PPKn SMP KK D
23
menunjuk kepada derajat kekuatan perasaan. Misalnya, seorang peserta didik merasa senang guru PPKn mengemukakan cerita rakyat tentang kejujuran,
sedang peserta didik yang lain kurang tertarik dan kurang memperhatikannya. Tanda terarah mencerminkan tiga arah sikap yaitu arah senang terhadap sasaran
atau obyek, merasa biasa tidak memihak, dan rasa tidak senang. Tanda sasaran menunjukkan perasaan yang ditujukan kepada obyek, perilaku atau gagasan.
Karakteristik ranah afektif memiliki pola yang berbeda-beda yang meliputi sikap, harga diri, minat dan nilai-nilai. Sikap diartikan sebagai kesiapan mental seseorang
berdasarkan pengalamannya yang digunakan untuk menetapkan arah untuk menanggapi obyek atau situasi yang dihadapinya. Obyek dan situasi dapat berupa
orang, benda, binatang, atau obyek lainnya. Di samping karakteristik senang dan tidak senang, setuju dan tidak setuju, sikap secara operasional akan melibatkan
tiga ranah perilaku yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Ranah kognitif mengandung gagasan yang mengarah kepada obyek orang, binatang, atau
benda, ranah afektif memperkuat gagasan itu dengan perasaan senang atau tidak senang, dan akhirnya ranah psikomotor menampakkan perilaku terbuka
terhadap obyek berupa kegiatan atau tindakan. Harga diri seseorang terkandung dalam pemahaman atas dirinya sendiri.
Seseorang yang secara berkesinambungan mampu menilai diri-sendiri dan memelihara atau menjaga kebiasaan bagi penentuan sikap setuju atau tidak
setuju, senang atau tidak senang, maka dikatakanlah orang itu mengembangkan keyakinan dirinya memiliki kemampuan, keberartian, keberhasilan, dan
kemanfaatan diri. Keadaan inilah yang menimbulkan rasa percaya diri bahwa dirinya memiliki sikap untuk mampu mengambil keputusan yang tercermin baik
dalam ucapan maupun tindakan. Unsur-unsur yang terlibat dalam pengembangan percaya diri itu itu adalah mampu mengatur diri, memandang lingkungan terdiri
dari bermacam-macam aspek kehidupan, memahami hal penting dan tidak penting secara berjenjang tidak sekedar hitam dan putih, stabil dalam berpikir
dan bertindak, berkehendak terus menerus mengembangkan diri, dapat menilai obyek yang dihadapi, dan dapat membedakan hal yang baik dan buruk, layak dan
tidak layak dan sebagainya.
Kegiatan Pembelajaran 1
24
3. Perilaku Moral
Sikap seseorang erat kaitannya dengan perilaku yang diartikan sebagai tindakan seseorang dalam situasi tertentu. Sikap dan perilaku seseorang berkaitan erat
karena sikap merupakan penyuluh atau pengarah perilaku, sehingga perilaku seseorang didasarkan atas sikap yang diyakininya. Sebagai penyuluh sikap
merupakan keutuhan perasaan, keyakinan, dan kecenderungan bertindak seseorang terhadap obyek tertentu. Perbedaan sikap orang yang satu dengan
yang lainnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan senang atau tidak senang, setuju atau tidak setuju, dan positif atau negatif.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas bahwa setiap nilai-nilai Pancasila yang menjadi butir-butir materi pembelajaran mengandung perilaku moral. Misalnya,
nilai kejujuran dapat dirinci menjadi butir-butir materi perilaku moral sebagai
berikut: a. Kemampuan bersikap dan berlaku jujur
b. Kemauan untuk senantiasa berusaha jujur c. Kebiasaan untuk selalu bersikap dan berbuat jujur
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 1 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Aspek nilai-nilai Pancasila dalam PPKn”, maka peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran
yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Aspek nilai-nilai Pancasila
dalam PPKn”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.
PPKn SMP KK D
25
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan
materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok. d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas
terhadap materi modul e. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan
keperluan; f. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihankasustugas LK.1.1 sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok.
2 Kegiatan Inti
a. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. b. Penyampaian hasil diskusi;
c. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
3 Kegiatan Penutup
a. Menyimpulkan hasil pembelajaran b. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
c. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran d. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Aspek nilai-nilai Pancasila dalam PPKn”, maka Peserta perlu mengikuti aktivitas pembelajaran
yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1 Kegiatan In 1
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Aspek nilai-nilai Pancasila
dalam PPKn”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini.