Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.

45 lingkungan hidup bagi sekolah lain, seminar, pemerintah daerah, dan lain sebagainya. Dukungan yang dapat diberikan oleh sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain: bimbingan teknis pembuatan biopori, pengelolaan sampah, pertanian organik, dan biogas. 3 Evaluasi Evaluasi kegiatan lingkungan berbasis lingkungan juga dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan dengan tujuan program adiwiyata dan standar yang telah di tetapkan. Hasil evaluasi kegiatan lingkungan berbasis lingkungan digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada periode yang akan datang. Sukiman 2012: 4 menyatakan evaluasi sebagai kegiatan membandingkan tujuan dengan hasil dan juga merupakan studi yang mengkombinasikan penampilan dengan suatu nilai tertentu. Dengan begitu evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan perencanaan suatu program sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Arifin 2012: 8 menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk menentukan kualitas nilai dan arti sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu untuk membuat suatu keputusan. Evaluasi merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan langkah perencanaan selanjutnya.

d. Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.

1 Perencanaan Sarana merupakan alat yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. sarana pendukung ramah lingkungan merupakan alat-alat yang digunakan untuk 46 mengatasi permasalahan dan mendukung pembelajaran lingkungan hidup di sekolah. Ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan meliputi ketersediaan sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah dan ketersediaan sarana prasarana untuk mendukung proses pembelajaran lingkungan hidup di sekolah Kementerian Lingkungan Hidup, 2012: 19-20. Perencanaan dilakukan setelah melakukan kajian terhadap lingkungan yang ada di sekitar sekolah agar sarana yang disediakan sesuai dengan kebutuhan sekolah. Tersedianya sarana prasarana harus diimbangi dengan peningkatan kualitas pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang ramah lingkungan sesuai dengan fungsinya, seperti: ruangan memiliki pengaturan cahaya dan ventilasi udara secar alami, pemeliharaan dan pengaturan pohon peneduh dan penghijauan, dan penggunaan paving block. Peningkatan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi sekolah memiliki 4 empat unsur mekanisme pengelolaan dan pemeliharaan sarana meliputi: penanggung jawab, tata tertib, pelaksana daftar piket, dan pengawas. Peningkatan sarana prasarana sekolah juga meliputi peningkatan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan. Kantin melakukan 3 tiga upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kantin sehat dan ramah lingkungan. Dalam hal ini kantin tidak menjual makanan minuman yang mengandung bahan pengawet pengenyal, pewarna, perasa yang tidak sesuai 47 dengan standar kesehatan, tidak menjual makanan yang terkontaminasi, kadaluarsa, dan tidak menjual makanan yang dikemas tidak ramah lingkungan seperti: plastik, styrofoam, aluminium foil. Pada dasarnya komponen pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan merupakan kegiatan manajemen sarana prasarana sekolah. Amirin, dkk 2013: 79 mengungkapkan bahwa manajemen sarana prasarana merupakan proses pendayagunaan semua komponen sarana dan prasarana sekolah dalam menunjang proses pendidikan untuk mencapai tujuan dari pendidikan tu sendiri. Dalam konteks Program Adiwiyata maka pengelolaan sarana prasarana difokuskan pada sarana prasarana pendukung upaya PPLH dan PLH yang ramah lingkungan. Kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana meliputi pengadaan, pendistribusian, penggunaan dan pemanfaatan, pemeliharaan, inventarisasi, dan penghapusan barang-barang yang dimililki oleh sekolah Amirin, dkk, 2013: 79-87. Kegiatan- kegiatan dalam pengelolaan sarana tersebut terkait dan mempengaruhi satu sama lain. 2 Pelaksanaan Pelaksanaan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan harusnya dilaksanakan sesuai dengan standar pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan meliputi ketersediaan sarana prasarana pendukung yang ramah lingkungan dan peningkatan kualitas pengelolaan sarana dan prasarana yang ramah lingkungan di sekolah Kementerian Lingkungan Hidup 2012: 11. Sarana prasarana untuk mengatasi permasalahan lingkungan hidup di sekolah sesuai 48 standar dari Permendiknas nomor 24 tahun 2007 seperti: air bersih, sampah penyediaan tempat sampah terpisah dan komposter, tinja, air limbah drainase, ruang terbuka hijau, dan kebisingan getaran radiasi. Sarana prasarana pendukung proses pembelajaran lingkungan hidup antara lain; pengomposan, pemanfaatan dan pengelolaan air, hutan taman kebun sekolah, green house, tanaman obat keluarga, kolam ikan, biopori, sumur resapan, dan biogas. Pelaksanaan kegiatan pengadaan dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan melibatkan partisipasi dari semua warga sekolah sesuai dengan Kementerian Lingkungan Hidup 2012: 3 bahwa prinsip partisipatif dimana semua unsur komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran masing-masing. 3 Evaluasi Evaluasi terhadap sarana pendukung ramah lingkungan merupakan salah satu bagian dalam manajemen sarana prasarana yaitu inventarisasi dan penghapusan Amirin dkk, 2012: 78-79. Melalui inventarisasi dapat diketahui jumlah sarana dan prasarana yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah lingkungan di sekitar sekolah dan mendukung kegiatan pembelajaran berbasis lingkungan. Sarana yang tidak mendukung kemudian dapat dihapuskan atau digantikan dengan yang baru. Hasil inventarisasi dan penghapusan tersebut dapat digunakan sebagai acuan dalam analisis kesesuaian pelaksanaan dengan tujuan program. 49

6. Pembinaan Adiwiyata