Ruang Lingkup Tujuan Modul PKB 2017 PPKn SMP KK D

PPKn SMP KK D 7

D. Ruang Lingkup

Gambar 1. Ruang Lingkup PPKn SMP M a te ri PPKn SM P Profesional Ruang lingkup PPKn. Persamaan dan Perbedaan usulan dasar negara Perbedaan Baik dan buruk dalam bertutur kata, berperilaku, dan bersikap. Perubahan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Makna Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Hubungan antar-Lembaga-lembaga Negara dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Jaminan perlindungan Hak Asasi Manusia Persamaan dan Perbedaan Norma dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara Lembaga-lembaga Peradilan Norma antardaerah di Indonesia Semangat dan Komitmen Sumpah Pemuda Semangat Kebangsaan dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan NKRI Pedagogik Pendekatan Saintifik PPKn SMP Model pembelajaran PPKn SMP Penilaian hasil belajar Penyusunan RPP PPKn SMP Sumber dan Media Pembelajaran PPKn SMP Penelitian Tindakan Kelas PTK Pendahuluan 8

E. Cara Penggunaan Modul

Secara umum, cara penggunaan modul pada setiap Kegiatan Pembelajaran disesuaikan dengan skenario setiap penyajian mata diklat. Modul ini dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran guru, baik untuk moda tatap muka dengan model tatap muka penuh maupun model tatap muka In-On-In. Alur model pembelajaran secara umum dapat dilihat pada bagan dibawah. Gambar 2. Alur Model Pembelajaran Tatap Muka

1. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka Penuh

Kegiatan pembelajaran diklat tatap muka penuh adalah kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru melalui model tatap muka penuh yang dilaksanakan oleh unit pelaksana teknis dilingkungan ditjen. GTK maupun lembaga diklat lainnya. Kegiatan tatap muka penuh ini dilaksanan secara terstruktur pada suatu waktu yang di pandu oleh fasilitator. PPKn SMP KK D 9 Tatap muka penuh dilaksanakan menggunakan alur pembelajaran yang dapat dilihat pada alur dibawah. Gambar 3. Alur Pembelajaran Tatap Muka Penuh Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model tatap muka penuh dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :  latar belakang yang memuat gambaran materi  tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi  kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.  ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran  langkah-langkah penggunaan modul

b. Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn SMP, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi Pendahuluan 10 secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.

c. Melakukan aktivitas pembelajaran

Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatan yang akan secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan bersama fasilitator dan peserta lainnya, baik itu dengan menggunakan diskusi tentang materi, malaksanakan praktik, dan latihan kasus. Lembar kerja pada pembelajaran tatap muka penuh adalah bagaimana menerapkan pemahaman materi-materi yang berada pada kajian materi. Pada aktivitas pembelajaran materi ini juga peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data sampai pada peserta dapat membuat kesimpulan kegiatan pembelajaran.

d. Presentasi dan Konfirmasi

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi hasil kegiatan sedangkan fasilitator melakukan konfirmasi terhadap materi dan dibahas bersama.

e. Refleksi

pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

2. Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

Kegiatan diklat tatap muka dengan model In-On-In adalan kegiatan fasilitasi peningkatan kompetensi guru yang menggunakan tiga kegiatan utama, yaitu In Service Learning 1 In-1, on the job learning On, dan In Service Learning 2 In-2. Secara umum, kegiatan pembelajaran diklat tatap muka In-On-In tergambar pada alur berikut ini. PPKn SMP KK D 11 Gambar 4. Alur Pembelajaran Tatap Muka model In-On-In Kegiatan pembelajaran tatap muka pada model In-On-In dapat dijelaskan sebagai berikut,

a. Pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan disampaikan bertepatan pada saat pelaksanaan In service learning 1 fasilitator memberi kesempatan kepada peserta diklat untuk mempelajari :  latar belakang yang memuat gambaran materi  tujuan kegiatan pembelajaran setiap materi  kompetensi atau indikator yang akan dicapai melalui modul.  ruang lingkup materi kegiatan pembelajaran  langkah-langkah penggunaan modul

b. In Service Learning 1 IN-1  Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn SMP, fasilitator memberi kesempatan kepada guru sebagai peserta untuk Pendahuluan 12 mempelajari materi yang diuraikan secara singkat sesuai dengan indikator pencapaian hasil belajar. Guru sebagai peserta dapat mempelajari materi secara individual maupun berkelompok dan dapat mengkonfirmasi permasalahan kepada fasilitator.  Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul dan dipandu oleh fasilitator. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatanmetode yang secara langsung berinteraksi di kelas pelatihan, baik itu dengan menggunakan metode berfikir reflektif, diskusi, brainstorming, simulasi, maupun studi kasus yang kesemuanya dapat melalui Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada IN1. Pada aktivitas pembelajaran materi ini peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mempersiapkan rencana pembelajaran pada on the job learning.

