Merancang basis data Menentukan prosedur kerja
2. Tahap digitasi peta
Digitasi peta merupakan pekerjaan memindahkan peta dalam bentuk lembaran peta hardcopy ke dalam komputer. Pada tahap ini, peta yang masih dalam bentuk lembaran kertas kemudian diubah ke dalam bentuk format digital, yaitu format yang dapat dibaca dan diolah oleh komputer. Alat untuk merekam atau memindahkan data tersebut dinamakan digitizer. Selain itu, proses ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan scanner.3. Tahap editing
Hasil digitasi biasanya belum sempurna, karena masih dapat dijumpai kesalahan atau tidak akurat. Kesalahan tersebut umumnya terjadi akibat ketidaktelitian manusia dalam proses digitasi peta atau karena faktor kemampuan alat yang terbatas. Sehingga pada tahap ini yang dilakukan ialah mengoreksi dan memperbaiki data atau simbol yang salah atau tidak tepat. Kesalahan- kesalahan yang umumnya terjadi, dalam bentuk overshoot garis lebih, undershoot garis tidak nyambung, garis ganda, kesalahan dalam pelabelan, dan lain-lain. Gambar 4.7 Kesalahan-kesalahan hasil digitasi Sumber: Koleksi penulis, 20064. Tahap konversi
Tahap konversi adalah tahap penyesuaian koordinat dengan mengubah koordinat meja digitizer ke dalam koordinat lintang dan meridian bumi yang sesungguhnya. Penggunaan koordinat meja digitizer adalah koordinat yang diperlukan agar pembuatan peta dilakukan secara sistematis tidak acak 119 dan bersifat sementara. Koordinat tersebut kemudian diubah dan umumnya menggunakan koordinat UTM Universal Transverse Mercator. Keuntungan menggunakan koordinat UTM adalah dapat menentukan luas dari kenampakan yang ada pada peta, dan satuan yang digunakan ialah meter. Selain sistem koordinat UTM, ada juga sistem koordinat derajat. Koordinat UTM dan koordinat derajat dapat ditemukan kedua-duanya pada peta topografi atau peta rupa bumi.5. Tahap anotasi
Tahap anotasi adalah tahap dilakukannya pemberian nama atau catatan terhadap berbagai objek yang ada pada peta, misalnya nama sungai, nama kota, nama gunung, nama daerah, atau nama wilayah.6. Tahap labelling
Setiap objek yang nampak dan ada pada peta harus diberi label dan fungsinya sebagai identitas dari objek tersebut. Identitas ini berguna untuk membuat hubungan antara data grafis dan data nongrafis. Label atau identitas tersebut biasanya dituangkan dalam legenda atau keterangan peta.7. Tahap analisis
Setelah peta yang dibutuhkan selesai dikerjakan, maka tahap selanjutnya adalah tahap analisis dan pengolahan lebih lanjut. Tahap analisis yaitu tahap pengukuran panjang, kerapatan, luas objek pada peta dan sampai pada penggabungan beberapa peta dengan cara tumpang susun overlay. Penggabungan tersebut akan menghasilkan peta baru yang lebih informatif. Pada SIG konvensional analisis datanya berupa pengukuran dengan menggunakan alat sederhana, seperti penggaris untuk mengukur panjang dan planimeter untuk mengukur luas. Pada SIG yang menggunakan komputer analisis datanya terutama untuk menghitung luas wilayah dapat dilakukan dengan mudah. Analisis peta hasil tumpang susun yang dilakukan secara konvensional dilakukan dengan menggunakan kertas transparan sehingga beberapa peta dapat ditumpangsusunkan menjadi peta yang bertampalan. Beberapa peta dapat ditumpangsusunkan apabila skala petanya sama.8. Tahap buffering
Buffering adalah jenis analisis yang akan menghasilkan buffer atau penyangga yang bisa berbentuk lingkaran atau poligon yang melingkupi suatu objek sebagai pusatnya, sehingga dapat diketahui luas objek dan jarak dari objek lainnya.Parts
» Memahami Geografi 3 SMA MA Kelas 12 Bagja Waluya 2009
» Legenda atau keterangan KOMPONEN PETA
» Tanda arah atau tanda orientasi Peta inset peta sisipan
» Sumber dan tahun pembuatan peta
» Menggunakan grid Memperbesar dan memperkecil peta
» Menurut bidang proyeksinya Proyeksi peta
» Menurut garis karakternya Proyeksi peta
» Kompas dan cara penggunaannya
» Data hasil pengukuran MEMBUAT PETA LINGKUNGAN SEKITAR ATAU SEKOLAH
» Merumuskan hasil pengukuran MEMBUAT PETA LINGKUNGAN SEKITAR ATAU SEKOLAH
» Membuat peta sekolah hasil pengukuran
» Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku
» Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja
» Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan
» Klasifikasi industri berdasarkan bahan mentah
» Klasifikasi industri berdasarkan lokasi unit usaha
» Klasifikasi industri berdasarkan proses produksi
» Klasifikasi industri berdasarkan barang yang dihasilkan
» Klasifikasi industri berdasarkan modal yang digunakan
» Klasifikasi industri berdasarkan subjek pengelola
» Industri Mesin Logam Dasar dan Elektronika IMELDE Aneka Industri AI
» Industri Kecil IK Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
» Industri pariwisata Klasifikasi industri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian
