197
Tabel 49 Lanjutan
Sumber: Hasil analisis 2009
9.2. Formulasi Masalah
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pada Tabel 49 terlihat bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang sejalan sinergis dan kontradiktif.
Kebutuhan pada “kualitas lingkungan membaik tidak adanya pencemaran lingkungan”, “tidak ada konflik sosial”, “mentaati kebijakan dan regulasi
penutupan”, adalah merupakan kebutuhan yang sinergis bagi semua pelaku sistem. Sementara itu “keberlanjutan manfaat-manfaat sosial dan ekonomi”, dan
“biaya penutupan” merupakan kebutuhan yang kontradiktif. Kebutuhan yang kontradiktif dapat dikenali berdasarkan dua hal, yaitu kelangkaan sumberdaya
dan perbedaan kepentingan. Adanya faktor-faktor yang merupakan kebutuhan kontradiktif yang telah teridentifikasi pada saat analisis kebutuhan ini dapat
menyebabkan tujuan sistem sulit tercapai, bahkan tidak akan tercapai Hartrisari, 2007. Oleh karena itu, perlu dicarikan solusinya. Pendekatan yang dapat
digunakan untuk itu adalah menyusun diagram lingkar sebab-akibat causal-loop diagram atau diagram input-output black box diagram
9.3. Identifikasi Sistem
Secara garis besar ada enam kelompok variabel yang mempengaruhi kinerja suatu sistem, yaitu: 1 variabel output yang dikehendaki, yang ditentukan
berdasarkan hasil analisa kebutuhan, 2 variabel output yang tidak dikehendaki, 3 variabel input yang terkontrol, 4 variabel input yang tidak terkontrol, 5
variabel input lingkungan dan 6 variabel kontrol sistem Manecth dan Park,
5 Lembaga Swadaya
Masyarakat LSM, termasuk LSM yang
memperoleh dana pengembangan dari PTFI
Tidak ada pencemaran lingkungan dan kerusakan sosial pada SaPeT PTFI
Menyisihkan dana abadi untuk kelanjutan kegiatan pengembangan masyarakat saat ini
Mentaati kebijakan dan regulasi dari pemerintah Tidak melanggar hak-hak masyarakat setempat
6 Kalangan
perguruan tinggi akademisi
Tidak ada pencemaran lingkungan. Tidak ada penurunan pendapatan ekonomi pemerintah dan
masyarakat Keterlibatan dalam pembuatan RPT dan kegiatan pelaksanaan
penutupan
7 Kontraktor atau pemasok
barang dan jasa Pembayaran atas hak-hak
Adanya sumber kegiatan ekonomi baru pengganti sektor tambang
Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan dan konflik sosial
198
1977. Pada sistem penutupan tambang berkelanjutan, variabel-variabel yang mempengaruhi sistem tersebut adalah sebagaimana disajikan pada Gambar 33.
Disain Sistem Penutupan Tambang
Mineral Berkelanjtan
Output yang diharapkan: • Terpeliharanya kualitas lingkungan
• Kualitas SDM meningkat • Kemampuan Pemda Mimika meningkat
• Infrastruktur tersedia sesuai kebutuhan • Tersedia pilihan skenario penutupan tambang
berkelanjutan • Kualitas sosial masyarakat meningkat
• Pertumbuhan ekonomi meningkat • Tersedia dana abadi
Manajemen Pengendalian
INPUT LINGKUNGAN: UUD 1945 pasal 33 ayat 3, UU No 4 Th. 2009, UU No 23 Th.1997, UU No 26 Th
2007, UU No 32 Th 2004 , UU No 33 Th 2004, PerMenESDM No. 18 Th. 2008
Output Tak Diharapkan: • Terjadi pencemaran lingkungan
• Timbul konflik sosial • Biaya penutupan tambang tak
terkendali • Infrastruktur memburuk
• Pelayanan pendidikan dan kesehatan memburuk.
• Pertumbuhan ekonomi menurun •Timika menjadi kota hantu
Input Terkontrol: • SDM
• Kemampuan dan kepemimpinan Pemda • Investasi ekonomi
• Badan Penut.Tamb.Berkelan. BPPTB • Infrastruktur
• Tata kelola perlindungan dan
pelestarian lingk. • Teknologi penutupan tambang
• Dana pengembangan masyarakat Input Tak Terkontrol:
• Kondisi politik dan ekonomi nasional • Kebutuhan dan kepentingan masyarakat
• Perubahan tata pemerintahan • Perubahan peraturan perundang-undangan
• Kondisi sosial budaya masyarakat • Penurunan keragaman hayati kehati
• Iklim lokal dan global • Tekanan LSM dan publik
Batasan Sistem
Batasan sistem
Gambar 33. Diagram kotak hitam input-output disain sistem penutupan tambang mineral berkelanjutan
Pada Gambar 33 nampak bahwa dalam sistem penutupan tambang masukaninput yang mempengaruhi keberlanjutan pengelolaan adalah input
lingkungan, input terkontrol, dan input tak terkontrol. Input lingkungan mencakup peraturan dan perundangan. Input terkontrol merupakan inputmasukan yang
dapat dikendalikandikontrol pelaksanaan manajemennya dalam sistem penutupan tambang berkelanjutan, sedangkan input tidak terkontrol merupakan
inputmasukan yang tidak dapat dikontrol. Batasan sistem merupakan batas agar penelitian ini tidak melebihi dan berfokus pada tujuan penelitian.
Variabel-variabel yang mencakup input terkontrol adalah merupakan hasil analisis ISM atas lima elemen program dalam membangun sistem penutupan
tambang berkelanjutan dan analisis kebutuhan PPK, yaitu: SDM, kemampuan dan kepemimpinan PEMDA Mimika, investasi ekonomi, Badan Pengelola