Langkah persiapan Langkah pembuatan peta

122 c. Ambil plastik transparan dan tempatkan di atas peta tadi. Agar kedudukan plastik tidak berubah bergeser, maka gunakanlah selotipe atau doubletip untuk menempelkannya. d. Gunakan spidol transparan untuk mulai menggambar ulang menjiplak pada plastik. Warnailah objek yang digambar sesuai dengan peta yang dijiplak, seperti warna merah untuk jalan, warna hitam untuk batas administrasi, warna biru untuk wilayah perairan, dan warna hijau untuk batas vegetasi. e. Buatlah garis tepi pada plastik transparan untuk menandai batas wilayah yang kamu gambarkan. f. Ulangi langkah tersebut untuk membuat peta tematik lain yang kamu perlukan.

3. Langkah analisis

Jika peta gabungan telah selesai dibuat, maka tahap berikutnya ialah menganalisisnya. Pada tahap ini, peta-peta tematik yang telah kamu buat ditumpangsusunkan di atas meja gambar. Bagian paling atas ialah plastik transparan untuk menggambar ulang semua peta yang ditumpangsusunkan tadi. Penggabungan peta dapat dilakukan secara langsung. Jika menemui kesulitan, kamu bisa menggantikannya dengan menggunakan kertas kalkir yang seukuran plastik tersebut. Hal ini dimaksudkan agar peta gabungan tadi lebih rapi. Gunakan rapido berbagai ukuran dan lettering set untuk menggambar dan menulis keterangan peta pada kertas kalkir tadi. Gambar ulang semua objek yang ada pada peta komposit dan buatlah legenda peta beserta atributnya. Sebagai gambaran lebih jelas tentang tahapan yang akan kamu lakukan dalam pembuatan peta SIG tertera seperti urutan gambar 4.9 berikut. Keterangan: Gambar A = simbol titik Gambar B = simbol garis Gambar C = simbol area Gambar D = hasil tumpang susun overlay Gambar A, B,C, dan D dibuat di kertas kalkir atau plastik transparan Gambar A Gambar B Gambar C Gambar D Gambar 4.9 Contoh pengoperasian SIG secara konvensional Sumber: Koleksi penulis, 2006 123 Agar kamu dapat langsung mempraktikkan pemetaan SIG secara konvensional, maka lakukanlah tahapan-tahapan pada latihan di bawah ini. Sebelumnya, buatlah beberapa kelompok kerja dalam kelas kamu. Carilah tempat yang berbeda untuk masing-masing kelompok dalam mempraktikkan latihan berikut. Tujuan : Siswa mampu menentukan lokasi usaha wartel dengan ketentuan jarak tidak lebih dari 100 meter dari jalan utama, pada radius 250 meter dari wartel masih terdapat permukiman, dan tidak terdapat saingan atau wartel lainnya yang berjarak minimal 500 meter dari wartel yang akan ditentukan tempatnya. Jenis Analisis : Buffering dan overlay Langkah kerja : Tahap I : Mengumpulkan data 1. Mencari peta administrasi yang dilengkapi jaringan jalan. Kemudian peta tersebut kamu buat sebagai peta dasarnya. 2. Mencari peta rupa bumi atau peta penggunaan lahan untuk menentukan objek sebaran permukiman. 3. Mencari data sebaran wartel yang sudah terdapat di daerah yang kamu petakan. 4. Survey lapangan untuk memplot lokasi wartel-wartel tersebut pada peta-peta yang sudah kamu miliki. Tahap II : Membuat peta 1. Membuat peta jaringan jalan dan buffer pada plastik transparan dengan jarak 100 meter dari jalan yang dipetakan. 2. Membuat peta sebaran lokasi wartel pada plastik transparan dan membuat buffer berupa lingkaran dari lokasi masing- masing wartel dengan radius 500 meter. 3. Membuat peta sebaran permukiman dan buffer berupa lingkaran pada plastik transparan dari lokasi masing-masing wartel dengan radius 250 meter. Tahap III : Analisis Buffer 1. Menumpangsusunkan peta-peta yang telah kamu buat pada tahap II. 2. Menentukan lokasi yang sesuai dengan persyaratan atau tujuan dan memberi tanda dengan mengarsir wilayah yang dimaksud. Mungkin saja dari peta-peta tersebut terdapat beberapa alternatif lokasi yang dapat dijadikan petunjuk mendirikan usaha wartel.