu-ilmu kebumian
geologi, tanah, geomorfologi, dan geofisika, perencanaan, pertanian, perikanan, kehutanan, dan lain-lain. Pada saat ini hampir semua bidang ilmu memerlukan
SIG, misalnya SIG untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, SIG untuk perencanaan wilayah, SIG untuk pengelolaan hutan, SIG untuk pengelolaan
pertanian, SIG untuk pengelolaan daerah aliran sungai, SIG untuk penanganan bencana alam, dan yang lainnya. Bahkan di negara-negara maju, pemanfaatan
SIG tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi sudah merambah ke berbagai bidang usaha. Misalnya, perusahaan-perusahaan real estate, perusahaan
konstruksi, periklanan.
Kaitannya dengan geografi, SIG merupakan alat analisis yang handal. Pemanfaatan SIG menjadi bagian penting dan mampu memberikan analisis
serta kesimpulan yang bisa diandalkan. Berikut ini beberapa kemampuan SIG:
1. Mencari dan menunjukkan lokasi suatu objek tertentu beserta keterangan
lainnya. 2.
Mencari atau menentukan lokasi yang memenuhi kriteria untuk mendirikan suatu kawasan permukiman, perkantoran, pusat pemerintahan, pusat
perdagangan, dan usaha ekonomi lainnya.
3. Menyajikan kecenderungan perubahan atau perkembangan dari suatu
fenomena, misalnya perubahan luas permukiman, perkembangan kepadatan penduduk.
4. Menganalisis pola dari suatu fenomena tertentu, misalnya pola sebaran
penyakit. 5.
Membuat model-model untuk keperluan evaluasi kesesuaian lahan, peruntukan lahan, konservasi DAS, penanggulangan bahaya banjir, dan
model-model lain.
Kemampuan-kemampuan SIG tersebut banyak dimanfaatkan dalam kajian geografi. Topik-topik geografi yang dapat diolah dan dianalisis dengan
menggunakan SIG, antara lain sebagai berikut.
125
a. Manajemen tata guna lahan
Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya
adalah untuk menentukan zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaataan lahan di kota biasanya dibagi
menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran, fasilitas umum, dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing
wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunan utilitas-utilitas yang diperlukan.
Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan urban perlu dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentu
yang bisa menyebabkan ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan parameter antara lain: di luar
area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air, berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa
memetakan apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteria ini nanti digabungkan sehingga memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai,
agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh kriteria.
Di daerah pedesaan rural manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisi
tanah, ketinggian, dan keadaan alam, akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan lahannya. Pembangunan
saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing
tempat dan peta kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan memanfaatkan peta produksi pangan, penyebaran
konsumen, dan peta jaringan transportasi.
Selain untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang. Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan
ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan, permukiman,
kawasan industri, dan lainnya.
b. Inventarisasi sumber daya alam
Secara sederhana manfaat SIG dalam data kekayaan sumber daya alam ialah sebagai berikut.
1 Untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, misalnya minyak
bumi, batubara, emas, besi dan barang tambang lainnya. 2
Untuk mengetahui persebaran kawasan lahan, misalnya: