149
Sumber: Hasil analisis kebutuhan PPK 2009
5.3. Penentuan Indikator-Indikator Keberlanjutan Penutupan Tambang PTFI
Hasil analisis Faktor Resiko Penutupan Tambang pada PTFI digabungkan dengan hasil analisis kebutuhan PPK dikaji dalam menentukan
indikator-indikator keberlanjutan. Teknik analisis yang digunakan adalah Metode Pembandingan Eksponensial MPE. Kriteria pemilihan didasarkan pada:
1 tingkat efektifitas mempunyai nilai bobot kriteria tiga 3, 2 tingkat keseriusan pengaruh bernilai bobot kriteria 3,
3 tingkat pengaruh pada keberlanjutan mempunyai nilai bobot kriteria 4.
Untuk menentukan pengaruh masing-masing atribut atau indikator berdasarkan kriteria yang ada maka digunakan nilai satu 1 yang menunjukkan
pengaruh rendah pada kriteria yang ada. Nilai dua 3 menunjukkan pengaruh sedang dan nilai 5 lima menunjukkan pengaruh tinggi dari atribut tersebut pada
kriteria. Nilai angka dua 2 dan empat 4 dapat digunakan bila nilai dari atribut itu pengaruhnya pada kriteria terletak masing-masing diantara nilai satu 1 ke
tiga 3 dan nilai tiga 3 ke lima 5. Hasil analisis untuk menentukan indikator- indikator keberlanjutan penutupan tambang PTFI dapat dilihat pada Tabel 33.
Tabel 33. Hasil perhitungan MPE untuk atribut-atribut yang menentukan
indikator-indikator keberlanjutan pada penutupan tambang PTFI
No Aspek dan Atribut
Kreteria Penentuan Penentuan Atribut
Penutupan Tambang Skor
MPE Rangking
Efek tifi-
tas Kese-
riusan Penga-
ruh Penga-
ruh pada
Keber- lan
-jutan
A Lingkungan
1 Penanganan tailing
4 4
5 3445
5 2
Pemantapan kembali flora 4
3 3
388 17
3 Pemantapan kembali fauna
4 3
3 388
17 4
Penanganan pencemaran air permukaan dan air tanah AAB serta
emisi-emisi lainnya 3
3 3
351 18
5 Reklamasi daerah yang terganggu
5 3
3 449
16 6
Restorasi habitat yang terganggu 3
3 3
351 18
7 Minimisasi beban abadi pada
lingkungan 5
3 5
3331 6
8 Pembentukan lahan akhir
3 5
5 3777
3 9
Perlindungan pada ekosistem dan manusia
3 3
5 3233
8
150
10 Kontribusi pada pelestarian
lingkungan global 3
2 4
1067 14
Tabel 33 Lanjutan
11 Penanganan munculnya bencana
banjir, longsor dan bencana alam lain karena aktifitas pertambangan
1 3
1 83
21 12
Penanganan lingkungan hidup secara keseluruhan di wilayah Mimika
penggunaan produksi bersih, penggunaan SDA secara
berkelanjutan, dll 3
3 5
3233 8
13 Konservasi dan peningkatan
sumberdaya alam 3
3 5
3233 8
14 Ketersediaan teknologi penutupan
3 3
5 3233
8 15
Kemajuan-kemajuan dari kegiatan rehabilitasi reklamasi dan lainya
dibandingkan rencana 3
1 3
271 19
B Sosial
16 Pelayanan kesehatan dan pendidikan
4 5
5 3814
2 17
Peranan masyarakat adat dalam pengambilan keputusan dan
komunikasi dengan perusahaan 5
3 4
1230 12
18 Peranan masyarakat dalam
pengambilan keputusan pembangunan di Mimika
4 3
4 1169
13 19
Peningkatan kualitas SDM 5
5 5
3875 1
20 Tingkat stabilitas sosial
3 5
3 895
15 21
Pemulihan hak masyarakat dalam mengorganisasikan
4 3
5 3270
7 22
Pengembangan budaya setempat 4
4 5
3445 5
23 Peningkatan keterampilan kerja
5 4
5 3506
4 24
Penciptaan lapangan kerja baru 4
4 4
1344 11
25 Ketaatan terhadap regulasi terkait
4 4
5 3445
5 26
Pembentukan lembaga atau forum penutupan tambang
5 5
5 3875
1 27
Ketersediaan hukum dan regulasi penutupan tambang
4 5
5 3814
2 28
Penanganan konflik 3
3 3
351 18
29 Peranan lembaga lokal dalam
penanganan pelanggaran hukum terkait dengan aspek lingkungan ,
ekonomi, dan sosial 5
3 3
449 16
30 Penyerahan fasilitas-fasilitas
perusahaan 4
4 5
3445 5
31 Pembentukan tim penutupan
5 5
4 1774
9 32
Adanya rencana penutupan tambang yang memenuhi syarat.
