Pengertian Adiwiyata Kajian Pustaka

10

BAB II LANDASAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Adiwiyata

Lingkungan merupakan tempat hidup manusia dengan segala interaksinya. Menurut Mulyanto 2007: 1 Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu organisme; faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup biotic factor, atau variabel-variabel yang tidak hidup abiotic factor. Faktor organisme meliputi manusia, hewan dan tumbuhan, sedangkan faktor tidak hidup misalnya suhu, curah hujan, angin, dan arus laut. Sedangkan Mujiharto, Fauzan dan Eko 2007: 87 mengartikan lingkungan sebagai tempat kita manusia berada atau tinggal, bahkan bumi ini juga dinamakan dengan lingkungan. Hal tersebut sesuai dengan Undang-Undang UU Nomor 32 tahun 2009 bahwa lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Lingkungan digambarkan sebagai tempat interaksi, interrelasi dan interdependensi semua benda hidup dan mati yang ada di bumi ini. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa Lingkungan hidup merupakan lingkungan tempat manusia hidup dan berinteraksi sehari-hari meliputi semua faktor biotik hewan dan tumbuhan dan faktor abiotik tanah, udara, dan air dalam kehidupan manusia. 11 Isu lingkungan merupakan permasalahan yang menjadi bahasan oleh berbagai negara dunia termasuk Indonesia pada saat ini. Terjadi penurunan kualitas lingkungan hidup yang mengancam kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu diperlukan sebuah gerakan yang mengedepankan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup PPLH. Pendidikan dianggap menjadi salah satu sarana atau media untuk menggerakkan roda PPLH dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Gerakan PPLH dalam dunia pendidikan sering kali disebut sebagai pendidikan lingkungan hidup PLH. Pendidikan lingkungan hidup terdiri atas dua hal yaitu pendidikan dan lingkungan hidup. Pendidikan atau edukasi berasal dari bahasa Latin ‘educare’ yang berarti pembimbingan secara berkelanjutan Suhartono, 2008: 15. Dari arti tersebut mencerminkan pendidikan sebagai sebuah usaha untuk membimbing manusia menjadi pribadi yang lebih baik secara terus-menerus secara lahir maupun batin dan dapat dilakukan secara individual maupun sosial. Driyarkara Siswoyo, dkk, 2013: 21 menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha memanusiakan manusia muda. Manusia muda yang dimaksud adalah manusia yang belum sempurna, masih tumbuh dan berkembang, dan dipersiapkan untuk tumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya yang utuh dalam potensi maupun wawasannya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Maida 2012: 9 bahwa pendidikan dapat definisikan sebagai upaya humanisasi atau memanusiakan manusia agar dapat bereksistensi sesuai martabatnya sebagai manusia. 12 Lingkungan hidup tidak hanya tentang keadaan lingkungan di sekitarnya tetapi juga mengetahui masalah yang terjadi, apa penyebabnya, bagaimana cara mengatasi, dan cara mencegah suatu permasalahan yang berkaitan dengan lingkungan. Dengan begitu pendidikan lingkungan hidup memiliki makna pembimbingan terencana secara fisik maupun nonfisik kepada manusia menjadi pribadi yang paham dan memiliki wawasan mengenai lingkungan hidup dan bagaimana melindungi dan mengelolanya dengan baik. Hal tersebut didukung pernyataan Daryanto Suprihatin 2013: 2 yang menyatakan Pendidikan lingkungan hidup Environmental Education merupakan pendidikan yang mengedepankan wawasan lingkungan kepada peserta didik. Pendidikan lingkungan hidup adalah proses membangun manusia yang sadar dan peduli lingkungan secara keseluruhan termasuk masalah-masalah yang ada di lingkungan saat ini dan pemecahannya serta bagaimana cara penanggulangan yang tepat agar tidak muncul masalah baru. Generasi muda menjadi sasaran utama dalam pembentukan karakter peduli lingkungan dalam rangka mewujudkan pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Hal tersebut sesuai dengan Salim 1985: 217 yang