Kegiatan Pembelajaran 3
50 C. Uraian Materi
1. Dinamika Perwujudan Pancasila
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa pada hakekatnya merupakan suatu konsensus nasional para pendiri negara.
Menurut Winarno 2010 Pancasila merupakan janji ksatria Gentlement Agreement sebagai kontral sosial yang mengikat warga bangsa. Dengan
demikian harus dipatuhi dan dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten .Dinamika perkembangan penerapan Pancasila dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara dapat digambarkan secara singkat sebagai berikut:
a. Perwujudan Pancasila Di Era Kemerdekaan
Secara singkat penerapan Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut:
1 Pada Masa Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan 1945-1949
Pancasila memang telah menjadi dasar negara namun dalam penerapannya masih banyak kendala. Kendala dapat berasal dari luar negeri yakni agresi
militer. Pada masa itulah perwujudan nilai persatuan Indonesia sedemikian menonjol dan berarti bagi perjalanan sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Upaya mempertahankan kemerdekaan dengan sifat rela bekorban merupakan wujud pelaksanaan Pancasila. Pada tanggal 15 September 1945
tentara sekutu di bawah pimpinan WR Petterson berlabuh di Tanjung priok Jakarta yang diboncengi oleh tentara NICA pimpinan Van der Plas. Pada
tanggal 29 September 1945 berdatangan Allied Forces Netherland Eat Indies AFNEI yang langsung menduduki kota kota besar. Pada masa itulah
patriotisme berkobar, TKR yang baru dibentuk belum memiliki persenjataan yang memadai untuk melawan musuh menunjukkan jiwa cinta tanah air.
Berbagai peristiwa perlawanan untuk mengusir Sekutu dan Belanda terjadi antaralain sebagai berikut:
a Peristiwa Heroik di Surabaya b Bandung Lautan Api
c Medan Area Namun demikian nilai persatuan dinodai oleh adanya pemberontakan yang
bertujuan menggulingkan Pancasila antara lain: a Pemberontakan Partai Komunis Indonesia di Madiun
b Pemberontakan Darul IslamTentara Islam Indonesia
PPKn SMP KK D
51
2 Pada Masa Era Pemerintahan Soekarno 1950-1959
Pada awal tahun 1950 perwujudan pelaksanaan Pancasila mulai ada perubahan, pada masa itu terdapat dua perspektif pemikiran : pertama, Pada
masa itu beberapa tokoh berusaha menampatkan Pancasila lebih dari sekedar kompromi politik dan kontrak sosial.Mereka berpendapat bahwa
Pancasila bukan hanya kompromi politik melainkan sebuah filsafat sosial atau weltanschuung bangsa. Kedua, tokoh-tokoh yang memandang
Pancasila sebagai kompromi politik, dengan alasan fakta yang muncul dalam sidang BPUPKI dan PPKI.Mendikbud, 2013.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah perwujudan Pancasila mengalami pasang surut, perwujudannya dalam bentuk Dekrit yang isinya tetap
mempertahankan adanya pancasila
3 Pada masa Pemerintahan Soekarno pada 1959-1966
Sekembalinya menggunakan UUD 1945, ternyata penyelenggaraan pemerintah juga jauh dari penerapan Pancasila. Pancasila hanya simbol
karena realitanya penyelenggaraan negara menggunakan demokrasi terpimpin, dimana keputusan politik penting tidak diputuskan atas
persetujuan rakyat, namun ditentukan oleh pemimpin. Dengan dalih untuk penerapan sila ke 4 Pancasila, justru menjerumuskan presiden Soekarno
pada penyelenggaraan pemerintah yang otoriter, pengangkatan Soekarno sebagai presiden seumur hidup, ajaran NASAKOM merupakan contoh
belum diterapkannya Pancasila.
