Simbol huruf Simbol garis

13 yaitu garis-garis di peta yang menghubungkan tempat dengan nilai distribusi yang sama. Isopleth dapat berupa sebagai berikut: 1 Isohipse , yaitu garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian yang sama dari permukaan laut. 2 Isobar , yaitu garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki tekanan udara yang sama. 3 Isotherm, yaitu garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki suhu udara yang sama. 4 Isohyet, yaitu garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki curah hujan yang sama. 5 Isoseista, yaitu garis-garis yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki kerusakan fisik yang sama akibat gempa bumi.

d. Simbol wilayah

Simbol wilayah disebut juga simbol bidang atau simbol area. Simbol ini dipergunakan untuk menggambarkan kenampakan geografis berbentuk area, seperti: kawasan pemukiman, areal persawahan, areal perkebunan, pulau, benua, dan lain-lain. Gambar 1.12 Contoh simbol wilayah Sumber: Koleksi penulis, 2006

6. Peta inset peta sisipan

Peta inset merupakan peta yang disisipkan karena wilayah yang digambar merupakan bagian dari peta utama atau peta yang menggambarkan wilayah yang lebih luas daripada wilayah yang digambarkan.

7. Sumber dan tahun pembuatan peta

Bila kamu membaca peta, perhatikan sumbernya. Sumber memberi kepastian kepada pembaca peta, bahwa data dan informasi yang disajikan dalam peta tersebut benar benar absah dipercayaakurat, dan bukan data fiktif atau hasil rekaan. Hal ini akan menentukan sejauh mana si pembaca peta dapat mempercayai data atau informasi tersebut. Selain sumber, perhatikan juga = persawahan = daerah batu kapur = daerah batu pasir 14 tahun pembuatannya. Pembaca peta dapat mengetahui bahwa peta itu masih cocok atau tidak untuk digunakan pada masa sekarang atau sudah kadaluarsa karena sudah terlalu lama. Selain komponen-komponen di atas, satu hal yang penting dari peta adalah toponim. Toponim merupakan penamaan objek geografi di permukaan bumi. Setiap objek di permukaan bumi memiliki sejarah dan cerita. Oleh karena itu, penamaan objek tersebut harus menggunakan bahasa daerah setempat atau lokal. Dari nama objek atau gejala tersebut akan memudahkan menelusuri sejarah dan cerita dari kejadian dari objek atau gejala tersebut, seperti Gunung Tangkuban Parahu. Nama Tangkuban Parahu kita sudah mengenal bahasanya dan akan mudah mencari cerita terjadinya Tangkuban Parahu. Dari uraian materi tadi dapat disimpulkan bahwa semua yang ada pada peta dinamakan komponen-komponen kelengkapan peta, yang sangat penting bagi kamu untuk mengenal dan membaca peta.

B. PRINSIP DASAR PETA DAN PEMETAAN

Pada prinsipnya, peta merupakan gambaran seluruh atau sebagian dari permukaan bumi yang diperkecil pada sebuah bidang datar atau diproyeksikan dalam dua dimensi dengan metode dan perbandingan tertentu atau skala. Gambar yang ada pada peta merupakan informasi geografis yang berhubungan dengan bentuk wilayah beserta kenampakan fenomena alam dan budaya. Berikut ini dijelaskan tahapan-tahapan dalam pembuatan sebuah peta. Di dalam pembuatan peta, ada beberapa prinsip pokok yang harus diperhatikan. Adapun yang dimaksud pembuatan peta dalam hal ini bukan dalam pengertian pemetaan wilayah. Langkah-langkah prinsip pokok dalam pembuatan peta adalah: 1. menentukan daerah yang akan kamu petakan; 2. membuat peta dasar base map yaitu peta yang belum diberi simbol; 3. mencari dan mengklasifikasikan menggolongkan data sesuai dengan kebutuhan; 4. membuat simbol-simbol yang mewakili data; 5. menempatkan simbol pada peta dasar; 6. membuat legenda keterangan, dan 7. melengkapi peta dengan tulisan lettering secara baik dan benar.

1. Tata cara penulisan pada peta

Untuk membuat tulisan lettering pada peta ada kesepakatan di antara para ahli kartografer yaitu sebagai berikut: