50 komponen-komponen Program Adiwiyata, standar pelaksanaan dalam setiap
komponen serta prinsip dasar pelaksanaan Program Adiwiyata. Tujuan pembinaan Adiwiyata menurut Kementerian Lingkungan Hidup
2012: 10 adalah untuk meningkatkan kemampuan sekolah dalam mewujudkan Sekolah Adiwiyata, meningkatkan kemampuan kelembagaan dan sumber daya
manusia dalam pengelolaan Program Adiwiyata, dan meningkatkan kinerja pengelolaan Adiwiyata baik di provinsi maupun di kabupaten kota termasuk
sekolah dan masyarakat sekitar. Pembinaan Program Adiwiyata dilakukan secara berkala dan berkelanjutan. Pembinaan dilakukan dalam rangka menuju penilaian
Adiwiyata. Penilaian Adiwiyata sendiri dilakukan berdasarkan kesiapan dari pihak sekolah. Sekolah yang merasa telah memenuhi standar yang telah ditentukan
dapat mengajukan diri sebagai calaon Sekolah Adiwiyata dengan menyampaikan dokumen berdasarkan lembar evaluasi Sekolah Adiwiyata. Setelah dinyatakan
lolos verifikasi dokumen maka akan dilakukan visitasi sekolah untuk melihat kondisi nyata sekolah sesuai dengan dokumen yang telah diberikan.
7. Manfaat Adiwiyata
Program Adiwiyata merupakan program yang bergerak dalam bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan untuk
mencapai keseimbangan lingkungan baik di masa kini maupun di masa yang akan datang. Kementerian Lingkungan Hidup 2012: 4 menjabarkan beberapa
keuntungan mengikuti Program Adiwiyata, diantaranya adalah sebagai berikut ini. “Mendukung pencapaian standar kompetensi kompertensi dasar dan standar
kompetensi lulusan SKL pendidikan dasar dan menengah, meningkatkan
51 efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan
pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya dan energi, menciptakan kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih
nyaman dan kondusif, menjadi tempat pembelajaran tentang nilai ‐nilai
pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar, dan meningkatkan upaya
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi
lingkungan di sekolah.
” Puspita R bp2sdm.menlhk.go.id, 2015 menyatakan bahwa sekolah yang
menerapkan Program Adiwiyata dapat merasakan manfaat baik bagi penerapan sistem belajar, proses belajar, dan hasil pembelajaran. Program Adiwiyata
memberikan dampak positif bagi warga sekolah pada umumnya dan peserta didik pada khususnya. Gunawan 2016: 94 menyampaikan bahwa keberadaan sekolah
peduli dan berwawasan lingkungan akan membangun pondasi pada diri anak sebagai dasar dalam pembentukan etika lingkungan. Penanaman Pendidikan
Lingkungan Hidup sedini mungkin melalui lingkungan sekolah akan menjadi bekal yang kuat bagi anak untuk mewujudkan kesadaran dan kedisiplinan
sehingga menghasilkan budaya bersih dan sehat, serta munculnya perilaku dan upaya pelestarian lingkungan, penghijauan dan perilaku hemat energi yang dapat
mendukung pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan. Landriany 2014: 84 menyatakan bahwa penghargaan Sekolah Adiwiyata,
terutama Sekolah Adiwiyata mandiri dilakukan setelah penilaian yang ditekankan pada nilai perilaku dan sikap warga sekolah terhadap penyelamatan lingkungan
dan penyelamatan bumi. Perilaku dan sikap yang dimaksud seperti bagaimana warga sekolah memelihara dan merawat lingkungannya, memanfaatkan sumber
52 daya secara bijak, mengelola sampah, dan lain sebagainya. Dengan begitu,
Program Adiwiyata adalah program untuk membiasakan peserta didik belajar dan terlibat langsung dalam mengenali lingkungan dengan segala permasalahan dan
cara-cara mengatasinya. Program Adiwiyata membawa dampak baik bagi perkembangan pola pikir peserta didik agar bersikap bijak dalam memanfaatkan
sumber daya yang ada dan menjaga keberadaannya di masa yang akan datang.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini diantaranya adalah penelitian oleh Tri Astuti Rokhmani tentang implementasi pendidikan karakter peduli
lingkungan di SD Negeri Gedongkiwo pada tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan di SD
negeri Kotagede 3 dilaksanakan melalui a kebijakan sekolah berwawasan lingkungan, b pelaksanaan kurikulum sekolah berbasis lingkungan, c kegiatan
lingkungan berbasis partisipatif, dan d pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Implementasi di SD Negeri Gedongkiwo sudah sampai pada tahap
tindakan moral, namun belum sampai pada tahap pembiasaan karena masih perlu diingatkan untuk selalu peduli lingkungan.
Relevansi penelitian yang dilakukan Tri Astuti Rokhmani dengan penelitian ini yaitu Program Adiwiyata yang dilakukan di SD Negeri Gedongkiwo. Adapun
perbedaannya terletak pada fokus penelitian dan setting penelitian. Fokus penelitian Tri Astuti Rokhmani adalah bentuk kegiatan yang dilaksanakan beserta
kendala yang dihadapi dalam implementasi pendidikan karakter peduli lingkungan