122 Gambar 27. Bukti Kemitraan SD
Negeri Kotagede 3 dengan Stasiun TV RCTI
Gambar 28. Siswa mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan
kompos oleh INSTIPER Yogyakarta
c. Evaluasi
Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Evaluasi Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup di SD Negeri Kotagede 3 menurut kepala sekolah wawancara III E.1a, LM: 14 Maret
2017 sudah sesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan karena dikembangkan menggunakan pendekatan lingkungan hidup. Selain itu,
kepala sekolah juga mengungkapkan bahwa keberhasilan dalam pelaksanaan Kegiatan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dapat dilihat dari
kepedulian dan kesadaran lingkungan dari warga sekolah yang sudah menjadi rasa dalam diri masing-masing individu sehingga warga sekolah menjadi berbudaya
lingkungan wawancara III E.2a, LM: 14 Maret 2017. Hal yang sama juga diungkapkan oleh guru sebagai berikut ini.
“Ya tentu sesuai karena perencanaan kegiatan itu disesuai dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.” wawancara III E.1b, AT:
25 Maret 2017 “Ketika karakter siswa, guru, maupun karyawan sudah peduli pada
lingkungan dan tidak hanya pada satu waktu tapi masih terus berproses dari waktu ke waktu, berkelanjutan.” wawancara III E.2b, AT: 25 Maret 2017
123 Kegiatan yang dilakukan oleh SD Negeri Kotagede 3 sudah sesuai dengan
upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan karena perencanaan kegiatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan lingkungan hidup. Indeks
keberhasilan sendiri terlihat dari karakter peduli lingkungan dari warga sekolah yang sudah menjadi budaya dan dilakukan secara berkelanjutan. Hasil wawancara
siswa menunjukkan bahwa siswa mengetahui apa yang harus dilakukannya dalam kegiatan-kegiatan yang menuntut partisipasinya secara aktif berikut ini.
“Mengingatkan temannya”wawancara VII D.1a, NB: 17 Maret 2017 “Bilangin ke bu guru biar di nasehati.”wawancara VII D.1c, TG: 18 Maret
2017 “Dicatet terus kasihin ke bu guru.”wawancara VII D.1d, SL: 18 Maret
2017 “Mengajak piket” wawancara VII D.1l, KL: 1 April 2017
Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa ketika terdapat teman yang tidak melaksanakan jadwal piket siswa mampu mengingatkan dan
mengajak temannya untuk piket. Selain itu, siswa juga meminta guru untuk menasehati dan mengingatkan temannya. Hasil observasi menunjukkan bahwa
evaluasi kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dilakukan baik melalui pengamatan maupun tes lisan. Kepala sekolah dan guru sering melakukan
pengamatan terhadap sikap dan perilaku partisipatif siswa sehari-hari. Guru juga melakukan evaluasi secara lisan misalnya dengan menanyakan pelaksanaan
jadwal piket pada hari itu tentang siapa siswa yang tidak melaksanakan piket dengan baik. Evaluasi tidak hanya dilakukan secara lisan dan pengamatan tetapi
juga dianalisis dalam analisis tujuan Program Adiwiyata lampiran 15 dan dalam Evaluasi Diri Sekolah EDS gambar 12.
124
Kemitraan
Evaluasi kemitraan sekolah juga dilakukan dengan cara yang hampir sama dengan evaluasi kegiatan lain seperti dengan analisis tujuan Program Adiwiyata
lampiran 15 dan dalam Evaluasi Diri Sekolah EDS gambar 12. Kemitraan yang telah dilakukan harus dilakukan evaluasi agar sekolah mengetahui apakah
kemitraan tersebut menguntungkan sekolah atau tidak. Menurut kepala sekolah wawancara III F.1a, LM: 14 Maret 2017, kemitraan mampu meringankan beban
kerja sekolah dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup Program Adiwiyata. Hal serupa juga diungkapkan oleh guru
wawancara III F.1b, AT: 25 Maret 2017 tentang kemitraan yang mampu digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SD Negeri Kotagede 3
termasuk dalam hal sarana dan prasarana pendukung kegiatan pendidikan. Sebagian besar siswa memang tidak mengetahui kemitraan atau kerjasama
yang dilakukan oleh SD Negeri Kotagede 3 dengan pihak lain. Hal tersebut dikarenakan kebanyakan siswa hanya mengikuti kegiatan yang diselenggarakan
sekolah tanpa memperhatikan penyelenggara kegiatan tersebut. Meski demikian, siswa mengetahui perlunya sebuah kerjasama agar pekerjaan lebih mudah dan
ringan sehingga tujuan yang ingin dicapai lebih mudah dicapai.
d. Faktor pengaruh kegiatan lingkungan berbasis partisipatif