Perangkat hukum Kondisi lingkungan

49 atau sebaliknya. Banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk menentukan lokasi industri yang ideal, sehingga lahirlah beberapa teori lokasi dari para ahli yang didasarkan pada faktor-faktor produksi paling dominan dari suatu kegiatan industri. Teori lokasi adalah suatu teori yang dikembangkan untuk melihat dan memperhitungkan pola lokasional kegiatan ekonomi termasuk industri dengan cara yang konsisten dan logis, dan untuk melihat serta memperhitungkan bagaimana antarwilayah kegiatan ekonomi itu saling berhubungan interrelated .

2. Teori lokasi

Pertimbangan utama dalam menentukan alternatif lokasi industri yaitu ditekankan pada biaya transportasi yang rendah. Beberapa teori yang banyak digunakan dalam menentukan lokasi industri, adalah sebagai berikut: a. Theory of industrial location teori lokasi industri dari Alfred Weber. b. Theory of optimal industrial location teori lokasi industri optimal dari Losch. c. Theory of weight loss and transport cost teori susut dan ongkos transport. d. Model of gravitation and interaction model gravitasi dan interaksi dari Issac Newton dan Ullman. e. Theory of cental place teori tempat yang sentral dari Walter Christaller. Pada prinsipnya beberapa teori lokasi tersebut untuk memberikan masukan bagi penentuan lokasi optimum, yaitu lokasi yang terbaik dan menguntungkan secara ekonomi. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai beberapa teori lokasi.

a. Theory of industrial location teori lokasi industri dari Alfred

Weber Teori ini dimaksudkan untuk menentukan suatu lokasi industri dengan mempertimbangkan risiko biaya atau ongkos yang paling minimum, dengan asumsi sebagai berikut: 1 Wilayah yang akan dijadikan lokasi industri memiliki: topografi, iklim dan penduduknya relatif homogen. 2 Sumber daya atau bahan mentah yang dibutuhkan cukup memadai. 3 Upah tenaga kerja didasarkan pada ketentuan tertentu, seperti Upah Minimum Regional UMR. 4 Hanya ada satu jenis alat transportasi. 5 Biaya angkut ditentukan berdasarkan beban dan jarak angkut. 50 6 Terdapat persaingan antarkegiatan industri. 7 Manusia yang ada di daerah tersebut masih berpikir rasional. Persyaratan tersebut jika dipenuhi maka teori lokasi industri dari Alfred Weber dapat digunakan. Weber menggunakan tiga faktor variabel penentu dalam analisis teorinya, yaitu titik material, titik konsumsi, dan titik tenaga kerja. Ketiga titik faktor ini diukur dengan ekuivalensi ongkos transport. Berdasarkan asumsi tersebut di atas, penggunaan teori Weber tampak seperti pada gambar berikut ini. a b c Gambar 2.3 Segitiga Weber dalam menentukan lokasi industri Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2000 Keterangan: M = pasar P = lokasi biaya terendah. R1, R2 = bahan baku Gambar a : apabila biaya angkut hanya didasarkan pada jarak. b : apabila biaya angkut bahan baku lebih mahal dari pada hasil industri. c : apabila biaya angkut bahan baku lebih murah dari pada hasil industri.

b. Teori lokasi industri optimal Theory of optimal industrial loca-