Menyatakan ruang dan waktu
Kronologis, kilas
maju, kilas balik Tidak penting wimba mana dahulu, bisa dilihat
kronologis, kilas maju dan kilas balik dari adegan tersebut cerita bisa diceritakan.
Menyatakan penting
Di tengah modern Wimba wayang berada pada posisi tengah menandakan
wimba itu penting, dikarenakan penglihatan manusia secara wajar objek yang berada di tengah selalu
diperhatikan.
Tampak khas khas
Wayang suluh dan ornamen di sekitarnya tampak khas dari samping. Kedetailan tubuh, hidung sampai kaki
sudah mewakili perbedaan antara wayang dan manusia.
141
BAB VI PESAN YANG TERDAPAT PADA RELIEF MONUMEN SIMPANG LIMA
GUMUL KEDIRI
Pada bab ini akan dijelaskan tema relief Monumen Simpang Lima Gumul Kediri, pesan yang disampaikan oleh relief yang terdapat pada dinding Monumen
Simpang Lima Gumul Kediri. Pengkategorian relief berdasarkan jumlah dan tema relief, sedangkan cerita dan pesan tersebut berdasarkan telaah kajian bahasa rupa
sebagai ilmu tata rupa dan simbolisme budaya Jawa pada relief.
A. Tema Relief pada Monumen Simpang Lima Gumul Kediri
Dalam penelitian ini akan dijelaskan cerita dan pesan yang tercantum pada relief Monumen Simpang Lima Gumul Kediri. Relief yang terukir pada dinding
Monumen Simpang Lima Gumul Kediri secara keseluruhan berjumlah 16 buah. Keenambelas relief tersebut terbagi dalam empat tema, yaitu kesenian di Kediri,
keberagaman budaya di Kediri, sejarah Kediri, dan kekayaan alam Kediri lihat tabel 58:
Tabel 58: Tema Relief pada Monumen Simpang Lima Gumul Kediri Nomor
Kesenian Keberagaman
Sejarah Kekayaan Alam
1. Relief 1
Relief 4 Relief 9
Relief 2 2.
Relief 3 Relief 13
Relief 10 -
3. Relief 5
- Relief 11
-
4. Relief 6
-
Relief 12
-
5. Relief 7
-
Relief 14
-
6. Relief 8
- -
-
7. Relief 15
- -
-
8. Relief 16
- -
- Jumlah 8
2 5
1
Pada tabel 58, hal yang paling nampak atas keberadaan Monumen Simpang Lima Gumul Kediri adalah kesenian dan sejarah yang terdapat di Kediri. Disertai
dukungan dari keberagaman budaya dan kesuburan alam Kediri. Semuanya terangkum dalam relief Monumen Simpang Lima Gumul Kediri. Apabila dilihat dari
gradasi menurun, pesan pertama yang disampaikan oleh Monumen Simpang Lima Gumul Kediri adalah kesenian di Kediri, sejarah Kediri, serta keberagaman budaya
Kediri dan kekayaan alam Kediri. Apabila dicermati kembali, relief yang terdapat pada Monumen Simpang
Lima Gumul Kediri sebagian besar bertema kesenian. Kesenian yang digambarkan merupakan kesenian tradisi lihat tabel 59, dimana kesenian-kesenian tradisi tersebut
bagian dari khas Kediri yang keberadaannya hampir punah. Misalnya kesenian wayang krucil Mbah Gandrung yang berada di Desa Ngadiluwih Kabupaten Kediri.
Dikutip dari http:www.kediripedia.com pada 18 November 2015, pukul 12.00 WIB, bahwa usia wayang krucil Mbah Gandrung ini mencapai 300 tahun saat
pertama kali ditemukan pada abad ke-17. Kini, wayang yang terbuat dari kayu pipih
ini hanya dipentaskan satu tahun sekali di balai desa setempat punden. Beberapa kesenian khas Kediri lainnya seperti jemblung dan wayang suluh pun mengalami hal
yang serupa. Tidak hanya kesenian yang disebutkan di atas yang hampir mengalami
kepunahan, namun ada beberapa kesenian yang mengalami “disfungsional” dari
esensi sebuah seni pertunjukan. Kesenian tersebut adalah kesenian jaranan, kesenian rebana dan kesenian tiban. Pada hakikatnya, kesenian-kesenian tersebut merupakan
form following meaning bentuk yang mengikuti makna yang mana dari tindakan kesenian art work tersebut ditujukan kepada Yang Maha Kuasa dengan tujuan
mengharapkan rahmat dan sebagai penyampai syiar-syiar agama. Misalnya kesenian tiban yang berada di Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri
kini menjadi ajang selebrasi yang kehilangan makna devosi kebaktian yang bukan lagi bersifat sakral namun menjadi sebuah hiburan semata. Perubahan tersebut
dikarenakan adanya beberapa faktor yakni, tingkat ekonomi masyarakat dan cara pandang masyarakat mengenai kebermaknaan kesenian tiban.
Dalam hal ini, ada kemungkinan bahwa kesenian khas Kediri menjadi sorotan utama pihak pemerintah Dinas Budaya dan Pariwisata Kediri untuk dikembangkan
menjadi objek wisata budaya Kediri guna sebagai bentuk antisipasi punahnya kesenian khas Kediri. Pada dasarnya tujuan tersebut sangat membantu terhadap
keberlangsungan hidup kesenian khas Kediri beserta para senimannya.