HAKIKAT PENGINDERAAN JAUH Memahami Geografi 3 SMA MA Kelas 12 Bagja Waluya 2009

79 Citra dapat diartikan sebagai gambaran yang tampak dari suatu objek yang diamati, hasil liputan, dan atau rekaman suatu alat pemantau. Misalnya, memotret bunga di taman. Foto bunga yang berhasil kita buat itu merupakan citra bunga tersebut. Menurut Hornby, citra adalah gambaran yang terekam oleh kamera atau alat sensor lain. Adapun menurut Simonett, dan kawan-kawan, citra adalah gambar rekaman suatu objek biasanya berupa gambaran pada foto yang diperoleh dengan cara optik, elektroptik, optik-mekanik, atau elektromekanik. Di dalam bahasa Inggris terdapat dua istilah, yaitu “image” dan “imagery”, yang berarti citra dalam bahasa Indonesia. Data citra masih merupakan data mentah. Agar dapat dimanfaatkan, maka citra harus diinterprestasikan atau diterjemahkan atau ditafsirkan terlebih dahulu. Gambar 3.3 Perubahan foto udara Sumber: Laboratorium Geografi-UPI, 2006 Penggunaan jasa penginderaan jauh meningkat dengan pesat pada lima dasawarsa terakhir ini. Hal tersebut didasarkan pada beberapa alasan, antara lain sebagai berikut: 1. Hasil penginderaan jauh dapat menggambarkan objek permukaan bumi yang relatif menyerupai, lengkap, dan dapat meliputi daerah yang luas. 2. Dapat diinterpretasi secara tiga dimensi dengan bantuan alat stereoskop lihat gambar 3.4 dan 3.5. 3. Objek yang tak tampak dapat diwujudkan dalam bentuk hasil penginderaan jauh, terutama dengan bantuan gelombang inframerah termal yang digunakan pada saat perekaman. 4. Data yang dihasilkan relatif cepat dan menjangkau daerah-daerah yang sulit dijelajahi melalui jalur darat. a b 80 5. Dapat menginterpretasi daerah bencana dan kandungan sumber daya alam suatu daerah. 6. Hasil penginderaan jauh dapat dibuat ulang dalam waktu singkat. Mengapa penginderaan jauh dipelajari dalam geografi? Penginderaan jauh merupakan suatu kegiatan yang menghasilkan data permukaan bumi. Data tentang permukaan bumi merupakan objek kajian ilmu geografi. Dengan demikian, penginderaan jauh sangat diperlukan dalam ilmu geografi.

B. SISTEM PENGINDERAAN JAUH

Penginderaan jauh merupakan suatu sistem yang terdiri atas beberapa komponen. Komponen-komponen dan interaksi antarkomponen dalam sistem penginderaan jauh akan diuraikan sebagai berikut. Gambar 3.4 Stereoskop cermin model N-2 Zeiss dengan alat pengukur micrometer Sumber: Lillesand dan Kiefer, 1990: halaman 124 Gambar 3.5 Stereoskop cermin penyiaman old Deffl Sumber: Lillesand dan Kiefer, 1990: halaman 125 Gambar 3.6 Sistem Penginderaan Jauh Sumber: Penginderaan Jauh, 1994 81

1. Tenaga untuk penginderaan jauh

Pengumpulan data dalam penginderaan jauh dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan sensor buatan. Untuk itu, diperlukan tenaga penghubung yang membawa data tentang objek ke sensor. Data tersebut dikumpulkan dan direkam dengan 3 tiga cara, dengan variasi sebagai berikut:

a. Distribusi daya force

Contoh, gravitometer mengumpulkan data yang berkaitan dengan gaya tarik bumi.

b. Distribusi gelombang bunyi

Contoh, sonar digunakan untuk mengumpulkan data gelombang suara dalam air.

c. Distribusi gelombang elektromagnetik

Contoh, kamera untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan pantulan sinar. Gambaran objek permukaan bumi merupakan hasil interaksi antara tenaga dan objek yang direkam. Tenaga yang dimaksud adalah radiasi matahari, tetapi jika perekaman tersebut dilakukan pada malam hari dibuat tenaga buatan yang dikenal sebagai tenaga pulsa. Penginderaan jauh yang menggunakan tenaga buatan disebut sistem aktif. Hal ini didasarkan karena pada saat perekaman pada malam hari diperlukan bantuan tenaga. Proses perekaman objek tersebut melalui pancaran tenaga buatan yang disebut tenaga pulsa berkecepatan tinggi, karena pada saat pesawat bergerak tenaga pulsa yang dipantulkan oleh objek direkam. Oleh karena tenaga pulsa memantul, pantulan yang tegak lurus memantulkan tenaga yang banyak, sehingga rona yang terbentuk akan berwarna gelap. Sementara tenaga pantulan pulsa radar relatif kecil, sehingga rona yang terbentuk akan cerah. Sensor yang tegak lurus dengan objek membentuk objek gelap disebut near range, sedangkan yang membentuk sudut jauh dari pusat perekaman disebut far range. Sumber tenaga yang digunakan dalam penginderaan jauh yaitu matahari, sebagai sumber utama tenaga elektromagnetik alami yang digunakan pada teknik pengambilan data objek. Penginderaan jauh dengan memanfaatkan tenaga alamiah disebut penginderaan jauh sistem pasif. Radiasi matahari yang terpancar ke segala arah, terurai menjadi berbagai panjang gelombang λ: mulai dari panjang gelombang dengan unit terkecil pikometer sampai dengan unit terbesar kilometer.