132 Negeri Kotagede 3. Selain itu juga terdapat surat pemberitahuan bantuan oleh
Dinas Pendidikan berupa sarana penunjang kantin sehat SD Negeri Kotagede 3 gambar 30.
Gambar 32. Peraturan tata tertib kantin
b. Pelaksanaan
Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana ramah lingkungan di SD Negeri Kotagede 3 digunakan untuk mengatasi masalah lingkungan hidup di sekitar sekolah dan atau
sebagai penunjang kegiatan pembelajaran lingkungan hidup. Kepala sekolah wawancara IV D.1a, LM: 14 Maret 2017 mengungkapkan bahwa alat-alat yang
digunakan untuk mengatasi berbagai masalah di lingkungan sekolah seperti tempat sampah yang dipisahkan berdasarkan jenis sampahnya, komposter, dan
mesin pencacah daun. Sedangkan sarana dan prasarana penunjang kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan materi yang dipelajari. Jika alat atau bahan yang
dibutuhkan tidak ada di sekolah, maka guru dan siswa mempersiapkan secara bersama-sama dari rumah dan tidak memberatkan siswa.
133 Guru juga mengungkapkan bahwa alat-alat yang digunakan untuk mengatasi
berbagai masalah di lingkungan sekolah sudah cukup baik dengan adanya barang- barang seperti komposter, tempat sampah, mesin penggiling sampah, dan mesin
pencacah daun. Sedangkan untuk sarana penunjang kegiatan pembelajaran dinyatakan sebagai berikut ini.
“Tergantung materi dan juga pelajaran yang dipelajari. Kalau di pelajaran olahraga pembelajaran lingkungan hidup itu bisa menggunakan lingkungan
sekitar sebagai sarana pembelajaran, misalnya pemilahan sampah-sampah yang ada di sekitar lapangan olahraga diintegrasikan dalam pelajaran
olahraga menggunakan permainan estafet pemilihan sampah berdasarkan
jenisnya.”wawancara IV D.1b, WJ: 25 Maret 2017 Siswa juga telah mengetahui sarana pendukung ramah lingkungan yang
dimiliki sekolah seperti tempat sampah sesuai jenisnya, alat kebersihan, komposter dan mesin pencacah daun. Dengan begitu, sarana yang digunakan
untuk mengatasi berbagai masalah di lingkungan sekolah seperti tempat sampah yang dipisahkan berdasarkan jenis sampahnya, komposter, mesin penggiling
sampah, dan mesin pencacah daun. Sedangkan sarana penunjang kegiatan pembelajaran lingkungan hidup di sekolah disesuaikan dengan mata pelajaran dan
materi yang dipelajari. Lingkungan sekolah merupakan sarana pembelajaran yang dapat diintegrasikan dalam pembelajaran. Guru dan siswa dapat melengkapi
sarana pembelajaran dari rumah dengan catatan tidak memberatkan siswa. Pernyataan kepala sekolah, guru dan siswa SD Negeri Kotagede 3 tersebut
didukung dengan hasil observasi yang menunjukkan bahwa sarana pendukung ramah lingkungan yang disediakan sekolah antara lain:
1 tempat sampah berdasarkan jenis sampahnya,
134 2
alat kebersihan seperti sapu, kemoceng, penghapus papan tulis, 3
mesin pencacah daun, 4
komposter, 5
tempat pembuangan sampah sementara, 6
daerah serapan air biopori, 7
wastafel, dan 8
buku-buku pendukung pendidikan lingkungan hidup. Dokumentasi juga menunjukkan adanya sarana pendukung ramah
lingkungan yang digunakan untuk mengatasi masalah lingkungan sekitar maupun digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu sarana pendukung ramah
lingkungan yang ada di SD Negeri Kotagede 3 adalah sarana tempat sampah yang telah di klasifikasikan berdasarkan jenis sampahnya. Tempat sampah berwarna
hijau merupakan tempat sampah untuk sampah organik, sisa makanan, kulit buah, dan dedaunan. Tempat sampah berwarna merah merupakan tempat sampah untuk
sampah plastik, kresek, gabus, dan plastik kemasan. Tempat sampah berwarna kuning digunakan untuk menampung sampah kertas, kardus, koran, dan box
kotak. Sarana pendukung kegiatan pembelajaran yang disediakan antara lain buku pegangan pendidikan lingkungan hidup untuk setiap kelas dari kelas 1 hingga
kelas 6.
135 Gambar 33. Tempat sampah sesuai
dengan jenisnya di depan kelas Gambar 34. Buku pendukung
pendidikan lingkungan hidup
Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Kepala sekolah wawancara IV E.1a, LM: 14 Maret 2017 mengungkapkan bahwa siswa sudah terlibat dalam upaya pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah sebatas pada menjaga alat-alat kebersihan saat piket. Guru wawancara IV E.1b, WJ: 25 Maret 2017 juga mengungkapkan hal yang sama mengenai siswa
yang sudah terlibat dalam upaya pemeliharaan sarana prasarana dengan melihat contoh yang diberikan oleh warga sekolah yang lain. Siswa sendiri juga
mengungkapkan bahwa siswa telah melakukan kegiatan untuk memelihara sarana dan prasarana ramah lingkungan di sekolah seperti berikut ini.