c. On the Job Learning ON  Mengkaji Materi

Pada kegiatan mengkaji materi modul kelompok kompetensi D PPKn SMP, guru sebagai peserta akan mempelajari materi yang telah diuraikan pada in service learning 1 IN1. Guru sebagai peserta dapat membuka dan mempelajari kembali materi sebagai bahan dalam mengerjaka tugas- tugas yang ditagihkan kepada peserta.  Melakukan aktivitas pembelajaran Pada kegiatan ini peserta melakukan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di kelompok kerja berbasis pada rencana yang telah disusun pada IN1 dan sesuai dengan rambu-rambu atau instruksi yang tertera pada modul. Kegiatan pembelajaran pada aktivitas pembelajaran ini akan menggunakan pendekatanmetode praktik, eksperimen, sosialisasi, implementasi, peer discussion yang secara langsung di dilakukan di sekolah maupun kelompok kerja melalui tagihan berupa Lembar Kerja yang telah disusun sesuai dengan kegiatan pada ON. Pada aktivitas pembelajaran materi pada ON, peserta secara aktif menggali informasi, mengumpulkan dan mengolah data dengan PPKn SMP KK D 13 melakukan pekerjaan dan menyelesaikan tagihan pada on the job learning.

d. In Service Learning 2 IN-2

Pada kegiatan ini peserta melakukan presentasi produk-produk tagihan ON yang akan di konfirmasi oleh fasilitator dan dibahas bersama.

e. Refleksi

pada bagian ini peserta dan penyaji me-review atau melakukan refleksi materi berdasarkan seluruh kegiatan pembelajaran, kemudian didampingi oleh panitia menginformasikan tes akhir yang akan dilakukan oleh seluruh peserta yang dinyatakan layak tes akhir.

3. Lembar Kerja

Modul pembinaan karir guru kelompok komptetansi D PPKn SMP, terdiri dari beberapa kegiatan pembelajaran yang didalamnya terdapat aktivitas-aktivitas pembelajaran sebagai pendalaman dan penguatan pemahaman materi yang dipelajari. Modul ini mempersiapkan lembar kerja yang nantinya akan dikerjakan oleh peserta, lembar kerja tersebut dapat terlihat pada table berikut. Tabel 2. Daftar Lembar Kerja Modul No Kode LK Nama LK Keterangan 1. LK 1 Pengembangan Soal TM, ON 2. LK 1.1 Konsep moral, sikap moral dan perilaku moral dikaitkan dengan nilai kedisplinan TM, IN 1 3. LK 1.2 Nilai-nilai konsep moral, sikap moral dan perilaku moral dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ON 4. LK 2 Pengembangan Soal TM, ON 5. LK 2.1 Pentingnya Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa TM, IN 1 6. LK 2.2 Perwujudan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ON 7. LK 3 Pengembangan Soal TM, ON Pendahuluan 14 No Kode LK Nama LK Keterangan 8. LK 3.1 Kendala dan solusi perwujudan Pancasila TM, IN 1 9. LK 3.2 Proses Perwujudan Pancasila di Indonesia ON 10. LK 4 Pengembangan Soal TM, ON 11. LK 4.1 Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 TM, IN 1 12. LK 4.2 Perbedaan pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 di empat masa pemerintahan ON 13. LK 5 Pengembangan Soal TM, ON 14. LK 5.1 Penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 TM, IN 1 15. LK 5.2 Penerapan isi pembukaan UUDNRI Tahun 1945 tiap alinea ON 16. LK 6 Pengembangan Soal TM, ON 17. LK 6.1 Studi kasus tentang sikap positif terhadap lembaga-lembaga negara sesuai dengan UUDNRI tahun 1945 TM, IN 1 18. LK 6.2 Contoh sikap positif terhadap lembaga negara dalam lingkungan sekolah, masyarakat, bangsa, dan negara ON 19. LK 7 Pengembangan Soal TM, ON 20. LK 7.1 Lembaga-lembaga perlindungan dan penegakan hak asasi manusia beserta fungsinya TM, IN 1 21. LK 7.2 Perbedaan antara lembaga perlindungan dengan lembaga penegakan hak asasi manusia ON 22. LK 8 Pengembangan Soal TM, ON 23. LK 8.1 Studi kasus pelanggaran norma TM, IN 1 24. LK 8.2 Kasus-kasus pelanggaran norma dan sanksi yang dijatuhkan di lingkungan sekitar ON 25. LK 9 Pengembangan Soal TM, ON 26. LK 9.1 Studi kasus peradilan bebas TM, IN 1 27. LK 9.2 Lembaga peradilan beserta tugas, fungsi dan wewenangnya ON 28. LK 10 Pengembangan Soal TM, ON 29. LK 10.1 Bentuk-bentuk kerjasama dalam masyarakat yang beragam TM, IN 1 PPKn SMP KK D 15 No Kode LK Nama LK Keterangan 30. LK 10.2 Studi kasus tentang kerjasama dalam masyarakat yang beragam ON 31. LK 11 Pengembangan Soal TM, ON 32. LK 11.1 Arti Penting Kesatuan Dan Persatuan Bangsa TM, IN 1 33. LK 11.2 Pengamalan nilai-nilai kesatuan dan persatuan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat ON 34. LK 12 Pengembangan Soal TM, ON 35. LK 12.1 Komitmen Para Pendiri Negara dalam Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara TM, IN 1 36. LK 12.2 Contoh penerapan nilai-nilai kesadaran bernegara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ON 37. LK 13.1 Langkah-langkah pembelajaran saintifik serta peran guru didalamnya TM, IN 1 38. LK 13.2 Model pendekatan saintifik dalam pembelajaran PPKn ON 39. LK 14.1 Pengembangan model pembelajaran sesuai ranahaspek yang dikembangkan TM, IN 1 40. LK 14.2 Model Pembelajaran PPKn SMP ON 41. LK 15.1 Prosedur Penyusunan Penilaian Hasil Belajar PPKn SMP TM, IN 1 42. LK 15.2 Prosedur Penyusunan Soal ON 43. LK 16.1 Langkah-langkah menyusun RPP PPKn SMP TM, IN 1 44. LK 16.2 Model RPP PPKn SMP ON 45. LK 17.1 Analisis kebutuhan media TM, IN 1 46. LK 17.2 Langkah-langkah pembuatanpemilihan media pembelajaran ON 47. LK 18.1 Langkah-langkah perencanaan penelitian tindakan kelas PTK TM, IN 1 48. LK 18.2 Perencanaan penelitian tindakan kelas PTK ON Keterangan. TM : Digunakan pada Tatap Muka Penuh IN1 : Digunakan pada In service learning 1 ON : Digunakan pada on the job learning Pendahuluan 16

