d. Relief 12, Tokoh Perwira Menunggang Kuda Menggambarkan Kejayaan
Kerajaan Kediri Masa Lalu Setelah Penyatuan Panjalu dan Jenggala
Gambar 56: Tokoh Perwira Menunggang Kuda Menggambarkan Kejayaan Kerajaan Kediri Masa Lalu
Setelah Penyatuan Panjalu dan Jenggala
Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015
Relief 12 berukuran 5 meter x 3 meter yang dibuat pada pertengahan tahun 2002. Tokoh perwira pada panel ini adalah tokoh penting dalam cerita, dengan
penggambaran tampak khas yaitu dengan mengendarai kuda dan atribut yang dikenakan oleh perwira. Perbedaan atribut dan kendaraan sekaligus menjadi pembeda
antara perwira dengan prajurit yang berada di sebelah kanan perwira. Perwira mengenakan atribut mahkota dan menunggang kuda yang menambah kegagahannya.
Prajurit membawa tombak, perisai dan terompet yang sudah terlungkup. Detail pohon, rumput terompet dan tokoh perwira sangat jelas sehingga volume dapat
terlihat. Sudut penggambaran berada pada sudut yang wajar atau sejajar arah lihat atas sehingga perwira tampak terlihat gagah. Penggambaran semua wimba
digambarkan dengan naturalis perspektif untuk memunculkan kesan bangunan ruang dan pemunculan pohon menguatkan bahwa setelah penyatuan Panjalu dan Jenggala
para perwira dan prajurit berada di hutan. Garis-garis dibuat tegas yang membuat suasana pada panel relief tampak keras. Volume terlihat jelas dari lekukan urat
pohon, lekukan kain perwira dan otot-otot kuda. Pada hal lain, Sedyawati 2012:353 menjelaskan, pada masa Kadiri terjadi
mobilisasi penduduk sebagai kekuatan militer, serta pembentukan pasukan-pasukan tetap di pusat kerajaan dengan berbagai kekhususan keahlian. Keahlian-keahlian
khusus adalah dalam hal memanah, mempergunakan tombak, mempergunakan kapak, mengendalikan gajah, kuda, dan sapi pacu.
e. Relief 14, Pembacaan Lontar
Gambar 57: Pembacaan Lontar
Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015
Relief 14, berukuran 5 meter x 3 meter yang dibuat pada pertengahan tahun 2002. Sri Aji Jayabaya digambarkan tampak pada latar depan dan dengan skala yang