5 5
4 1774
9 33
Tersedianya dana abadi 4
4 5
3445 5
C Ekonomi
34 Keberadaan pasar untuk produk-
produk lokal 5
5 5
3875 1
35 Jumlah kegiatan ekonomi di Mimika
yang tujuan pasarnya selain ke PTFI 5
5 5
3875 1
36 Jumlah pendapatan penduduk
Mimika yang dibelanjakan ke luar Mimika
1 3
1 83
21 37
Pembangunan sumber ekonomi lain selain pertambangan PTFI
5 5
5 3875
1 38
Jumlah tujuan pasar produk sektor selain tambang ke luar Mimika
nasional atau internasional 5
5 5
3875 1
39 Pengembangan lembaga keuangan
3 3
5 3233
8
151
di masyarakat 40
Distribusi pendapatan masyarakat 3
3 5
3233 8
Tabel 33 Lanjutan
41 Kontribusi sumber ekonomi selain
tambang kepada PDRB 5
5 5
3875 1
42 Kontribusi sumber ekonomi tambang
kepada PDRB 3
3 1
109 20
43 Perkembangan pemasok lokal
4 4
5 3445
5 44
Peningkatan iklim investasi 3
3 5
3233 8
45 Ketersediaan biaya penutupan
5 5
4 1774
9 Bobot
3 4
5
Sumber : Hasil Analisis 2009 Tabel 34 menunjukkan indikator-indikator keberlanjutan yang dipilih dari
atribut-atribut atau indikator yang mempunyai nilai rangking 10 besar. Indikator ini digunakan untuk menentukan faktor penggerak kunci dalam sistem penutupan
tambang berkelanjutan dengan menggunakan teknik ISM. Tabel 34. Indikator-indikator keberlanjutan lingkungan, sosial, dan ekonomi
dengan nilai MPE tertinggi pada penutupan tambang PTFI No
Indikator Lingkungan Indikator Sosial
Indikator Ekonomi
1 Minimisasi beban abadi
pada lingkungan Pelayanan kesehatan
dan pendidikan Keberadaan pasar untuk produk-
produk lokal 2
Pembentukan lahan akhir Peningkatan kualitas
SDM Jumlah kegiatan ekonomi di
Mimika yang tujuan pasarnya selain ke PTFI
3 Perlindungan pada
ekosistem dan manusia Pemulihan hak
masyarakat dalam mengorganisasikan
Pembangunan sumber ekonomi lain selain pertambangan PTFI
4 Penanganan lingkungan
hidup secara keseluruhan di wilayah Mimika
Pengembangan budaya setempat
Jumlah tujuan pasar produk sektor selain tambang ke luar
Mimika nasional atau internasional
5 Konservasi dan
peningkatan sumberdaya alam
Peningkatan keterampilan kerja
Pengembangan lembaga keuangan di masyarakat
6 Ketersediaan teknologi
penutupan Pembentukan
lembaga atau forum penutupan tambang
Distribusi pendapatan masyarakat
7 Penanganan tailing
Ketersediaan hukum dan regulasi penutupan
tambang Kontribusi sumber ekonomi
selain tambang kepada PDRB 8
Tersedianya dana abadi
Peningkatan iklim investasi 9
Kesehatan dan keamanan sosial
Ketersediaan biaya penutupan 10
Perkembangan pemasok barang dan jasa
Sumber : Hasil Analisis 2009
BAB VI. FAKTOR-FAKTOR PENGGERAK KUNCI PENUTUPAN TAMBANG PTFI BERKELANJUTAN
6.1. Struktur Faktor Penggerak Kunci Penutupan Tambang Berkelanjutan
Menurut rujukan Saxena 1994 dalam Marimin 2005, ANZMEC dan MCA 2000, MCA 2005, AGDITR 2006, World Bank dan IFC 2002,
Laurence 2001, 2006, Kempton 2003, Azapagic 2004, Roseland 2005, dan ICMM 2008 serta berdasarkan hasil kajian pendapat pakar maka disusunlah
program untuk menuju penutupan tambang mineral berkelanjutan yang terbagi atas lima elemen, yaitu:
1 Sektor masyarakat yang terpengaruh 2 Kebutuhan dari program
3 Kendala utama 4 Tujuan dari program
5 Tolok ukur untuk menilai setiap tujuan Lima elemen hasil kajian ini, kemudian pada setiap elemennya dijabarkan
menjadi rincian sejumlah sub elemen. Sub elemen ini berupa indikator-indikator keberlanjutan yang merupakan hasil dari analisis MPE sebelumnya yang
mempunyai nilai tinggi, yang telah dipilah-pilah sesuai dengan konteks kelima elemen program tersebut. Berikut ini adalah hasil hubungan kontekstual antar
sub elemen pada setiap elemen yang digambarkan dalam bentuk terminologi sub-ordinat yang mengacu pada perbandingan berpasangan antar sub elemen,
dimana terkandung suatu arahan pada hubungan tersebut Eriyanto, 1998 Hasil yang digunakan dalam model ISM adalah kajian dari pendapat pakar
melalui wawancara mendalam seperti yang tertuang pada Matriks Interaksi Tunggal Terstruktur Structural self Interaction MatrixSSIM. Pakar yang terlibat
dalam proses ini adalah pakar dari kalangan perguruan tinggi, industri tambang, dan pemerintah serta LSM yang terpilih berdasarkan pengetahuan, pengalaman
di bidang pertambangan, dan juga mereka mengenal operasi PTFI dari dekat.
6.1.1. Elemen Sektor Masyarakat yang Terpengaruh
Tabel 35 menunjukan 14 sub elemen hasil kajian elemen sektor masyarakat yang terpengaruh pada program membangun sistem penutupan