Relief 14 Analisis Bahasa Rupa Relief Monumen Simpang Lima Gumul Kediri

15. Relief 16

Gambar 44: Relief 16, Kesenian Wayang Suluh yang Menceritakan Kisah Perjuangan Trunajaya Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015 Wimba yang terdapat pada relief 16 adalah wimba wayang Suluh dari kiri ke kanan: tokoh Belanda dan Trunajaya, dan wimba representasi awan, dan wimba rumput. Penggunaan cara penggambaran wimba ada lima yakni, ukuran pengambilan, sudut pengambilan, skala, penggambaran, dan cara dilihat lihat tabel 56. Tabel 56: Cara Wimba Relief 16 Cara Wimba Membaca Bahasa Rupa Ukuran pengambilan  Dari kepala sampai kaki Wimba wayang suluh dalam cerita perjuangan Trunajaya melawan penjajah dibuat tampak utuh. Sudut pengambilan  Aneka tampak Wimba manusia, senjata dan beberapa ornamen dekoratif tampak samping. Kaki dari Trunajaya kanan dan para Belanda kiri dengan hidung besar nampak samping. Penggambaran  Stilasi modern Karena ini bentuk kesenian wayang, sehingga bentuk manusia distilasi. Skala  Ukuran Ukuran wimba manusia dan lontar dibuat lebih besar dari objek yang sebenarnya. Cara Dilhat  Arah tengah pinggir Wimba manusia atau wayang suluh dilihat dahulu, karena adegan ini paling jelas dan dapat diceritakan. Tata ungkapan yang dipergunakan pada relief 16 sebanyak empat cara yakni, menyatakan ruang, menyatakan gerak, dan menyatakan ruang dan waktu, dan menyatakan penting lihat tabel 57. Tabel 57: Tata Ungkapan Relief 16 Tata Ungkapan Membaca Bahasa Rupa Menyatakan ruang  Digeser Wayang suluh digeser ruangnya dan dapat diceritakan. Menyatakan gerak  Dinamis modern Gerak tangan menodong dan tangan di pinggang menandakan ada gerak aksi reaksi tidak statis. Menyatakan ruang dan waktu  Kronologis, kilas maju, kilas balik Tidak penting wimba mana dahulu, bisa dilihat kronologis, kilas maju dan kilas balik dari adegan tersebut cerita bisa diceritakan. Menyatakan penting  Di tengah modern Wimba wayang berada pada posisi tengah menandakan wimba itu penting, dikarenakan penglihatan manusia secara wajar objek yang berada di tengah selalu diperhatikan.  Tampak khas khas Wayang suluh dan ornamen di sekitarnya tampak khas dari samping. Kedetailan tubuh, hidung sampai kaki sudah mewakili perbedaan antara wayang dan manusia.