107
d. Faktor pengaruh kurikulum berbasis lingkungan
Faktor pendukung kurikulum berbasis lingkungan
Faktor pendukung kurikulum berbasis lingkungan menurut kepala sekolah adalah kemampuan guru, lingkungan yang mendukung, dan keaktifan siswa
wawancara II D.1a, LM: 14 Maret 2017. Guru juga mengungkapkan tentang faktor pendukung kurikulum berbasis lingkungan yang meliputi lingkungan,
kemampuan guru, dukungan pihak terkait dan semangat anak wawancara II D.1b, RN: 15 Maret 2017.
Sementara itu, siswa menyebutkan bahwa pembelajaran berbasis lingkungan menyenangkan karena beberapa faktor, antara lain 1 kegiatan yang bervariatif,
2 keterlibatan partisipasi siswa, dan 3 lingkungan sekitar sekolah yang mendukung. Hasil observasi menunjukkan bahwa kesadaran siswa untuk
berpartisipasi aktif dan keadaan lingkungan sekitar merupakan faktor pendukung kurikulum berbasis lingkungan di SD Negeri Kotagede 3. Hal tersebut juga
didukung dengan adanya dokumentasi kegiatan pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa.
Gambar 20. Siswa aktif melaksanakan pengamatan lingkungan sekitarnya untuk menemukan panjang, lebar dan luas
benda-benda di sekelilingnya.
108
Faktor penghambat kurikulum berbasis lingkungan
Kurikulum berbasis lingkungan di SD Negeri Kotagede 3 memiliki beberapa faktor penghambat, berikut ini adalah faktor penghambat menurut
kepala sekolah. “Kendalanya dari siswanya itu lebih pada konsentrasi atau fokus anak dan
motivasinya yang kurang. Kalau untuk guru terkendala dalam menyiapkan medianya cukup atau engga
k.”wawancara II E.1a, LM: 14 Maret 2017
Berdasarkan pernyataan tersebut, kepala sekolah menyatakan bahwa faktor penghambat perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berbasis
lingkungan adalah konsentrasi fokus siswa, motivasi siswa yang kurang, dan kemampuan guru untuk menyediakan media. Guru wawancara II E.1b, RN: 15
Maret 2017 juga mengungkapkan hal yang tidak jauh beda dengan apa yang telah diungkapkan oleh kepala sekolah, yaitu bahwa fakor penghambat perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran berbasis lingkungan adalah kemampuan guru dalam penyusunan RPP terintegrasi lingkungan, kepedulian warga sekolah
kurang, dan kurangnya dukungan orang tua. Siswa mengungkapkan bahwa kesulitan pembelajaran berbasis lingkungan
terletak pada pengkondisian kelas yang terkadang ramai jika di luar kelas dan keadaan lingkungan yang kurang mendukung kenyamanan belajar di lingkungan
secara langsung, misalnya cuaca yang sangat panas. Dari observasi terlihat bahwa penghambat kurikulum berbasis lingkungan adalah kesadaran dan tanggungjawab
109 siswa yang kurang. Dokumentasi pembelajaran juga menunjukkan beberapa siswa
yang tidak mampu mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tertib.
Gambar 21. Beberapa siswa kurang dapat mengikuti pembelajaran menggunakan metode diskusi dengan tertib
3. Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif