Faktor-Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Penutupan Tambang

178 Nilai-nilai pencapaian yang diberikan para pakar tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan MPE. Negara yang paling berhasil dalam mencapai kriteria-kriteria atau faktor kunci penentu keberhasilan penutupan tambang adalah Kanada 34.400 diurutan pertama kemudian diikuti Australia 26.770 diurutan kedua, dan Indonesia diurutan terakhir 1.405. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat kesenjangan-kesenjangan di Indonesia yang dapat dijadikan peluang atau ruang perbaikan dalam menuju penutupan tambang yang berkelanjutan dengan mendasarkan pada kriteria-kriteria atau faktor kunci penentu keberhasilan penutupan tambang yang diterapkan dua negara target patok duga tersebut.

7.4. Faktor-Faktor Kunci Penentu Keberhasilan Penutupan Tambang

Berkelanjutan yang Akan Diterapkan Di Indonesia Nilai kesenjangan setiap kriteria atau faktor-faktor kunci penentu keberhasilan antara Indonesia dengan dua negara target patok duga, Australia dan Kanada dapat dilihat pada Tabel 47. Tabel 47. Kesenjangan nilai kriteria kunci penentu keberhasilan penutupan tambang mineral yang berkelanjutan Indonesia dengan dua negara target patok duga Ko- de Atri -but Kriteria atau faktor- faktor kunci penentu keberhasilan penutupan tambang Nilai kriteria Indo- nesia Nilai kriteria target patok duga Kesenjangan nilai kriteria Indonesia dg negara target patok duga Rata- rata kesen- jangan Rank Aus- tralia Kana- da Aus- tralia Kana- da a Kelembagaan 256 1,296 1,296 -1,040 -1,040 -1,040 6 b Teknologi penutupan tambang 125 216 343 -91 -218 -155 9 c Kebijakan pemerintah 256 2,401 2,401 -2,145 -2,145 -2,145 5 d Ketersediaan SDM 81 1,296 4,096 -1,215 -4,015 -2,615 3 e Keterlibatan dan memenuhi ekspektasi PPK 64 125 343 -61 -279 -170 8 f Infrastruktur 16 2,401 2,401 -2,385 -2,385 -2,385 4 g Ketersedian dana 243 16,807 16,807 -16,564 -16,564 -16,564 2 h Kesehatan dan keamanan masyarakat 243 7,776 32,768 -7,533 -32,525 -20,029 1 i Memenuhi tujuan- tujuan penggunaan lahan pasca tambang 27 216 343 -189 -316 -253 7 j Indikator-indikator setempat 256 1,296 1,296 -1,040 -1,040 -1,040 6 Sumber: Hasil analisis 2009 179 Hasil perhitungan pada Tabel 47 menunjukkan bahwa kesenjangan nilai kriteria Indonesia dibandingkan dua negara target patok duga, Australia dan Kanada semuanya mempunyai nilai kesenjangan negatif. Ini berarti bahwa semua faktor tersebut berguna atau menjadi syarat bagi Indonesia untuk mencapai standar penutupan tambang mineral seperti standar di kedua negara patok duga tersebut. Nilai kriteria kode atribut h yakni kesehatan dan keamanan masyarakat memiliki nilai rata-rata selisihkesenjangan yang tertinggi, yakni -20.029 dibandingkan dengan Australia terpaut -7.533 ataupun Kanada terpaut -32.525. Namun jika dibandingkan dengan Australia, kriteria kesehatan dan keamanan masyarakat ini mempunyai nilai kesenjangan rangking dua. Kriteria yang mempunyai nilai kesenjangan diurutan kedua adalah kriteria ketersediaan dana dengan nilai rata-rata kesenjangan – 16.564. Kemudian kriteria yang mempunyai nilai kesenjangan diurutan ketiga adalah ketersediaan SDM. Kriteria kebijakan pemerintah mempunyai nilai rata-rata kesenjangan diurutan kelima. Hal ini terkait dengan kenyataan bahwa kebijakan pemerintah Indonesia terkait penutupan tambang dan reklamasi baru disyahkan pada tanggal 29 Mei 2008, dan itupun belum terlalu jelas mengenai kriteria dan standar untuk menuju kontribusi tambang pada PB. Australia dan Kanada telah mulai menerapkan prinsip-prinsip PB pada kebijakan pertambangannya jauh-jauh hari sebelum Indonesia, yakni tahun 1991 dan 1996 McAllister et al., 1999, dan prinsip- prinsip PB diadopsi dalam kebijakan pertambangannya. Kriteria teknologi penutupan mempunyai kesenjangan yang paling rendah dibandingkan kriteria lainnya. Dengan demikian semua faktor-faktor kunci penentu keberhasilan tersebut perlu dikembangkan dan diterapkan di Indonesia untuk menuju penutupan tambang mineral yang berkelanjutan, dengan urutan prioritas dimulai dari kriteria yang mempunyai nilai kesenjangan yang tertinggi sampai dengan kriteria yang mempunyai nilai kesenjangan terendah.

7.5. Strategi Implementasi Faktor Kunci Penentu Keberhasilan