4. Kisi-kisi Ujian sekolah SMPMTs – PPKn

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMAMADRASAH TSANAWIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN PELAJARAN 20162017 MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Tabel 3. kisi-kisi USBN SMPMTs – PPKn 2006 LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI ATURAN DAN IDEOLOGI HAK dan KEWAJIBAN WARGA NEGARA KEDAULATAN RAKYAT GLOBALISASI DAN PRESTASI DIRI Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan Siswa dapat memahami dan menguasai : • Norma • Konstitusi dan Proklamasi • Bahaya Korupsi • Pancasila Siswa dapat memahami dan menguasai : • Hak Asasi Manusia • Usaha Bela Negara Siswa dapat memahami dan menguasai : • Demokrasi dan Kedaulatan • Kemerdekaan mengemukakan pendapat • Otonomi daerah Siswa dapat memahami dan menguasai : • Globalisasi • Prestasi diri Aplikasi • Memberi contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Norma • Konstitusi dan Proklamasi • Bahaya Korupsi • Pancasila Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Hak Asasi Manusia • Usaha Bela Negara Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Demokrasi dan Kedaulatan • Kemerdekaan mengemukakan pendapat • Otonomi daerah Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang: • Globalisasi • Prestasi diri Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan Siswa dapat menganalisis: • Norma • Konstitusi dan Proklamasi • Bahaya Korupsi • Pancasila Siswa dapat menganalisis: • Hak Asasi Manusia • Usaha Bela Negara Siswa dapat menganalisis: • Demokrasi dan Kedaulatan • Kemerdekaan mengemukakan pendapat • Otonomi daerah Siswa dapat menganalisis • Globalisasi • Prestasi diri PPKn SMP KK D 17 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMAMADRASAH TSANAWIYAH KURIKULUM 2013 TAHUN PELAJARAN 20162017 MATA PELAJARAN: PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Tabel 4. kisi-kisi USBN SMPMTs – PPKn 2013 LEVEL KOGNITIF LINGKUP MATERI PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA NORMA DAN KONSTITUSI KOMITMEN TERHADAP KEUTUHAN NKRI Pengetahuan dan Pemahaman • Mengidentifikasi • Menunjukkan • Menjelaskan • Mendeskripsikan Siswa dapat memahami dan menguasai : • Proses perumusan Pancasila • Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila Siswa dapat memahami dan menguasai : • Proses perumusan UUDNRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945 • Hak Asasi Manusia Siswa dapat memahami dan menguasai : • Aspek-aspek pengokohan NKRI • Keberagaman dalam masyarakat • Semangat persatuan dan kesatuan Aplikasi • Memberi contoh • Menentukan • Menerapkan • Menginterpretasi • Mengurutkan Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses perumusan Pancasila • Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Proses perumusan UUDNRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945 • Hak Asasi Manusia Siswa dapat menerapkan pengetahuan dan pemahaman tentang : • Aspek-aspek pengokohan NKRI • Keberagaman dalam masyarakat • Semangat persatuan dan kesatuan Penalaran • Menganalisis • Mengevaluasi • Mengaitkan • Menyimpulkan Siswa dapat menganalisis : • Proses perumusan Pancasila • Nilai-nilai dan moral dalam Pancasila Siswa dapat menganalisis : • Proses perumusan UUDNRI Tahun 1945 • Penerapan Norma • Lembaga negara berdasarkan UUDNRI 1945 • Hak Asasi Manusia Siswa dapat menganalisis : • Aspek-aspek pengokohan NKRI • Keberagaman dalam masyarakat • Semangat persatuan dan kesatuan. Pendahuluan 18

