Perangkat lunak Software Sistem komputer

115 pengendalian komunikasi, pengolahan perintah-perintah, manajemen data dan file, dan lain-lain. Contoh sistem operasi ialah Microsoft Windows, LINUX, UNIX, Macintosh. 2 Software aplikasi yang digunakan dalam SIG seperti ARCInfo, ArcView, MapInfo, Idrisi, Erdas, Autocard for GIS, ErMapper, Ilwis, dan lain- lain. 3 Sistem utilitas dan program pendukung seperti bahasa pemrograman.

3. Manusia pelaksana

Manusia dalam hal ini merupakan brainware, yaitu kemampuan dalam pengelolaan dan pemanfaatan SIG secara efektif. Bagaimanapun manusia merupakan subjek pelaku yang mengendalikan seluruh sistem, sehingga sangat dituntut kemampuan dan penguasaannya terhadap ilmu dan teknologi mutakhir. Selain itu, diperlukan pula kemampuan untuk memadukan pengelolaan dengan pemanfaatan SIG, agar SIG dapat digunakan secara efektif dan efisien. Adanya koordinasi dalam pengelolaan SIG sangat diperlukan agar informasi yang diperoleh tidak simpang siur, tetapi tepat dan akurat. Peranan manusia dalam SIG juga ada yang mengkategorikan sebagai pengguna user. Fungsi pengguna ialah untuk memilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat jadwal pemutakhiran updating yang efisien, menganalisis hasil yang dikeluarkan untuk kegunaan yang diinginkan dan merencanakan aplikasi.

C. TAHAPAN KERJA SIG

Mengolah data SIG menjadi sebuah informasi spasial dalam bentuk peta, diperlukan peralatan dan keterampilan yang memadai. Untuk menyusun dan mengolah data tersebut diperlukan tahapan kerja sebagai berikut.

1. Tahap persiapan

Pada tahap persiapan, yang akan dilakukan untuk mengoperasikan sistem informasi geografis ialah sebagai berikut.

a. Mengkaji kebutuhan

Mengkaji kebutuhan merupakan dasar dari keberhasilan penggunaan SIG. Aspek yang dikaji mencakup pengidentifikasian kegiatan di dalam organisasi yang berkenaan dengan peta atau informasi geografis atau mengkaji bentuk atau model informasi yang dibutuhkan oleh pengguna user. Paling sedikit ada tujuh jenis kebutuhan yang diperhitungkan: 1 fungsi- fungsi pemrosesan, 2 data atau isi yang diperlukan, 3 standar dan karakteristik 116 data, 4 aplikasi sistem berikut produknya, 5 fungsi-fungsi perangkat lunak, 6 perangkat keras berikut kapasitasnya, dan 7 fasilitas komunikasi yang digunakan misalnya card dan kabel jaringan, modem, hub, dan yang lainnya.

b. Membuat rancangan peta

Membuat rancangan peta merupakan rencana kegiatan yang akan dilakukan atau dibuat. Hal ini berkaitan dengan peta tematik yang dibutuhkan dan rencana analisis tumpangsusun antara peta-peta tematik yang akan dibuat. Misalnya, akan membuat peta Tingkat Bahaya Erosi TBE di suatu wilayah. Peta dasar yang harus tersedia dan konsep analisis yang digunakan ialah sebagai berikut. 1 Peta dasar yang disiapkan ialah peta topografi, peta curah hujan, peta jenis tanah, peta penggunaan lahan, peta jenis batuan, peta lereng dan ketinggian. 2 Memilih model analisis erosi yang digunakan. Berdasarkan genesis: a erosi geologi. b erosi dipercepat. Berdasarkan bentuk: a erosi permukaan, terdiri atas erosi percik, erosi lembar, dan erosi alur. b erosi parit. c erosi tebingjurang. Berdasarkan pergerakan: a erosi horizontal. b erosi vertikal. Berdasarkan tenaganya: a erosi oleh air, terdiri atas: erosi oleh air hujan dan erosi oleh air mengalir. b erosi oleh angin. Analisis TBE yang banyak digunakan ialah persamaan untuk menduga erosi permukaan. Jenis erosi ini banyak terjadi di lahan pertanian, dengan menggunakan persamaan model matematis PUKT Persamaan Umum Kehilangan Tanah atau USLE Universal Soil Loss Equation sebagai berikut. A = R.K.L.S.C.P Keterangan: A = Jumlah material batuan yang tererosi erosi dalam tonhatahun R = faktor erosivitas hujan K = faktor erodibilitas tanah L = faktor panjang lereng S = faktor kemiringan lereng C = faktor vegetasitanaman P = faktor konservasi tanah