Kegiatan Pembelajaran 4
64
Sejak dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 juli 1959 itu maka UUD 1945 berlaku kembali di Negara Republik Indonesia. Sekalipun UUD 1945 secara yuridis
formal sebagai hukum dasar tertulis telah berlaku di Indonesia namun realisasi ketatanegaraan Indonesia tidak melaksanakan makna dari UUD 1945 itu
sendiri. Sejak itu mulai berkuasa kekuasaan Orde Lama yang secara ideologis banyak dipengaruhi oleh paham komunisme. Hal ini nampak adanya berbagai
macam penyimpangan ideologis yang dituangkan dalam berbagai bidang kebijaksanaan dalam negara.
3. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Orde Baru Periode 1967- 1998
Dalam masa orde baru ini 1967-1997 pelaksanaan UUD 1945 belum dilaksanakan secara murni dan konsekuen, karena pada masa ini terjadi
penyelewengan pada UUD 1945. Hal ini dibuktikan dengan adanya kekuasaan presiden yang melebihi kekuasaan lembaga negara lain, dan hal
itu dituangkan dalam mekanisme peraturan antara lain : a. UU no.161969 dan UU no.51975 tentang kedudukan DPR, MPR, DPRD.
b. UU no.31975 dan UU no.31985 tentang parpol dan golkar. c. UU no.15969 dan UU no.41975 tentang pemilu.
Pada masa awal kekuasaan Orde Baru berupaya untuk memperbaiki nasib bangsa dalam berbagai bidang antara lain dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya maupun keamanan. Di bidang politik dilaksanakanlah pemilu yang dituangkan dalam Undang-Undang No.15 tahun 1969 tentang pemilihan
umum, Undang-Undang No.16 tentang susunan dan kedudukan majelis permusyawaratan rakyat, dewan perwakilan rakyat dan dewan perwakilan
rakyat daerah. Atas dasar ketentuan undang-undang tersebut kemudian pemerintah Orde Baru berhasil mengadakan pemilu pertama.
4. Pelaksanaan UUDNRI Tahun 1945 pada masa Reformasi Periode 1998 – sekarang
Reformasi baru dimulai ditandai dengan turunnya presiden Soeharto dari jabatannya sebagai presiden dan diganti oleh Prof. B.J Habibie pada tanggal
21 mei 1998. Kemudian bangsa Indonesia menyadari bahwa UUD 1945 yang
PPKn SMP KK D
65
berlaku pada zaman orde baru masih memiliki banyak kekurangan, sehingga perlu diadakan amandemen lagi. Berbagai macam produk peraturan
perundang-undangan yang dihasilkan dalam reformasi hukum antara lain UU. Politik Tahun 1999, yaitu UU. No.2 tahun 1999, tentang partai politik, UU. No.3
tahun 1999, tentang pemilihan umum dan UU. No. 4 tahun 1999 tentang susunan dan kedudukan MPR, DPR, dan DPRD; UU otonomi daerah, yaitu
meliputi UU. No.22 tahun 1999 dan direvisi menjadi UU No.32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, UU. No.25 tahun 1999 direvisi menjadi UU
no.33 tahun 2004 tentang pertimbangan keuangan antar pemerintahan pusat dan daerah dan UU. No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan negara
yang bersih dan bebas dari KKN. Berdasarkan reformasi tersebut bangsa Indonesia sudah mampu melaksanakan pemilu pada tahun 1999 dan
menghasilkan MPR, DPR dan DPRD hasil aspirasi rakyat secara demokratis.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 4 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi “Dinamika PelaksanaanUUDNRI Tahun 1945”, maka peserta perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran yang dipandu oleh Instruktur sebagai berikut.
1 Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul “Dinamika Pelaksanaan
UUDNRI Tahun 1945”. b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini. c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan
hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau
kelompok.