Karakteristik Kegiatan Pertambangan . TINJAUAN PUSTAKA

22 berkelanjutan dalam berkontribusi pada kesejahteraan rakyat setelah sebuah pertambangan selesai dioperasikan. Manfaat yang berkelanjutan inilah yang seharusnya menjadi fokus tujuan yang harus dicapai dari sebuah kegiatan penutupan tambang melalui disain atau rancangan penutupan yang sudah direncanakan dan dikelola pada saat sebuah tambang masih beroperasi. Sehingga sebuah rancangan penutupan tambang yang bertujuan untuk menciptakan berkelanjutan manfaat tambang merupakan pengejawantahan dari UUD 45 pasal 33 ayat 3 itu.

2.3. Karakteristik Kegiatan Pertambangan

Hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam sebuah rancangan dan pengelolaan kegiatan penutupan tambang adalah mengetahui sifat-sifat bisnis pertambangan dan hubungannya dengan lingkungan sekitarnya. Berikut ini sifat- sifat khusus bisnis pertambangan yang membedakan dengan bisnis lainnya diadopsi dari Otto dan Cordes, 2002; dan beberapa referensi lain, adalah: 1 industri tambang sangat komplek dan beresiko tinggi; 2 padat modal, proyek tambang kelas menegah perlu modal 200 – 500 juta USA dolar sedangkan untuk skala besar perlu modal sampai 1 milyar USA dolar; 3 investasi yang lamapanjang sebelum menghasilkan arus kas positif, contoh: untuk tambang skala menegah dan besar membutuhkan waktu sekitar 10 tahun untuk menghasilkan arus kas positif; 4 harga hasil tambang berfluktuasi; 5 biasanya dioperasikan di daerah-daerah terpencil dan tidak bisa dipindahkan, artinya kalau di suatu tempat ada potensi bahan tambang tempat itu saja yang bisa di eksploitasi walau tempat itu adanya di dalam kawasan hutan lindunguntuk peruntukan lain atau ditempat yang tidak aman sekalipun; 6 umur proyek terbatas ditentukan oleh potensi cadangan yang dapat dikelola; 7 adanya keharusan untuk melakukan reklamasi selama proyek berjalan dan pada saat tahap penutupan tambang; 8 tingkat kesuksesan proyek ekslorasi diperkirakan hanya 4 : 100, artinya dari 100 temuan anomali kira-kira hanya empat temuan yang bisa dikembangkan lebih lanjut; dan 9 jenis dan tarif pajak yang dibebankan pada perusahaan tambang akan berpengaruh langsung kepada ROI atau IRR. Butir e, f, dan g di atas adalah karakteristik pertambangan yang sering kali diperdebatkan, karena terkait langsung kepada potensi ekonomi dan permasalahan lingkungan serta sosial setempat yang ditimbul dimana tambang itu dioperasikan serta menentukan apakah sebuah manfaat tambang tetap 23 memberikan manfaat berkelanjutan walau tambang telah memasuki saat penutupan. Bergeron 2002 mengatakan bahwa isu global dalam industri pertambangan menyangkut, pertama adalah isu-isu tentang keberlanjutan yang komplek meliputi: perlindungan pada opsi-opsi untuk generasi yang akan datang; promosi untuk stabilitas sosial dan masyarakat; konservasi dan restorasi pada isu-isu tata kelola lingkungan pertambangan global; stabilitas hukum dan regulasi; efisiensi dari sektor regulator; dan perpajakan yang adil dan kompetitif. Kedua adalah isu-isu khusus industri pertambangan, meliputi: citra publik pada kegiatan pertambangan eksplorasi, penambangan, prosesing; kinerja hal-hal yang menyangkut teknik geologi, identifikasi lokasi kandungan mineral grade tertinggi yang dapat dieksploitasi, rancangan dan evaluasi proyek, pengelolaan dan pemantauan tambang, inovasi dan penelitian pengembangan; dan kinerja menyangkut keuangan harga komoditas, harga saham, ROI, agency rating. Penerapan standar lingkungan hidup yang terpadu didalam hukum pertambangan telah menjadi norma di hampir semua negara. Walaupun pengertian komitmen sosial adalah tidak sama secara internasional, ia menjadi praktek standar untuk menghubungkan inisiatif-inisiatif kegiatan pembangunan dengan hak-hak pembangunan tambang mineral. Sebagai contoh, Ghana mensyaratkan sebuah program rinci untuk rekruitmen dan pelatihan bagi masyarakatnya Ghanaians ketika perusahan-perusahan melamar untuk mendapatkan hak pengelolaan pertambangan Otto et al., 2006.

2.4. Definisi, Konseptual dan Tujuan Penutupan Tambang