Kompas dan cara penggunaannya

24 Sedangkan Back Azimut merupakan tempat sasaran bidikan ke tempat asal kita membidik, sehingga sudut yang dibentuk kebalikannya, maka harus dikurangi 180° atau ditambah 180°. Gambar 1.21 Sudut Back Azimut Sumber: Koleksi penulis, 2006 Ketepatan pengukuran arah dengan menggunakan kompas ini dipengaruhi oleh ketepatan membidik dan ada tidaknya gangguan terhadap kompas itu sendiri seperti adanya besi, baja dan aliran listrik di sekitar kompas. Karena itu, objek bidikan harus stabil, perhatikan cara memegang kompas yang benar, dan upayakan kompas yang digunakan untuk jauh dari benda-benda yang mengganggu pada saat membidik objek. Lakukanlah latihan cara menggunakan kompas berkali-kali dan jika memungkinkan bandingkanlah hasil bidikan pada objek yang sama dengan rekan Anda.

2. Data hasil pengukuran

Sekarang cobalah praktikkan cara menggunakan kompas di halaman sekolah kamu masing-masing. Bagilah kelas kamu menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah kompas yang tersedia. Tiap kelompok pergi ke sebuah lokasi yang terbuka atau halaman sekolah dan tentukan titik awal atau permulaan tempat membidik yang berbeda antara kelompok satu dengan lainnya. Petakanlah sekolah kamu tersebut dengan menggunakan kompas dan meteran. Langkah-langkah untuk mendapatkan data hasil pengukuan dalam membuat peta sekolah adalah sebagai berikut: a. Bawalah alat yang telah ditugaskan pada pertemuan sebelumnya yaitu berupa pensil, penghapus, kertas catatan HVS, dan alas untuk mencatat. b. Tentukanlah titikplot awal pemetaan. Upayakan agar plot tersebut mudah diingat atau jika sulit tandailah dengan menggunakan tongkat atau tanda lainnya. utara tempat membidik sasaran 25 c. Jika plot telah ditentukan, maka kamu bisa memulai membidik objek pada plot berikutnya. Posisi kompas harus tepat berada di atas titik atau tanda plot pertama tadi. Selanjutnya tentukan besar sudut azimut dan back azimut hasil pengukuran yang terlihat pada kompas. d. Hasil pengukuran dicatat pada kertas yang telah disediakan. Tulislah angka derajat besar sudut azimut dan back azimut hasil bidikan pertama tadi. e. Setelah hasil pengukuran dicatat, maka pekerjaan berikutnya adalah mengukur jarak antara plot pertama dengan plot ke dua yang dibidik tadi. Catatlah hasil pengukuran masing-masing plot tadi f. Setelah dari plot A bergerak ke plot B, kemudian bidik dan ukur jarak plot C dari plot B, plot C ke plot D, dan seterusnya. Lakukanlah pekerjaan tersebut untuk plot-plot berikutnya sampai kembali ke plot A.

3. Merumuskan hasil pengukuran

Jika pekerjaan pengukuran di lapangan telah selesai, maka tahap berikutnya adalah merumuskan hasil pengukuran di kelas atau di laboratorium. Tulislah data hasil pengkuran secara sistematis dalam bentuk tabel seperti pada tabel 1.1. Buatlah skala yang akan digunakan dan sesuaikan dengan ukuran kertas yang tersedia. Sebagai contoh, peta yang akan digambar menggunakan skala 1 : 200, artinya 1 cm di peta menggambarkan 200 cm di lapangan atau 2 m di lapangan. Setelah membuat skala yang akan digunakan, maka selanjutnya Anda dapat menentukan luas kertas yang dibutuhkan untuk menggambarkan peta sekolah hasil pengukuran kamu. Cermati masing-masing sudut dan jaraknya, sehingga ukuran kertas yang diperlukan sesuai dengan ukuran peta yang akan digambar Tabel 1.1 Pencatatan Data Hasil Pengukuran Nama Plot Jarak dilapangan meter Jarak di peta centimeter Besar sudut Azimut Besar sudut Back Azimut A - B 22 11 45 135 + 180 = 315 B - C 30 15 120 C - D 14 7 210 dan seterusnya .............. .............. ................ .................