235
Tabel 56. Penerapan Lima skenario untuk menuju penutupan tambang PTFI berkelanjutan
Kondisi skenario
Besarnya NHTMT – NMTR pada SaPeT PTFI 2041 untuk setiap tahun penerapan masing-masing skenario dan tahun dimana NHTMT = NMTR atau tahun keberlanjutan
dapat dicapai 2012
2017 2022
2027 2032
MKMB pada
SaPeT -8.07864E+13
-8.07864E+13 -8.07864E+13
-8.07864E+13 -8.07864E+13
Pesimis -6.36696E+13
-6.90385E+13 -7.31766E+13
-7.62074E+13 -7.83207E+13
Moderat -4.69915E+13
-5.71545E+13 -6.50992E+13
-7.10316E+13 -7.52849E+13
Optimis 7.07663E+12
Tahun 2036 -1.63988E+13
-3.57293E+13 -5.11139E+13
-7.80104E+13 Sangat
optimis 1.0626E+14
Tahun 2021 5.90132E+13
Tahun 2028 1.89403E+13
Tahun 2036 -1.405E+13
-4.07059E+13
Sumber: hasil analisis 2009 Tabel 56 menunjukkan bahwa skenario MKMB pada SaPeT PTFI,
pesimis, dan skenario moderat yang diterapkan pada kelima kali tahun aplikasi skenario menghasilkan NHTMT – NMTR yang negatif pada SaPeT PTFI tahun
2041. NMTR selama PTFI beroperasi berdasarkan data time series dari tahun 2002 sampai 2007 sebesar Rp. 90.408.163.265.306 sampai PTFI memasuki
masa penutupan tambang. Secara rinci kondisi penerapan masing-masing skenario pada kelima kali tahun penerapan dijelaskan sebagai berikut:
10.2.1. Skenario MKMB pada SaPeT
Skenario MKMB ini merupakan skenario bila manfaat PTFI dan kegiatan pembangunan di Kabupaten Mimika diselenggarakan seperti kondisi saat ini atau
dirumuskan dengan komposisi kelima faktor penggerak kunci penutupan tambang sebagai berikut: 1A2A3A4A5A. Skenario ini menghasilkan nilai
yang negatif yaitu NHTMT – NMTR = -8.07864E+13 rupiah atau – 80,78 triyun rupiah pada tahun 2041 SaPeT PTFI untuk kelima kali tahun penerapan.
Dengan demikian keberlanjutan penutupan tambang tidak tercapai pada skenario ini. Agar skenario ini dapat mencapai keberlanjutan pembangunan dan
keberadaan masyarakat di Kabupaten Mimika maka diperlukan kegiatan- kegiatan pembangunan yang menghasilkan nilai ekonomi sebesar Rp. 80, 78
triyun pada tahun 2041. Selengkapnya seperti yang tertera pada Gambar 51 di BAB IX.
236 10.2.2. Skenario pesimis
Skenario pesimis dengan komposisi faktor penggerak kunci yaitu 1B2B3A4A5B, merupakan skenario yang berarti: 1B. SDM Mimika
dipersiapkan untuk penutupan tambang dan telah memahami PB bagi pembangunan; 2B. Investasi ekonomi baru dari sektor non tambang mampu
berkontribusi 25 untuk mendukung keberlanjutan setelah penutupan tambang PTFI; 3A. BPPTB belum dibentuk; 4A. Kondisi infrastruktur di Kabupaten
Mimika seperti saat ini belum memadai sampai SaPeT PTFI; dan 5B. Pencemaran lingkungan akibat tambang PTFI dan pembangunan sektor non
tambang masih muncul walaupun telah ada perbaikan teknologi pengelolaannya.
Hasil simulasi skenario ini kedalam sistem dinamik tertera pada Gambar 53.
Gambar 53. Hasil simulasi skenario pesimis pada kelima tahun aplikasi hubungannya dengan Rt2MT.
Berdasarkan Tabel 56 dan Gambar 53, hasil simulasi skenario pesimis pada kelima tahun penerapan adalah mempunyai NHTMT – NMTR = negatif
pada SaPeT PTFI. Pada tahun aplikasi skenario di tahun 2012 menghasilkan NHTMT – NMTR sebesar -6.36696E+13 rupiah pada SaPeT PTFI. Makin
bertambah negatif bila diterapkan pada tahun mendekati SaPeT PTFI. Secara rinci nilai NHTMT dan NMTR untuk skenario ini dapat dilihat pada Lampiran 12.
Akhirnya, apabila skenario ini diaplikasikan pada tahun 2032 atau 8 tahun
237
sebelum SaPeT PTFI tiba maka besarnya NHTMT – NMTR menjadi - 7.83207E+13 rupiah pada SaPeT. Dengan demikian skenario ini seharusnya
dihindari atau tidak dipilh oleh PPK, apabila masyarakat Mimika menginginkan keberlanjutan manfaat sosial, ekonomi dan perlindungan lingkungan pada SaPeT
PTFI. 10.2.3. Skenario moderat
Skenario moderat dengan komposisi faktor penggerak kunci yaitu 1B2C3B4A5A, merupakan skenario yang berarti: 1B. SDM Mimika
dipersiapkan untuk penutupan tambang dan telah memahami PB bagi pembangunan; 2C. Investasi ekonomi baru dari sektor non tambang mampu
berkontribusi 50 untuk mendukung keberlanjutan setelah penutupan tambang PTFI; 3B. BPPTB dibentuk sesaat menjelang masa penutupan tambang 2-3
tahun sebelum 2041; 4A. Kondisi infrastruktur di Kabupaten Mimika seperti saat ini belum memadai sampai SaPeT PTFI; dan 5A. Pencemaran
lingkungan akibat tambang PTFI dan pembangunan sektor non tambang masih muncul walaupun telah ada perbaikan teknologi pengelolaannya. Hasil simulasi
skenario ini kedalam sistem dinamik tertera pada Gambar 54.
Gambar 54. Hasil simulasi skenario moderat pada kelima tahun aplikasi hubungannya dengan Rt2MT.
Berdasarkan Tabel 56 dan Gambar 54, hasil simulasi skenario moderat pada kelima tahun penerapan adalah mempunyai NHTMT – NMTR = negatif
238
pada SaPeT PTFI. Pada tahun aplikasi skenario di tahun 2012 menghasilkan NHTMT – NMTR sebesar -4.6991E+13 rupiah pada SaPeT PTFI. Makin
bertambah negatif bila diterapkan pada tahun mendekati SaPeT PTFI. Akhirnya, apabila skenario ini diaplikasikan pada tahun 2032 atau 8 tahun sebelum SaPeT
PTFI tiba maka besarnya NHTMT – NMTR menjadi -7.52849E+13 rupiah pada SaPeT. Secara rinci nilai NHTMT dan NMTR untuk skenario ini dapat dilihat
pada Lampiran 13. Dengan demikian skenario ini seharusnya dihindari atau tidak dipilh oleh PPK, apabila masyarakat Mimika menginginkan keberlanjutan
manfaat sosial, ekonomi dan perlindungan lingkungan pada SaPeT PTFI, walaupun skenario ini masih lebih baik dari pada skenario pesimis.
10.2.4. Skenario optimis