Sumber dan tahun pembuatan peta

14 tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. Selain komponen-komponen di atas, satu hal yang penting dari peta adalah toponim. Toponim merupakan penamaan objek geografi di permukaan bumi. Setiap objek di permukaan bumi memiliki sejarah dan cerita. Oleh karena itu, penamaan objek tersebut harus menggunakan bahasa daerah setempat atau lokal. Dari nama objek atau gejala tersebut akan memudahkan menelusuri sejarah dan cerita dari kejadian dari objek atau gejala tersebut, seperti Gunung Tangkuban Parahu. Nama Tangkuban Parahu kita sudah mengenal bahasanya dan akan mudah mencari cerita terjadinya Tangkuban Parahu. Dari uraian materi tadi dapat disimpulkan bahwa semua yang ada pada peta dinamakan komponen-komponen kelengkapan peta, yang sangat penting bagi kamu untuk mengenal dan membaca peta.

B. PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN

Pada prinsipnya, peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diperkecil pada sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam dua dimensi dengan metode dan perbandingan tertentu atau skala. Gambar yang ada pada peta merupakan informasi geografis yang berhubungan dengan bentuk wilayah beserta kenampakan fenomena alam dan budaya. Berikut ini dijelaskan tahapan-tahapan dalam pembuatan sebuah peta. Di dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Adapun yang dimaksud pembuatan peta dalam hal ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah: 1. menentukan daerah yang akan kamu petakan; 2. membuat peta dasar base map yaitu peta yang belum diberi simbol; 3. mencari dan mengklasifikasikan menggolongkan data sesuai dengan kebutuhan; 4. membuat simbol-simbol yang mewakili data; 5. menempatkan simbol pada peta dasar; 6. membuat legenda keterangan, dan 7. melengkapi peta dengan tulisan lettering secara baik dan benar.

1. Tata cara penulisan pada peta

Untuk membuat tulisan lettering pada peta ada kesepakatan di antara para ahli kartografer yaitu sebagai berikut: 15 a. Nama geografis ditulis dengan bahasa dan istilah yang digunakan penduduk setempat. Contoh: Sungai ditulis Ci Jawa Barat, Kreung Aceh, Air Sumatra Utara. Nama sungai ditulis searah dengan aliran sungai dan menggunakan huruf miring. Gambar 1.13 Contoh penulisan sungai Sumber: Koleksi penulis, 2006 b. Nama jalan di tulis harus searah dengan arah jalan tersebut, dan ditulis dengan huruf cetak kecil. Gambar 1.14 Contoh penulisan nama jalan Sumber: Koleksi penulis, 2006

2. Memperbesar dan memperkecil peta

Setelah kamu memahami langkah-langkah dalam membuat peta, jenis- jenis simbol peta dan penggunaannya, sekarang kita pelajari bagaimana cara memperbesar dan memperkecil peta. Langkah-langkah untuk memperbesar peta sama halnya dengan memperkecil peta, hanya tinggal kebalikannya. Langkah- langkah yang bisa kamu lakukan, sebagai berikut. Jl. Kartini Jl. Mawar Jl. Ros Jl. Biru Jl. Ahmad Y ani Jl. R.E. Martadinata