b. Perwujudan Pancasila Di Era Soeharto
Pada awal Orde Baru sejak Agustus 1982 tercipta situasi kondusif bagi pengamalan Pancasila, namun beberapa tahun kemudian kebijakan-kebijakan
yang dikeluarkan ternyata berbeda dengan jiwa Pancasila. Realita menunjukkan telah terjadi peningkatan kesejahteraan rakyat dan
penghormatan dari dunia internasional, Namun dikarenakan pemerintah sangat sentralistik dan otoriter, kondisi politik dan keamanan dalam negeri tetap rentan
Pancasila ditafsirkan sesuai kepentingan kekuasaan pemerintah dan tertutup bagi tafsiran lain. Pada bulan Agustus 1982, demokratisasi akhirnya tidak
berjalan, dan terjadi pelanggaran Pemerintahaan Orde Baru dalam
Kegiatan Pembelajaran 3
52
menjalankan azas tunggal yakni pengakuan terhadap Pancasila sebagai satu- satunya asas, maka setiap partai politik harus mengakui posisi Pancasila
sebagai pemersatu bangsa. Pelanggaran HAM terjadi dimana-mana yang dilakukan oleh aparat pemerintah
atau negara. Pancasila seringkali digunakan sebagai legimitasi tindakan yang menyimpang. Ia dikeramatkan sebagai alasan untuk stabilitas nasional
daripada sebagai ideologi yang memberikan ruang kebebasan untuk berkreasi. Kesimpulan, Pancasila selama Orde Baru diarahkan menjadi ideologi yang
hanya menguntungkan satu golongan, loyalitas tunggal pada pemerintah dan demi persatuan dan kesatuan sementara hak-hak demokrasi dikekang.
c. Perwujudan Pancasila di era Reformasi
Selama Orde Reformasi telah dipimpin 6 Presiden yakni Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono, dan Joko
Widodo menempatkan Pancasila secara formal tetap sebagai dasar dan ideologi negara, namun masih sebatas pada retorika pernyataan politik. Gegap
gempitanya bangsa ini dalam kehidupan yang dinamis akibat globalisasi dan demokratisasi, justru menempatkan Pancasila pada “ lorong-lorong gelap “
demikian bapak bangsa BJ Habibie mengatakan dalam pidatonya. aktivis- aktivis prodemokrasi, tidak menggubris ajakan dari siapapun yang berusaha
menempatkan kembali Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara. Berbagai keputusan politik diambil dengan ketetapan MPR antara lain1
Undang Undang No 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan pemerintah yang dalam pasal 2 menyatakan bahwa penempatan Pancasila
sebagai sumber dari segala sumber hukum negara adalah sesuai dengan Pembukaan Undang Undang Dasar Negara republik Indonesia tahun 1945.
PPKn SMP KK D
53 D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 3 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka peserta
perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Perwujudan
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini. c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok. d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas
terhadap materi modul e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan
keperluan; f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihankasustugas LK 3.1 sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok.
2 Kegiatan Inti
a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
Kegiatan Pembelajaran 3
54
b. Penyampaian hasil diskusi; c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok
3 Kegiatan Inti
a. Menyimpulkan hasil pembelajaran b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”, maka Peserta
perlu mengikuti aktivitas pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1 Kegiatan In 1
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Perwujudan
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini. c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil
kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul yang dikerjakan secara individual
d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas dan kerja kerasMandiri memahami terhadap materi modul
e. Berdiskusi bersama tentang Latihan kasus LK 3.1 yang telah disediakan 2 Kegiatan On
Peserta diklat mengerjakan latihantugas LK 3.2 secara individu sebagaimana
yang telah dipersiapkan di dalam modul. Dengan harapan peserta diklat dengan berani mengemukakan pendapat, bekerja keras Mandiri dalam
mengerjakan LK yang ada.
3 Kegiatan In 2
a. Peserta diklat mempresentasikan hasil LK yang dikerjakan dan pertanyaan, saran dan komentar.
PPKn SMP KK D
55
b. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya dan menghargai pendapat peserta lain
c. Menyimpulkan hasil pembelajaran d. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. LatihanKasusTugas
Setelah membaca dengan cermat seluruh uraian di atas serta mengerjakan tugas diskusi yang diberikan pada kegiatan belajar, kini tiba saatnya anda meningkatkan
pemahaman dengan mengerjakan latihan berikut.
