Perubahan budaya masyarakat Memacu pembangunan berbagai fasilitas fisik

63 untuk mengikuti lokasi industri, sehingga dapat diabaikan. Aglomerasi industri akan terjadi pada kisaran sekitar ketiga faktor tersebut. Proses aglomerasi industri terjadi karena setiap perencanaan atau penentu kebijakan dalam pemilihan lokasi akan memperhatikan terapan konsep isotim dan isodapen dalam memperhitungkan biaya transportasi minimum. Perhatikan gambar berikut Gambar 2.4 Penerapan konsep isotim dan isodapen dalam perhitungan Biaya transportasi minimum Sumber: Nursid Sumaatmadja, 1988, halaman 136 Isotim merupakan garis-garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki biaya transportasi yang sama. Isodapen merupakan garis-garis yang menghubungkan tempat yang memiliki kenaikan biaya transportasi yang sama besarnya di atas biaya transportasi lokal minimum. Adapun lokasi industri dengan biaya transportasi minimum akan terletak pada daerah yang berbentuk segitiga segitiga aglomerasi. Pada gambar tersebut terdapat dua segitiga aglomerasi, yaitu segitiga aglomerasi I yang dibatasi oleh isodapen 5 dan segitiga aglomerasi II yang dibatasi oleh isodapen 6. Lokasi industri ini akan diletakkan di bagian segitiga aglomerasi I ataupun II, bergantung pada penawaran. Jika lokasi industri diletakkan pada segitiga I, berarti biaya transportasi harus 5 unit di atas biaya transportasi minimum. Jika lokasinya pada segitiga aglomerasi II, penambahan biaya di atas biaya transportasi minimum sampai unit ke-6. Pada segitiga aglomerasi II masih dapat dilakukan pilihan atau penawaran antara di A1, A2, atau A3. Jika kita lebih berorentasi pada pasar maka lokasi industri dapat diletakkan di A1, di sini penambahan biaya pemasaran sampai dengan 4 unit. Adapun untuk pengangkutan bahan mentah 6 unit dan energi 64 6 unit. Selanjutnya, coba kamu analisis jika keputusan lokasi itu di A2 atau A3. Selain oleh faktor transportasi, faktor aglomerasi industri yang sekarang sedang berkembang, juga dipengaruhi oleh inovasi teknologi dan globalisasi ekonomi. Akibat globalisasi akan berkembang kota-kota global yang bukan hanya diperhitungkan berdasarkan untung-rugi secara ekonomi, tetapi juga untung-rugi aspek politik dan sosial ekonomi penduduk. Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan fungsi politik dan ekonomi terhadap kawasan industri mempengaruhi pemilihan lokasi aglomerasi industri. Di Indonesia, fenomena kota global terjadi di Jakarta Metropolitan. Industri sektor keuangan dan perdagangan terpadu dalam kapitalisasi global. Ruang digunakan dengan cepat dalam perkembangan kota baru. Akibatnya, tanah pertanian beralih ke dalam penggunaan perkotaan karena banyak kawasan perumahan di pusat kota berubah menjadi pusat niaga, hotel-hotel, berbagai apartemen dengan bangunan tinggi, perkantoran, dan sebagainya. Jakarta berkembang menjadi kota dengan pusat berganda, lokasi-lokasi pembangunan kota baru dan kawasan perumahan di Jabotabek ditempatkan sesuai dengan kebijakan pemerintah agar dapat diupayakan keteraturan tata ruangnya.

E. ANALISIS LOKASI INDUSTRI DAN PERTANIAN MELALUI PETA

Pemanfaatan peta oleh manusia, sudah berlangsung sejak dahulu. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada bidang pemetaan, pemanfaatan peta untuk menunjang aktivitas kehidupan manusia pun makin meluas, baik dalam keperluan sipil maupun militer. Beberapa pemanfaatan peta, antara lain: 1. Petunjuk lokasi suatu wilayah di permukaan bumi. 2. Menggambarkan luas, bentuk, dan penyebaran berbagai gejala di muka bumi. 3. Penentu jarak dan arah berbagai tempat di muka bumi. 4. Sumber keterangan keadaan sosiografis dan fisiografis suatu wilayah seperti jumlah penduduk, potensi sumber daya alam, relief, iklim, jenis vegetasi, dan lain-lain. 5. Sarana penerangan wilayah, seperti digunakan oleh pemerintah dan militer. 6. Dokumen. Demikian halnya dalam sektor industri dan pertanian sebagai contoh kegiatan ekonomi manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Pemanfaatan peta untuk menentukan lokasi industri maupun pertanian adalah 65 sangat penting, sehingga didapatkan suatu lokasi yang ideal untuk menempatkan kedua aktivitas ekonomi manusia tersebut. Untuk dapat memanfaatkan peta dengan baik dan benar, maka cara- cara penggunaannya harus dikuasai terlebih dulu. Apabila kamu ingin menggunakan peta, perhatikan hal-hal berikut: 1. Informasi apa yang akan kamu cari dalam peta. 2. Sesuaikah judul peta yang kamu gunakan dengan informasi yang akan dicari. 3. Apabila informasi yang kamu butuhkan adalah kondisi saat ini, maka lihatlah tahun pembuatannya, karena peta yang menggambarkan objek mudah berubah seperti penggunaan lahan, kemungkinan saat ini sudah ada perubahan. 4. Amati legenda dengan seksama, agar kamu terhindar dari kesalahan informasi yang terdapat dalam peta. 5. Perhatikan pula skala yang tercantum pada peta, sehingga kamu dapat mengetahui perbandingan ukuran atau jarak pada peta dengan di lapangan. Setelah kamu menguasai bagaimana cara penggunaan peta, maka selanjutnya cobalah untuk menganalisis lokasi industri dan pertanian yang ideal menurut kamu berdasarkan pada peta yang kamu miliki atau melalui media yang diberikan guru Untuk dapat menganalisis lokasi industri pada peta, maka tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor yang sudah kita pelajari sebelumnya, yaitu: bahan mentah, modal, sumber energi, tenaga kerja, pasar, teknologi, transportasi, perundang-undangan, dan lingkungan. Perlu kamu ingat kembali, bahwa keberadaan faktor-faktor tersebut semata-mata untuk menghemat biaya transportasi yang seminimal mungkin sehingga biaya produksi dapat ditekan. Selain unsur-unsurnya, penentuan lokasi industri juga sangat dipengaruhi oleh jenis dan karakteristik kegiatan industrinya. Misalnya, kamu ingin menentukan lokasi industri tekstil pada peta. Industri tekstil lebih menekankan pada penggunaan tenaga kerja yang banyak dengan pendidikan yang rendah; biaya angkut hasil produksi lebih tinggi daripada bahan mentah; terletak pada jaringan lalu lintas ramai; jauh dari lokasi pemukiman padat; harga lahan dan pajak yang rendah; dan adanya kebijakan pemerintah terhadap perencanaan tata ruang di lokasi tersebut. Dengan faktor-faktor tersebut, tentunya kamu dapat menentukan di mana sebaiknya lokasi industri tersebut ditempatkan. Sebagai contoh, lihatlah peta Kota Bandung dan sekitarnya, yang di dalamnya terdapat kawasan industri.