» Bahan mentah Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Modal Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Tenaga kerja Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Sumber energi Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Transportasi Faktor-faktor penentuan lokasi industri
» Pasar Teknologi yang digunakan
» Perangkat hukum Kondisi lingkungan
» Theory of industrial location teori lokasi industri dari Alfred
» Teori lokasi industri optimal Theory of optimal industrial loca-
» Teori susut dan ongkos transport theory of weight loss and
» Model gravitasi dan interaksi model of gravitation and interac-
» Teori tempat yang sentral theory of cental place dari Walter
» Industri yang cenderung ditempatkan di lokasi bahan baku
» Industri yang cenderung ditempatkan di daerah pemasaran
» Industri yang cenderung ditempatkan di pusat-pusat konsentrasi
» Industri yang cenderung ditempatkan di lokasi sumber tenaga
» Industri yang cenderung ditempatkan dengan orientasi pada
» Industri yang berorientasi pada modal
» Industri yang berorientasi pada teknologi
» Industri yang berorientasi pada peraturan dan perundang-
» Industri yang berorientasi pada lingkungan
» FAKTOR PENYEBAB GEJALA AGLOMERASI INDUSTRI
» Iklim KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Struktur geologi KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Keadaan morfologi KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Faktor sosial KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Kondisi ekonomi KETERKAITAN SARANA TRANSPORTASI DENGAN AGLO- MERASI INDUSTRI
» Keadaan politik dan kebijaksanaan pemerintah
» Perubahan penggunaan lahan Teknologi yang dimiliki
» Perbedaan harga lahan Teknologi yang dimiliki
» Perubahan budaya masyarakat Memacu pembangunan berbagai fasilitas fisik
» HAKIKAT PENGINDERAAN JAUH Memahami Geografi 3 SMA MA Kelas 12 Bagja Waluya 2009
» Distribusi daya force Distribusi gelombang bunyi Distribusi gelombang elektromagnetik
» Atmosfer Sensor SISTEM PENGINDERAAN JAUH
» Wahana SISTEM PENGINDERAAN JAUH
» Perolehan data SISTEM PENGINDERAAN JAUH
» Pengguna data SISTEM PENGINDERAAN JAUH
» Citra foto MENGENAL MEDIA CITRA
» Citra non foto MENGENAL MEDIA CITRA
» Bidang oceanografi Bidang geologi
» KONSEP DASAR SIG Memahami Geografi 3 SMA MA Kelas 12 Bagja Waluya 2009
» Perangkat keras Hardware Sistem komputer
» Perangkat lunak Software Sistem komputer
» Mengkaji kebutuhan Tahap persiapan
» Membuat rancangan peta Tahap persiapan
» Merancang basis data Menentukan prosedur kerja
» Tahap digitasi peta TAHAPAN KERJA SIG
» Tahap editing TAHAPAN KERJA SIG
» Tahap konversi TAHAPAN KERJA SIG
» Tahap analisis Tahap buffering
» Tahap pelaporan atau keluaran data
» Informasi lewat jaringan TAHAPAN KERJA SIG
» Langkah persiapan Langkah pembuatan peta
» Langkah analisis TAHAPAN KERJA SIG
» Potensi non fisik Potensi desa
» Ciri khas desa Perkembangan desa-kota
» Struktur ruang kota STRUKTUR RUANG DESA DAN KOTA 1.
» Adanya wilayah-wilayah yang saling melengkapi regional
» Wilayah formal KONSEP WILAYAH
» Wilayah fungsional KONSEP WILAYAH
» Pembuatan wilayah uniform Pewilayahan regionalisasi
» Pembuatan wilayah nodal Pewilayahan regionalisasi
» Contoh pewilayahan secara formal
» Contoh pewilayahan fungsional nodal
» Pewilayahan iklim berdasarkan posisi matahari
» Pewilayahan iklim berdasarkan ketinggian tempat
» Pewilayahan berdasarkan fenomena batuan
» Pewilayahan berdasarkan fenomena kemiringan lereng Pewilayahan berdasarkan fenomena tanah
» Pewilayahan berdasarkan fenomena air permukaan
» Pewilayahan berdasarkan fenomena density air
» Pewilayahan berdasarkan fenomena kedalaman air tanah
» Pewilayahan berdasarkan fenomena vegetasi
» Pewilayahan berdasarkan fenomena fauna
» Pewilayahan berdasarkan fenomena administratif
» Pewilayahan berdasarkan fenomena kependudukan
» Pewilayahan berdasarkan fenomena teknologi
» Teori Tempat yang Sentral Central Place Theory
» Teori kutub pertumbuhan PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
» Potensi daerah setempat PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
» Konsep agropolitan PUSAT-PUSAT PERTUMBUHAN
» CIRI-CIRI NEGARA MAJU DAN NEGARA BERKEMBANG
» TAHAPAN-TAHAPAN PERKEMBANGAN NEGARA MENURUT W.W ROSTOW
» Letak dan luas Amerika Serikat dan Kanada
» Keadaan alam Amerika Serikat dan Kanada
» Pemanfaatan sumber daya alam
» Penduduk di Amerika Serikat dan Kanada
» Perekonomian di Amerika Serikat dan Kanada
» Letak dan luas Inggris United Kingdom
» Keadaan alam Inggris United Kingdom
» Penduduk Inggris United Kingdom
» Perekonomian Inggris United Kingdom
» Keadaan alam Penduduk Brasil
» Pola metropolis menyebar dispersed Pola metropolis galaktika Pola metropolis memusat
» Pola metropolis bintang Pengembangan wilayah di negara maju
» Pola metropolis cincin Pengembangan wilayah di negara maju
» Pengembangan wilayah di negara berkembang
Show more