Analisis Kebutuhan Tahap Analysis Analisis

59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Prosedur pengembangan perangkat pembelajaran materi Logika dengan menggunakan pendekatan kontekstual ini dilakukan dengan model ADDIE yang terdiri dari tahap analysis analisis, design perancangan, development pengembangan, implementation implementasi, dan evaluation evaluasi. Berdasarkan penelitian pengembangan yang dilakukan diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.

1. Tahap Analysis Analisis

Pada tahap analisis dilakukan tiga macam analisis, yaitu analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.

a. Analisis Kebutuhan

Salah satu masalah yang terdapat di sekolah saat ini adalah terbatasnya perangkat pembelajaran matematika yang dapat memfasilitasi siswa untuk membangun pengetahuan mereka secara mandiri. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman, guru telah menyusun RPP dan LKS untuk digunakan selama proses pembelajaran. Akan tetapi, LKS yang disusun oleh guru berisi ringkasan materi dan latihan latihan soal. LKS yang berisi latihan soal belum memenuhi kebutuhan siswa dalam menemukan konsep- konsep matematika. Materi yang langsung diberikan secara utuh kepada siswa menyebabkan siswa tidak memiliki kesempatan untuk membangun dan 60 menemukan konsep-konsep baru dengan pola pikir dan cara mereka sendiri sehingga siswa menjadi pasif dan kurang berkembang. Berdasarkan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran matematika di kelas, diketahui bahwa peran siswa dalam menemukan konsep-konsep baru pada proses pembelajaran masih kurang sehingga perlu adanya pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual yang dapat memfasilitasi siswa untuk berperan aktif menemukan konsep dan membangun pengetahuannya. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual khususnya pada materi Logika untuk SMA Kelas X yang dapat memfasilitasi siswa agar pembelajaran lebih bermakna. b. Analisis Karakteristik Siswa Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama kegiatan pembelajaran matematika di SMA Negeri 1 Cangkringan, Sleman menunjukkan bahwa siswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan yang disampaikan oleh guru. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan jika terdapat penjelasan guru yang belum mereka pahami. Beberapa siswa juga aktif dalam menjawab persoalan yang diberikan. Namun tidak sedikit yang hanya diam atau bahkan berbincang-bincang dengan teman sebangkunya. Siswa belum berpartisipasi aktif dalam membangun dan menemukan konsep matematika secara mandiri. Keadaan tersebut menyebabkan siswa belum mempelajari matematika secara bermakna. Siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan pola pikir mereka dalam menemukan konsep atau dalam menyelesaikan suatu masalah. 61 Selain itu, siswa kurang mendapatkan kesempatan untuk menghubungkan konsep matematika yang mereka peroleh dengan permasalahan dalam kehidupan sehari- hari. Akibatnya, siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah matematika yang dihubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Berdasarkan analisis karakteristik siswa di atas, salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran adalah pendekatan kontekstual. Oleh karena itu, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran matematika berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual untuk membantu siswa dalam mempelajari materi logika secara lebih bermakna.

c. Analisis Kurikulum