PPKn SMP KK D
135
Fungsi Pembinaan, yaitu memberikan pengarahan, bimbingan, dan
petunjuk kepada jajarannya, baik yang menyangkut tugas teknis yustisial, administrasi peradilan maupun administrasi umum.
Fungsi Administratif, yaitu memberikan layanan administrasi
kepaniteraan bagi perkara tingkat pertama serta penyitaan dan eksekusi, perkara banding, kasasi, dan peninjauan kembali serta administrasi
peradilan lainnya. Pengadilan agama juga memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur di lingkungan Pengadilan Agama.
Fungsi Nasehat, yaitu memberikan keterangan, pertimbangan, dan
nasehat tentang hukum Islam pada instansi pemerintah di wilayah hukumnya apabila diminta.
Fungsi lainnya, yaitu pelayanan terhadap penyuluhan hukum, riset dan
penelitian serta lain sebagainya, seperti diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung.
4. Unsur-Unsur Peradilan
Unsur-unsur dari peradilan adalah: 1 Adanya suatu aturan hukum yang abstrak, mengikat umum, dan dapat
diterapkan pada suatu persoalan, 2 Adanya suatu perselisihan hukum yang konkrit,
3 Sekurang-kurangnya ada 2 dua pihak, 4 Adanya suatu aparatur yang berwenang memutuskan perselisihan,
5 Adanya hukum formal dalam usaha menerapkan dan menemukan hukum untuk menjamin ditaatinya hukum materiil.
5. Peradilan yang Bebas dan Tidak Memihak
Dalam melaksanakan tugas peradilan, memeriksa, mengadili, dan memutus, hakim memiliki kebebasan. Bebas di sini maksudnya bebas dari campur tangan
pihak manapun, baik legislatif maupun eksekutif. Kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara merupakan salahsatu ciri dari negara hukum. Ciri
Kegiatan Pembelajaran 9
136
negara hukum yang memberikan kebebasan kepada hakim dapat dilihat pada ciri negara hukum berikut ini.
a. Pengakuan dan perlindungan serta penghormatan hak asasi manusia yang mengandung kesamaan dalam bidang politik, hukum, ekonomi, sosial, kultural,
pendidikan dan agama. b. Peradilan bebas yang tidak memihak, tidak dipengaruhi oleh suatu
kekuasaankekuatan apapun. c. Legalitas arti hukum dalam segala hal.
Hakim memiliki kebebasan dalam mengambil keputusan, bahkan ketua pengadilanpun juga tidak berhak ikut campur dalam pengambilan keputusan
seorang hakim. Kebebasan hakim dalam memutuskan suatu perkara tersebut secara jelas
dinyatakan dalam Pasal 1 Undang-Undang No.4 Tahun 2004 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Bunyi pasal tersebut adalah:
“Kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara yang merdeka untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
Pancasila, demi terselenggaranya Negara Hukum Republik Indonesia”.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 9 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Peradilan Bebas”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh
Instruktur sebagai berikut.
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Peradilan
Bebas”.