menyebutkan bahwa generasi berusia muda adalah generasi yang paling berkepentingan dalam pelaksanaan eco-development. Eco-development adalah pembangunan dengan mengedepankan pengembangan lingkungan hidup. Salim 1985: 218-19 menyebutkan bahwa generasi muda memiliki tahapan dalam penghayatan lingkungan hidup, yaitu tahap mengenal berbagai masalah 13 lingkungan, tahap pembangkitan kesadaran lingkungan, tahap keterlibatan secara langsung dalam penanggulangan pencemaran dan masalah lingkungan, serta tahap peranan generasi muda sebagai motivator lingkungan di sekitar tempat tinggalnya. Pendidikan lingkungan hidup terbagi atas 3 tiga area, yaitu pendidikan lingkungan hidup formal, pendidikan lingkungan hidup informal, dan pendidikan lingkungan hidup nonformal Daryanto Suprihatin, 2013: 20. Pendidikan lingkungan hidup formal merupakan kegiatan lingkungan hidup yang dilakukan di sekolah formal baik tingkat dasar, menengah, dan tinggi secara terstruktur dan berjenjang dalam sebuah kurikulum. Pendidikan lingkungan hidup informal dilakukan diluar sekolah secara terstruktur dan berjenjang. Pendidikan lingkungan hidup nonformal dilakukan diluar sekolah secara tidak terstruktur dan tidak berjenjang. Program Adiwiyata sendiri termasuk dalam pendidikan lingkungan hidup formal di tingkat dasar dan menengah secara terstruktur dan berjenjang dalam kurikulum. Adiwiyata merupakan sebuah program yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Program ini merupakan hasil tindak lanjut dari kesepakatan Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup. Kesepakatan kerjasama antara Departemen Pendidikan Nasional dan Kementerian Lingkungan Hidup terjadi pada tahun 1996 yang diperbaharui pada tahun 2005 dan 2010. Program Adiwiyata merupakan program pendidikan lingkungan hidup pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sejak tahun 2006. 14 Adiwiyata memiliki makna tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan terwujudnya cita-cita pembangunan berkelanjutan Kementerian Lingkungan Hidup, 2012: 3. Dengan begitu, Program Adiwiyata adalah program untuk mewujudkan sekolah yang mampu mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata yang menggambarkan Program Adiwiyata sebagai program untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Dengan demikian Adiwiyata dapat dikatakan sebagai sarana pendidikan lingkungan hidup. Program Adiwiyata dibentuk untuk mempercepat pengembangan pendidikan lingkungan hidup PLH formal tingkat sekolah dasar dan menengah. Selain itu, juga merupakan sarana untuk mengembangkan karakter cinta atau peduli lingkungan pada anak-anak generasi penerus bangsa sehingga paham isu lingkungan dan mengetahui bagaimana cara menangani sertas mencegah masalah baru muncul. Sebagai sarana pengembang pendidikan lingkungan hidup, Adiwiyata memperkuat salah satu pilar pembangunan nasional. Pilar pembangunan nasional berkelanjutan menurut Budiati 2014: 20 meliputi: 1 ekonomi, 2 sosial, dan 3 lingkungan hidup. Adiwiyata merupakan penguat dari pilar lingkungan hidup. Pilar lingkungan hidup menekankan pada pengelolaan sumber daya alam SDA dan lingkungan berkelanjutan Daryanto Suprihatin, 15 2013: 6. Oleh karena itu, Program Adiwiyata meliputi kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan dan partisipatif. Inti dari pendidikan lingkungan hidup adalah kesadaran diri seseorang. kesadaran diri seseorang memang tidak mudah untuk didapatkan dan melalui proses yang berkelanjutan, terus berkembang dan meluas dari satu tahap ke tahap yang lainnya. Proses menuju kesadaran lingkungan hidup itulah pendidikan lingkungan hidup. Oleh karena itu pelaksanaan Program Adiwiyata yang merupakan salah cara pendidikan lingkungan hidup di sekolah formal harus benar-benar direncanakan dengan matang dan terkonsep sehingga esensi dari Program Adiwiyata tentang pendidikan berwawasan lingkungan yang melibatkan partisipasi aktif pelaksana kegiatan dapat tersampaikan dengan baik.

2. Tujuan Adiwiyata