Pewilayahan berdasarkan fenomena batuan
b. Pewilayahan berdasarkan fenomena kemiringan lereng
Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki kemiringan lereng yang berbeda, hal ini ada kaitannya dengan proses dinamika kulit bumi dan sifat batuan. Daerah yang sifat batuannya rigid keras jika ada pergerakan kulit bumi akan terjadi patahan dan rekahan, sedangkan pada batuan yang lunak jika ada pergerakan kulit bumi akan terjadi lipatan dan punggungan. Berdasarkan fenomena tersebut maka permukaan bumi dapat dibedakan wilayah hampir datar kemiringan lereng 2, wilayah agak miring kemiringan lereng antara 2-7, wilayah miring kemiringan lereng antara 7-12, wilayah agak curam kemiringan lereng antara 12-18, wilayah curam kemiringan lereng 18-24, dan wilayah sangat curam kemiringan lereng 24.c. Pewilayahan berdasarkan fenomena tanah
Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki jenis tanah yang berbeda. Hal ini berkaitan dengan faktor iklim, organisme, batuan, topografi, dan waktu. Berdasarkan genesisnya tanah dapat dibedakan menjadi wilayah tanah mineral dan wilayah tanah organik. Berdasarkan tekstur tanah dapat dibedakan menjadi wilayah tanah berpasir, wilayah tanah berdebu, dan wilayah tanah berlempung clay. Berdasarkan kedalaman tanah dapat dibedakan menjadi wilayah tanah dalam dan wilayah tanah dangkal litosol. Berdasarkan perkembangannya dapat dibedakan menjadi wilayah tanah baru seperti regosol dan wilayah tanah yang telah mengalami perkembangan seperti latosol, kambisol, podsolik, mediteran, dan yang lainnya.3. Pewilayahan berdasarkan fenomena hidrosfer
Fenomena hidrosfer yang akan dijadikan dasar untuk klasifikasi berdasarkan air permukaan, densitas air, dan kedalaman air tanah.a. Pewilayahan berdasarkan fenomena air permukaan
Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki air permukaan yang berbeda. Hal ini, karena dipengaruhi oleh keadaan morfologi, curah hujan, dan kondisi batuan. Berdasarkan daerah aliran sungai dapat dibedakan menjadi wilayah hulu sungai, wilayah tengah sungai, dan wilayah hilir sungai. Berdasarkan genangan air dapat dibedakan menjadi wilayah tangkapan air, wilayah aliran sungai, 193 wilayah danauwaduk, wilayah rawa, dan wilayah laut. Berdasarkan kemampuan menampung air hujan dapat dibedakan menjadi wilayah banjir dan wilayah berdrainase baik.b. Pewilayahan berdasarkan fenomena density air
Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki density air yang berbeda. Hal ini karena dipengaruhi oleh kandungan mineral yang ada pada air. Berdasarkan density air daerah di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi wilayah perairan laut asin, wilayah perairan payau, dan wilayah perairan darat tawar.c. Pewilayahan berdasarkan fenomena kedalaman air tanah
Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki kedalaman air yang berbeda. Hal ini, karena dipengaruhi oleh curah hujan, batuan, kemiringan, dan vegetasi penutup lahan. Berdasarkan kedalaman air tanah daerah di permukaan bumi dapat dibedakan menjadi wilayah air tanah dangkal, wilayah air tanah dalam, dan wilayah mata air.4. Pewilayahan berdasarkan fenomena biosfer
Fenomena biosfer yang akan dijadikan dasar klasifikasi berdasarkan vegetasi dan fauna.a. Pewilayahan berdasarkan fenomena vegetasi
Tiap-tiap daerah di permukaan bumi memiliki vegetasi yang berbeda. Hal ini, karena dipengaruhi oleh curah hujan, suhu, kelembaban, ketersediaan air, drainase, tekstur, bahan kasar, kedalaman tanah, kejenuhan basa, pH, bahan organik, salinitas, alkalinitas, kedalaman sulfidik, lereng, bahaya erosi, genangan, batuan di permukaan, dan singkapan batuan. Berdasarkan biogeografi dapat dibedakan menjadi wilayah Boreal, wilayah Paleotropik yang terdiri atas Afrikan, Indo-Melayu, dan Polynesia, wilayah neotropikal, wilayah Afrika Selatan, wilayah Australia, dan wilayah Antartik. Berdasarkan lebar daun dapat dibedakan menjadi wilayah vegetasi berdaun lebar dan wilayah vegetasi berdaun jarum. Berdasarkan pemanfaatannya dapat dibedakan menjadi wilayah hutan lindung, wilayah hutan produksi, wilayah hutan konservasi, wilayah pertanian wilayah lahan basah seperti padi sawah dan wilayah lahan kering seperti hortikultura, wilayah pemukiman, wilayah terbuka hijau, wilayah industri, dan lainnya. Berdasarkan umur tanaman dapat dibedakan menjadi wilayah tanaman tahunan dan wilayah tanaman musiman.Parts
» Memahami Geografi 3 SMA MA Kelas 12 Bagja Waluya 2009
» Legenda atau keterangan KOMPONEN PETA
» Tanda arah atau tanda orientasi Peta inset peta sisipan
» Sumber dan tahun pembuatan peta
» Menggunakan grid Memperbesar dan memperkecil peta
» Menurut bidang proyeksinya Proyeksi peta
» Menurut garis karakternya Proyeksi peta
» Kompas dan cara penggunaannya
» Data hasil pengukuran MEMBUAT PETA LINGKUNGAN SEKITAR ATAU SEKOLAH
» Merumuskan hasil pengukuran MEMBUAT PETA LINGKUNGAN SEKITAR ATAU SEKOLAH
» Membuat peta sekolah hasil pengukuran
» Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
» Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
» Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
» Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
» Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
» Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
» Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
» Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
» Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
» Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika IMELDE Aneka Industri AI
» Industri Kecil IK Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
» Industri pariwisata Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
» Bahan mentah Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Modal Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Tenaga kerja Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Sumber energi Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Transportasi Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Pasar Teknologi yang digunakan
» Perangkat hukum Kondisi lingkungan
» Theory of industrial location teori lokasi industri dari Alfred
» Teori lokasi industri optimal Theory of optimal industrial loca-
» Teori susut dan ongkos transport theory of weight loss and
» Model gravitasi dan interaksi model of gravitation and interac-
» Teori tempat yang sentral theory of cental place dari Walter
» Industri yang cenderung ditempatkan di lokasi bahan baku
» Industri yang cenderung ditempatkan di daerah pemasaran
» Industri yang cenderung ditempatkan di pusat-pusat konsentrasi
» Industri yang cenderung ditempatkan di lokasi sumber tenaga
» Industri yang cenderung ditempatkan dengan orientasi pada
» Industri yang berorientasi pada modal
» Industri yang berorientasi pada teknologi
» Industri yang berorientasi pada peraturan dan perundang-
» Industri yang berorientasi pada lingkungan
» FAKTOR PENYEBAB GEJALA AGLOMERASI INDUSTRI
» Iklim KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Struktur geologi KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Keadaan morfologi KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Faktor sosial KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Kondisi ekonomi KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Keadaan politik dan kebijaksanaan pemerintah
» Perubahan penggunaan lahan Teknologi yang dimiliki
» Perbedaan harga lahan Teknologi yang dimiliki
» Perubahan budaya masyarakat Memacu pembangunan berbagai fasilitas fisik
» HAKIKAT PENGINDERAAN JAUH Memahami Geografi 3 SMA MA Kelas 12 Bagja Waluya 2009
» Distribusi daya force Distribusi gelombang bunyi Distribusi gelombang elektromagnetik
» Atmosfer Sensor SISTEM PENGINDERAAN JAUH
» Wahana SISTEM PENGINDERAAN JAUH
» Perolehan data SISTEM PENGINDERAAN JAUH
» Pengguna data SISTEM PENGINDERAAN JAUH
» Citra foto MENGENAL MEDIA CITRA
» Citra non foto MENGENAL MEDIA CITRA
» Bidang oceanografi Bidang geologi
» KONSEP DASAR SIG Memahami Geografi 3 SMA MA Kelas 12 Bagja Waluya 2009
» Perangkat keras Hardware Sistem komputer
» Perangkat lunak Software Sistem komputer
» Mengkaji kebutuhan Tahap persiapan
» Membuat rancangan peta Tahap persiapan
» Merancang basis data Menentukan prosedur kerja
» Tahap digitasi peta TAHAPAN KERJA SIG
» Tahap editing TAHAPAN KERJA SIG
» Tahap konversi TAHAPAN KERJA SIG
» Tahap analisis Tahap buffering
» Tahap pelaporan atau keluaran data
» Informasi lewat jaringan TAHAPAN KERJA SIG
» Langkah persiapan Langkah pembuatan peta
» Langkah analisis TAHAPAN KERJA SIG
» Potensi non fisik Potensi desa
» Ciri khas desa Perkembangan desa-kota
» Struktur ruang kota STRUKTUR RUANG DESA DAN KOTA 1.
» Adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi regional
» Wilayah formal KONSEP WILAYAH
» Wilayah fungsional KONSEP WILAYAH
» Pembuatan wilayah uniform Pewilayahan regionalisasi
» Pembuatan wilayah nodal Pewilayahan regionalisasi
» Contoh pewilayahan secara formal
» Contoh pewilayahan fungsional nodal
» Pewilayahan iklim berdasarkan posisi matahari
» Pewilayahan iklim berdasarkan ketinggian tempat
» Pewilayahan berdasarkan fenomena batuan
» Pewilayahan berdasarkan fenomena kemiringan lereng Pewilayahan berdasarkan fenomena tanah
» Pewilayahan berdasarkan fenomena air permukaan
» Pewilayahan berdasarkan fenomena density air
» Pewilayahan berdasarkan fenomena kedalaman air tanah
» Pewilayahan berdasarkan fenomena vegetasi
» Pewilayahan berdasarkan fenomena fauna
» Pewilayahan berdasarkan fenomena administratif
» Pewilayahan berdasarkan fenomena kependudukan
» Pewilayahan berdasarkan fenomena teknologi
» Teori Tempat yang Sentral Central Place Theory
» Teori kutub pertumbuhan PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
» Potensi daerah setempat PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
» Konsep agropolitan PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
» CIRI-CIRI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
» TAHAPAN-TAHAPAN PERKEMBANGAN NEGARA MENURUT W.W ROSTOW
» Letak dan luas Amerika Serikat dan Kanada
» Keadaan alam Amerika Serikat dan Kanada
» Pemanfaatan sumber daya alam
» Penduduk di Amerika Serikat dan Kanada
» Perekonomian di Amerika Serikat dan Kanada
» Letak dan luas Inggris United Kingdom
» Keadaan alam Inggris United Kingdom
» Penduduk Inggris United Kingdom
» Perekonomian Inggris United Kingdom
» Keadaan alam Penduduk Brasil
» Pola metropolis menyebar dispersed Pola metropolis galaktika Pola metropolis memusat
» Pola metropolis bintang Pengembangan wilayah di negara maju
» Pola metropolis cincin Pengembangan wilayah di negara maju
» Pengembangan wilayah di negara berkembang
Show more