11. Relief 12
Gambar 40: Relief 12, Tokoh Perwira Menunggang Kuda Menggambarkan Kejayaan Kerajaan Kediri Masa Lalu Setelah Penyatuan
Panjalu dan Jenggala
Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015 Wimba yang terdapat pada relief 12 adalah wimba manusia perwira naik
kuda dan tiga prajurit, wimba pohon, wimba kuda, wimba rumput, dan wimba batu.
Penggunaan cara penggambaran wimba ada lima yakni, ukuran pengambilan, sudut pengambilan, skala, penggambaran, dan cara dilihat lihat tabel 46.
Tabel 48: Cara Wimba Relief 12 Cara Wimba
Membaca Bahasa Rupa
Ukuran pengambilan
Aneka tampak Tokoh perwira digambarkan tampak samping agar jelas
bentuk kuda dan kegagahannya. serta prajurit nampak samping belakang bisa detail peralatan
perangnya.
Penggambaran
Kejadian Bukan still picture, bukan momen opname. tapi ada matra
waktu, ruang dan jarak dalam adegan tersebut.
Naturalis-perspektif modern
Relief tokoh perwira, prajurit dan pepohonan nampak naturalis, perspektif yang dimunculkan adalah
menempatkan Perwira lebih besar dari wimba di belakangnya. Ada fokus mata.
Cara dilihat
Arah lihat dari mana saja
Wimba bisa dilihat dari mana saja sehingga bisa diceritakan.
Tata ungkapan yang dipergunakan pada relief 12 sebanyak empat cara yakni, menyatakan ruang, menyatakan gerak, dan menyatakan ruang dan waktu, dan
menyatakan penting lihat tabel 49.
Tabel 49: Tata Ungkapan Relief 12 Tata Ungkapan
Membaca Bahasa Rupa
Menyatakan ruang
Digeser Ada banyak wimba, semuanya digeser agar namapak dan
dapat diceritakan.
Menyatakan gerak
Ciri gerak Pohon nampak bergelombang bertanda terkena angin
sehingga daunnya bergerak.Kaki kuda yang kiri depan nampak sedang melangkah.
Menyatakan waktu dan ruang
Garis tanah
Semua wimba berada pada ruang, waktu dan jarak yang berbeda.
Kronologis, kilas
balik, kilas maju Agar dapat diceritakan dilihat adegan sebelum dan
sesudah tokoh perwira akaibat apa saja setelah cambuk dikibaskan terjadi.
Menyatakan penting
Tampak khas Perwira digambarkan tampak samping, prajurit tampak
belakang, wimba pohon, rumput nampak natural.
12. Relief 13
Gambar 41: Relief 13, Keanekaragaman Adat Budaya di Kabupaten Kediri
Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015 Wimba yang terdapat pada relief 13 adalah wimba manusia, wimba gunung,
dan wimba pohon, dan wimba gapura. Penggunaan cara penggambaran wimba ada lima yakni, ukuran pengambilan, sudut pengambilan, skala, penggambaran, dan cara
dilihat lihat tabel 46.
Tabel 50: Cara Wimba Relief 13 Cara Wimba
Membaca Bahasa Rupa
Ukuran pengambilan
Ada yang diperkecil Ada beberapa wimba yang diperkecil yaitu, pura, gunung
kelud untuk menandakan ruang perspektif.
Sudut pengambilan
Aneka tampak Beberapa wimba digambarkan dengan aneka tampak,
sebagian digambarkan tampak depan dengan ruang, jarak dan waktu yang berbeda.
Skala
Ukuran Wimba dibuat jauh lebih besar dari objek aslinya.
Penggambaran
Naturalis-perspektif Wimba yang direliefkan digambarkan apa adanya dan
nampak beberapa wimba memberikan kesan bangunan ruang dan komposisi letak.
Cara dilihat
Arah lihat mana saja Wimba bisa dilihat dari arah mana saja, hingga dapat
diceritakan.
Tata ungkapan yang dipergunakan pada relief 13 sebanyak empat cara yakni, menyatakan ruang, menyatakan gerak, dan menyatakan ruang dan waktu, dan
menyatakan penting lihat tabel 51.
Tabel 51: Tata Ungkapan Relief 13 Tata Ungkapan
Membaca Bahasa Rupa
Menyatakan ruang
Cara naturalis perspektif modern
Adegan upacara adat digambarkan natural dan mempunyai titik sudut pandang kesan trimatra.
Sejumlah latar
khas Ada empat latar wimba, pojok kanan atas, kiri atas,
tengah, depan dan samping kiri kana bawah. Masing- masing mempunyai matra waktu, jarak dan ruang berbeda.
Menyatakan ruang dan waktu
Kronologis, kilas
balik, kilas maju Wimba tidak still picture namu ada matra waktu, ruang
dan jarak. Bisa dibayangkan adegan sebelum dan sesudah.