Bagian I Kompetensi Profesional

PPKn SMP KK D 21 Kegiatan Pembelajaran 1 Aspek Nilai-Nilai Pancasila dalam PPKn

A. Tujuan

1. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan konsep moral secara benar 2. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan sikap moral secara benar 3. Dengan membaca materi modul, peserta diklat dapat menguraikan perilaku moral secara benar

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menguraikan konsep moral 2. Menguraikan sikap moral 3. Menguraikan perilaku moral

C. Uraian Materi

1. Konsep Moral

Istilah moral mengandung makna integritas pribadi manusia, yaitu harkat dan martabat seseorang. Derajat kepribadian seseorang amat ditentukan oleh moralnya. Moral pribadi seperti predikat atau atribut kemanusiaan seseorang. Moral adalah inti dan nilai kepribadian. Bahkan moral bermakna integritas dan identitas manusia. Secara praktis sehari-hari, istilah moral adalah kepribadian seseorang, citra pribadi manusia. Moral sebagai kata benda mengandung makna prinsip-prinsip benar salah mengenai tingkah laku dan karakter, dan pendidikan tentang ukuran tingkah laku yang baik. Moral berarti sikap mental seperti keberanian mengemukakan pendapat, kepatuhan terhadap atasan, disiplin tinggi. Moralis berarti pribadi yang Kegiatan Pembelajaran 1 22 mencerminkan tingkahlaku dan kepribadian yang selalu baik ideal. Moral sebagai kata sifat berarti berhubungan dengan karakter, tentang benar salah, tingkah laku yang baik, mulia dan benar. Makna moral adalah berkenaan dengan sikap dan kepribadian manusia, tingkahlaku yang baik dan benar, sikap semangat, mental atau batin yang memancar dalam kepribadian Dardji Darmodihardjo:1986. Moral merupakan ukuran nilai dan norma dalam kehidupan pribadi dan sosial manusia. Moral juga merupakan perwujudan kesetiaan dan kepatuhan manusia dalam mengemban nilai dan norma. Oleh sebab itu tujuan dan fungsi moral adalah pengamalan nilai dan norma, sekaligus perwujudan harkat-martabat kepribadian manusia. Orang yang berusaha hidup baik secara tekun dapat mencapai keunggulan moral yang biasa disebut keutamaan moral. Keutamaan moral adalah kemampuan yang dicapai seseorang untuk bersikap baik maupun berbuat secara benar. Misalnya: kerendahan hati, kepercayaan kepada orang lain, keterbukaan, kebijaksanaan, ketekunan kerja, kejujuran, keadilan, keberanian, penuh harap, penuh kasih dan sebagainya Al Purwa Hdiwardoyo:1990.

2. Sikap Moral

Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatuobjek. Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang. Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau tindakan yang diinginkan. Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan dalam perilaku. Sikap mempunyai karakteristik yang mengandung tiga aspek utama yaitu kegiatan berpikir, bertindak, dan merasakan dalam situasi yang berbeda-beda. Berpikir dan bertindak termasuk karakteristik ranah kognitif, sedangkan konsep perasaan merupakan karakteristik ranah afektif. Perasaan akan memperlihatkan mutu penampilan seseorang yang khas dengan menggunakan cara tertentu untuk menyatakan perasaan atau pernyataan emosinya. Perasaan itu sendiri memiliki ciri-ciri atau tanda-tanda mengikat, terarah, dan mempunyai sasaran. Tanda terikat