1 Mengembalikan barang yang dipakai ketempat semula
2 Membersihkan dan merawatnya dengan baik
3 Tidak menggunakannya sebagai mainan.
Siswa memahami bahwa semua warga sekolah termasuk dirinya memiliki tanggungjawab atas kebersihan lingkungan sekitar sekolah. Siswa mengetahui apa
yang harus dilakukan untuk menghemat listrik, air dan ATK seperti mematikan lampu dan alat elektronik lain bila tidak dipakai dan mematikan kran air setelah
memakainya. Siswa juga mengetahui bahwa sarana dan prasarana sekolah perlu
136 dipelihara agar terawat dan dapat dipakai dalam jangka waktu lama dan harus
melaporkan kerusakan pada sarana dan prasarana yang diketahuinya kepada guru agar diperbaiki atau diganti.
Hasil observasi menunjukkan bahwa Kegiatan pemanfaatan dan pemeliharaan sarana pendukung ramah lingkungan yang dilakukan oleh warga SD
Negeri Kotagede 3 antara lain adalah: 1
membersihkan tempat sampah, 2
mengembalikan alat kebersihan yang dipakai ketempat semula dengan baik dan benar,
3 mengembalikan buku ketempat semula
4 membersihkan alat-alat seperti mesin pencacah daun.
5 menggunakan air dengan seperlunya, dan
6 menggunakan dinding lapangan olahraga sebagai tempat mural lukisan siswa
untuk mengurangi tindak vandalisme yang merusak. Dokumentasi dalam pemanfaatan dan pemeliharaan sarana pendukung
ramah lingkungan di SD Negeri Kotagede 3 terlihat dalam gambar 29 dimana siswa berpartisipasi aktif dalam menggunakan mesin pencacah daun dan ikut
membersihkannya ketika mengikuti kegiatan penyuluhan cara membuat pupuk kompos. Selain itu juga terlihat dalam foto lingkungan kebun sekolah yang dihiasi
oleh mural lukisan siswa berikut ini.
137 Gambar 35. Area kebun sekolah yang dihiasi oleh mural lukisan siswa
Pelayanan Kantin Sehat dan Ramah Lingkungan
Kantin SD Negeri Kotagede 3 direncanakan sebagai kantin bebas sampah plastik. Pada pelaksanaannya, kepala sekolah wawancara IV F.1a, LM: 14 Maret
2017 dan guru wawancara IV F.1b, WJ: 25 Maret 2017 mengungkapkan bahwa kantin bebas sampah di SD Negeri Kotagede 3 dikelola oleh sekolah dan pihak
luar sebagai penjual makanan. Sekolah hanya bertindak untuk mengawasi jalannya kantin bebas sampah sesuai dengan kebijakan yang telah disusun. Kepala
sekolah dan guru juga mengungkapkan bahwa kantin di SD Negeri Kotagede 3 merupakan kantin sehat karena makanan dan minuman yang dijual sudah
makanan dan minuman yang sehat dan bergizi, serta sudah ramah lingkungan karena merupakan kantin bebas sampah plastik.
Sebagian besar siswa lebih suka makan di kantin sekolah karena sudah memahami bahwa makanan kantin sekolah lebih bersih dan lebih sehat daripada
makanan yang dijual oleh pedagang kaki lima di luar sekolah. Masih ada siswa yang membeli makanan pada pedagang keliling di luar sekolah ketika pulang
sekolah, padahal ketika istirahat siswa sudah dilarang membeli makan di luar. Begitu pula hasil observasi yang menunjukkan bahwa:
138 1
kantin di SD Negeri Kotagede 3 merupakan kantin sehat yang bebas sampah plastik,
2 semua makanan dan minuman yang dijual dibungkus menggunakan wadah
yang dapat di pakai ulang seperti box makanan kecil, piring, mangkuk dan gelas,
3 siswa mengembalikan bekas wadah makan dan minumnya ketempat yang telah
disediakan, 4
pedagang kantin akan mencuci bekas wadah makan dan minum siswa, 5
kantin sekolah dikelola oleh tiga orang penjual dengan pengawasan dari guru dan kepala sekolah, dan
6 kantin sekolah hanya melayani pembelian ketika jam istirahat.
Hasil dokumentasi mengenai pelaksanaan kantin sehat dan ramah lingkungan yang bebas sampah plastik di SD Negeri Kotagede 3 menunjukkan bahwa
makanan dan minuman yang dijual sudah tidak dijual menggunakan plastik sebagai pembungkus tetapi menggunakan tempat makan dan minum yang akan
dicuci oleh penjual setelah digunakan oleh siswa sebagai berikut ini.
Gambar 36. Kantin sekolah sudah tidak menggunakan plastik sebagai
pembungusnya. Gambar 37. Wadah bekas makan
siswa dikembalikan dan di cuci oleh penjaga kantin
139
c. Evaluasi