1. Lembar Kerja AKTIVITAS: Pengembangan Butir Soal Penilaian Berbasis Kelas
LK 3 Menyusun Soal USBNPenilaian Berbasis Kelas Prosedur Kerja
1. Bacalah bahan bacaan berupa Modul Pengembangan Penilaian di Modul D Kelompok Kompetensi Pedagogik pada Kegiatan Pembelajaran 16
2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan seperti pada saran penggunaan modul E.4
3. Buatlah kisi-kisi soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari sesuai format berikut. Sesuaikan dengan kurikulum yang berlaku di sekolah anda
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK a. Kurikulum 2006
Jenis Sekolah : SMPMTs
Mata Pelajaran : PPKn
Tabel Kisi-Kisi Penulisan Soal 2006
No. Urut
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Bahan Kelas
Materi Indikator
Bentuk Soal
1 PG dan Essay Level
Pengetahuan dan Pemahaman
2 PG dan Essay Level
Aplikasi 3
PG dan Essay Level Penalaran
Kegiatan Pembelajaran 3
56
b. Kurikulum 2013 Jenis Sekolah : SMPMTs
Mata Pelajaran : PPKn
Tabel Kisi-Kisi Penulisan Soal 2013
No. Urut
Kompetensi Dasar Bahan
Kelas Materi
Indikator Bentuk Soal
1 IX
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar
Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa
PG dan Essay Level
Pengetahuan dan
Pemahaman
2 IX
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar
Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa
PG dan Essay Level
Aplikasi
3 IX
Dinamika Perwujudan Pancasila Sebagai Dasar
Negara Dan Pandangan Hidup Bangsa
PG dan Essay Level
Penalaran
4. Berdasarkan kisi-kisi diatas, buatlah soal USBN pada lingkup materi yang dipelajari pada modul ini.
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs. 6. Kembangkan soal Pilhan Ganda PG sebanyak 3 Soal
7. Kembangkan soal uraian Essay sebanyak 3 Soal.
Tabel Kartu Soal Pilihan GandaEssay
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas :
Kompetensi :
Level : Pengetahuan dan Pemahaman
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan GandaEssay
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
PPKn SMP KK D
57
AKTIVITAS : Menguraikan pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila
LK 3.1 Pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila Prosedur Kerja :
1. Bacalah dengan cermat uraian materi dinamika perwujudan pancasila 2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang dinamika
perwujudan pancasila 3. Uraikanlah pelaksanaan dan penyimpangan perwujudan Pancasila ke dalam
tabel 3.1 4. Presentasikan hasil diskusi tiap kelompok.
Tabel 3.1. Perbandingan kendala dan solusi perwujudan Pancasila NO.
MASA PEMERINTAHAN PELAKSANAAN
PENYIMPANGAN
1. Perwujudan Pancasila di
era Kemerdekaan
2. Perwujudan Pancasila di
era Soeharto
3. Perwujudan Pancasila di
era Reformasi
AKTIVITAS : Menguraikan proses perwujudan Pancasila di Indonesia LK 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia
Prosedur Kerja :
1. Bacalah dengan cermat uraian materi dinamika perwujudan pancasila 2. Carilah dari berbagai sumber dan media yang relevan tentang dinamika
perwujudan pancasila
Kegiatan Pembelajaran 3
58
3. Berdasarkan bahan bacaan tersebut, analisislah proses perwujudan Pancasila ke dalam tabel 3.2
4. Presentasikan hasil kerja Saudara
Tabel 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia No.
Masa Pemerintahan Proses Perwujudan Pancasila
1.
Era Kemerdekaan
2. Era Soeharto
3. Era Reformasi
2. Tes Formatif AKTIVITAS : Mengerjakan Soal Tes Formatif
1. Reposisi Pancasila pada era Reformasi perlu dilakukan agar Pancasila menjadi ideologi yang terbuka, maka dalam masyarakat perlu
dikembangkan…. a. dogmatisme nilai-nilai Pancasila
b. waspada terhadap ideologi dari luar c. sikap fanatik yang tinggi pada Pancasila
d. persepsi dan sikap yang wajar terhadap Pancasila 2. Maraknya konflik yang bernuansa agama, tawuran pelajar, tawuran
mahasiswa, kekerasan, korupsi, kemiskinan menunjukkan telah memudarnya Pancasila sebagai kepribadian nasional Indonesia yakni terwujud dalam...
A. sifat ramah tamah bangsa B. sifat keluhuran budi bangsa
C. sifat merendahkan diri bangsa
PPKn SMP KK D
59
D. sikap dan tingkah laku bangsa 3. Pelaksanaan Pancasila pada Era Orde Baru pada masyarakat didasarkan
pada Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 101979 yakni dengan pembentukan BP7. BP7 merupakan singkatan dari ....
a. Badan Pelaksana Pembinaan Pendidikan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
b. Badan Pembina Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
c. Badan Pembinaan Pelaksanaan Pengamalan Pendidikan Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
d. Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila
4. Madiun affair merupakan wujud nyata pengkhinatan sekelompok orang yang ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi…
A. komunis B. sosialis
C. liberalis D. kapitalis
5. Pada era orde lama Pancasila sebagai dasar negara yang secara yuridis konstitusional diakui, namun dalam pelaksanaannya sebagai …
A. alat pemersatu bangsa B. kepribadian bangsa
C. identitas nasional D. cita-cita bangsa
Kegiatan Pembelajaran 3
60 F. Rangkuman
Masa Orde lama merupakan masa-masa perjuangan sehingga perwujudaln Pancasila pada masa ini belum dapat dilaksanakan, bahkan dalam Konferensi
Intern Indonesia saat mempersiapkan negara serikat belum menyebutkan Pancasila sebagai dasar negara
Selama Orde Reformasi telah dipimpin 6 Presiden yakni Habibie, Abdurrahman Wahid, dan Megawati Soekarno Putri, Susilo Bambang Yudoyono, dan Joko
Widodo menempatkan Pancasila secara formal tetap sebagai dasar dan ideologi negara, namun masih sebatas pada retorika pernyataan politik.
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran 3 ini, BapakIbu secara otomatis telah mempelajari nilai-nilai pendidikan karakter yang telah terinfus dalam materi dan
aktivitas pembelajaran. Adapun nilai-nilai tersebut antara lain : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong royong dan Integritas.
Cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci jawaban yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 3.
Arti tingkat penguasaan: 90 – 100
= baik sekali 80 – 89
= baik 70 – 79
= cukup 70
= kurang Apabila mencapai tingkat penguasaan 80 atau lebih maka Anda dapat
meneruskan dengan Kegiatan Pembelajaran 4, jika masih di bawah 80 Anda harus mengulangi materi Kegiatan Pembelajaran 3, terutama yang belum dikuasai.
������� ���������� = �����ℎ ������� �����
�����ℎ ���� � 100
PPKn SMP KK D
61
Kegiatan Pembelajaran 4 Dinamika Pelaksanaan
A. Tujuan
1. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI pada Tahun 1945 dengan benar
2. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca dekrit Presiden 5 Juli 1959 dengan
benar 3. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan
pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru dengan benar 4. Dengan membaca dan berdiskusi peserta diklat mampu mendeskripsikan
pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi dengan benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI pada periode 1945-1959
2. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pasca Dekrit Presiden 5 Juli 1959
3. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru
4. Peserta diklat mampu mendeskripsikan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi
C. Uraian Materi
1. Pelaksanaan UUDNRI pada Tahun 1945 Periode 1945-1959
Pada masa awal kemerdekaan UUD 1945 belum dapat dijalankan sebagaimana mestinya mengingat kondisi lembaga negara yang masih
belum tertata dengan baik. Faktor lainnya adalah UUD 1945 masih sangat
Kegiatan Pembelajaran 4
62
sederhana karena dibuat dalam waktu yang sangat singkat kurang lebih 49 hari oleh BPUPKI pada 29 Mei-16 Juli 1945 dan PPKI tanggal 18 Agustus
1945. Pada tahun ini di bentuklah DPA sementara, sedangkan DPR dan MPR belum dapat dibentuk karena harus melalui pemilu. Waktu itu masih
diberlakukan pasal aturan peralihan pasal IV yang menyatakan, “Sebelum Majelis Permusyawaratan Rakyat,Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Pertimbangan Agung dibentuk menurut Undang-Undang Dasar, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan sebuah komite
nasional.” Pada saat itu terjadilah suatu perkembangan ketatanegaraan Indonesia
yaitu: berubahnya fungsi komite nasional Indonesia pusat dari pembantu presiden menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut
menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara. Hal ini berdasarkan maklumat wakil presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945. Selain itu dikeluarkan juga
maklumat pemerintah tanggal 14 Nopember 1945. Yang isinya perubahan sistem pemerintahan negara dari sistem Kabinet Presidensial menjadi
sistem Kabinet Parlementer, berdasarkan usul Badan Pekerja Komite Nasional Indonesia Pusat BP-KNIP. Akibat perubahan tersebut pemerintah
menjadi tidak stabil, Perdana Menteri hanya bertahan beberapa bulan serta berulang kali terjadi pergantian.
Pada bulan September 1955 dan Desember 1955 diadakan pemilihan umum,yang masing-masing untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat
dan anggota konstituante. Tugas konstituante adalah untuk membentuk dan menyusun Undang-Undang
Dasar yang tetap sebagai pengganti UUDS 1950. Untuk mengambil putusan mengenai Undang-Undang dasar yang baru ditentukan pada pasal 137 UUDS
1950 sebagai berikut : a. Untuk mengambil putusan tentang rancangan Undang-Undang Dasar
baru sekurang-kurangnya 23 jumlah anggota konstituante harus hadir. b. Rancangan tersebut diterima jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 23
dari jumlah anggota yang hadir.