Pentingnya Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
PPKn SMP KK D
37
5. Penuntun dan penunjuk arah bagi bangsa Indonesia dalam semuakegiatan dan aktivitas hidup serta kehidupan di segala bidang.
Bangsa Indonesia mewarisi nilai budaya yang melandasi tata kehidupannya. Pandangan hidup yang tertuang pada nilai Pancasila yang menjadi keyakinan
dan pandangan hidup bangsa Indonesia terutama : 1. Keyakinan adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai Maha Pencipta Semesta,
pengayom alam semesta. Kepada-Nya manusia menaruh kepercayaan dan harapan bagi hidup di dunia dan sesudah mati. Inilah asas kehidupan
ketuhanan dan keagamaan 2. Asas kekeluargaan, cinta kebersamaan sebagi satu keluarga, ayah, ibu,
anak-anak. Cinta dan kekeluargaan ini menjadi dasar terbentuknya masyarakat, kesatuan dan kerukunan.
3. Asas musyawarah mufakat : kebersamaan adalah kumpulan banyak pribadi, warga, dan keluarga. Keinginan dan kemampuan warga masyarakat
berbeda-beda. Supaya mereka tetap rukun bersatu, keputusan ditetapkan atas dasar musyawarah mufakat.
4. Asas gotong royong : kebersamaan memikul beban tanggung jawab demi kepentingan bersama. Keputusan yang ditetapkan atas asas musyawarah
mufakat untuk kebersamaan adalah tanggung jawab bersama. Jadi dilaksanakan bersama, secara gotong royong oleh dan untuk kedudukan
bersama. 5. Asas tenggang rasa atau “tepo silero” : saling menghayati keadaan dan
perasaan antar warga, antar pribadi, asas saling menghargai dan menghormati dalam keragaman dan perbedaan. Saling menghormati hak,
pendapat, keyakinan dan agama masing-masing demi terpeliharanya kesatuan dan keharmonisan hidup bersama.
Keluhuran nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dapat dilihat secara nyata pada semangat gotong royong dan asas kekeluargaan yang ada
dalam kehidupan masyarakat. Negara Indonesia tidak mempersatukan diri dengan golongan yang terbesar atau bagian yang terkuat dalam masyarakat,
baik politik, ekonomis, maupun sosio-kultural. Negara menempatkan diri di atas semua golongan dan semua bagian masyarakat, dan mempersatukan diri
Kegiatan Pembelajaran 2
38
dengan seluruh lapisan masyarakat. Rakyat tidak untuk negara, tetapi negara adalah untuk rakyat, sebab pengambilan keputusan selalu digunakan asas
musyawarah untuk mufakat. Selanjutnya, struktur kejiwaan bangsa Indonesia mengakui, menghormati, serta
menjunjung tinggi hak dan kewajiban tiap manusia, tiap golongan dan tiap bagian masyarakat. Sebaliknya, setiap anggota masyarakat, setiap golongan
dan setiap bagian sadar akan kedudukannya sebagai bagian organik dari masyarakat seluruhnya, dan oleh karena itu wajib meneguhkan kehidupan yang
harmonis antara semua bagian.