Perencanaan Kebijakan Sekolah Berwawasan Lingkungan

76

B. Deskripsi Hasil Penelitian

1. Kebijakan Sekolah Berwawasan Lingkungan

a. Perencanaan

Perencanaan kebijakan sekolah berwawasan lingkungan terbagi atas perencanaan visi, misi, dan tujuan sekolah, perencanaan RKAS, dan perencanaan kebijakan atau peraturan sekolah. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Kepala sekolah menjelaskan visi, misi, dan tujuan sekolah yang direncanakan telah mencakup upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup dan sudah ada sejak tahun 2011 sebagai bentuk dukungan terhadap PAIKEM dan kemudian semakin dikembangkan wawasan lingkungannya melalui Program Adiwiyata. Pernyataan kepala sekolah mengenai perkembangan visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede 3 adalah sebagai berikut. “Sudah lama sekali mbak. Sebelum Adiwiyata. Saya pindah ke sini tahun 2011 terus melihat visi-misi kok rasanya perlu diperbaharui. Waktu itu pas PAIKEM itu mbak. PAIKEM kan lingkungannya harus mendukung ya, nah dari situ mulai dikembangkan pendidikan lingkungannya kemudian setelah itu baru ada tentang Sekolah Adiwiyata itu mbak dan pendidikan lingkungannya semakin digerakkan.”wawancara I A.2a, LM: 14 Maret 2017 Pernyataan kepala sekolah tersebut didukung oleh hasil wawancara dengan guru sebagai berikut. “Perlindungan dan pengelolaan hidup sudah meskipun belum secara tersurat tapi secara tersirat ada pengelolaan lingkungan hidup. Di visi salah satunya ada yang menunjukkan peduli terhadap lingkungan. Itu di papan visi, misi di lobby depan bisa dilihat mbak. Disitu ada salah satunya tentang sekolah berwawasan lingkungan hidup. Kalau untuk misinya untuk mewujudkan visi peduli lingkungan contohnya rasater, ada taman juga, taman itu yang 77 mengelola siswa di bantu forum kelas. Memang anak yang menanam tapi kan namanya anak-anak pada perawatannya kurang maksimal, nah itu nanti di bantu oleh forum.”wawancara I A.1b, NS: 14 Maret 2017 “Karena saya baru disini ya, jadi sudah berarti berawal kalau nggak salah tahun 2014 itu kan sekolah kita juara sekolah sehat dan setelah itu baru sekolah kita merintis jadi Sekolah Adiwiyata .”wawancara I A.2b, NS: 14 Maret 2017 Berdasarkan pernyataan guru, Visi, misi dan tujuan SD Negeri Kotagede 3 sudah memuat upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup secara tersirat dalam salah satu visi yaitu peduli lingkungan. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup antara lain rasater dan taman yang dikelola oleh kelas dan forum kelas, dan kebun. Visi, misi, dan tujuan tersebut sudah sejak lama dimulai pada tahun 2014 saat menjuarai sekolah sehat dan mulai merintis Sekolah Adiwiyata. Peneliti menanyakan tentang proses perencanaan visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede 3. Kepala sekolah wawancara I A.3a, LM: 14 Maret 2017 menyatakan bahwa visi, misi, an tujuan sekolah dilakukan melalui rapat antara kepala sekolah, guru, dan perwakilan komite dengan mengumpulkan ide-ide dari berbagai pihak kemudian mendiskusikan yang paling baik dan tepat untuk dipergunakan sebagai visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede 3. Hal ini didukung oleh pernyataan guru mengenai visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede yang berkaitan dengan upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan ditentukan melalui rapat sekolah dengan mempertimbangkan pengarahan oleh BLH Kota Yogyakarta bahwa “Tentunya sekolah yang menetapkan lewat rapat. Untuk Sekolah Adiwiyata ada pengarahan dari BLH, karena sekolah ada 78 kerjasama dengan BLH Kota Yogyakarta.” wawancara I A.3b, NS: 14 Maret 2017 Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru dapat ditarik kesimpulan bahwa visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede 3 sudah mencakup upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sejak sebelum dinobatkan sebagai salah satu Sekolah Adiwiyata. Penentuan visi, misi, dan tujuan sekolah dilakukan melalui rapat sekolah dengan mempertimbangkan ide, kritik dan arahan dari berbagai pihak. Data tersebut diperkuat dengan adanya dokumentasi yang membuktikan bahwa terdapat visi, misi, dan tujuan sekolah yang berkaitan dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Dokumen sertifikat juara harapan II lomba little vet “fauna sahabat anak” tahun 2016 juga merupakan salah satu bukti bahwa SD Negeri Kotagede 3 mengikuti berbagai kegiatan terkait lingkungan sebagai misi dalam mewujudkan sekolah yang berwawasan dan peduli lingkungan. Gambar 4. Visi, Misi, dan Tujuan sekolah yang terpasang di lobby sekolah Gambar 5. Sertifikat little vet, sebagai salah satu misi sekolah mendidik siswa menjadi manusia humanis peduli lingkungan Berdasarkan hasil wawancara yang diperkuat dengan hasil dokumentasi tersebut dapat disimpulkan bahwa perencanaan visi, misi, dan tujuan SD Negeri 79 Kotagede 3 telah disesuaikan dengan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup bahkan sejak sebelum dinobatkan sebagai salah satu Sekolah Adiwiyata tingkat Kota Yogyakarta dan tingkat Provinsi Yogyakarta. Sekolah menentukan visi, misi, dan tujuan sekolah dengan berbagai pertimbangan dan dari berbagai pihak, salah satunya adalah BLH Kota Yogyakarta yang ikut memberikan pengarahan dalam perencanaan kegiatan Sekolah Adiwiyata sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS Perencanaan RKAS dilakukan melalui rapat sekolah dengan berbagai pertimbangan sepeti dalam perencanaan visi, misi, dan tujuan sekolah. Kepala sekolah menyatakan bahwa RKAS disusun melalui rapat dengan pertimbangan ide-ide yang muncul dan disesuaikan dengan anggaran dana BOS dan BOSDA yang ada. “Dengan Rapat mbak. Kaya penentuan visi misi tadi. Dikumpulkan ide- idenya nanti baru dikupas tuntas dan diputuskan bersama mana yang sekiranya bisa digunakan. Kadang ada ide dari wali murid lewat forum kelas disampaikan ke Wali Kelas dan nanti disampaikan di rapat besar mbak. Nah dari ide-ide kegiatan yang ada itu dipilah disesuaikan dengan anggaran dana BOS dan BOSDA yang ada.”wawancara I B.1a, LM: 14 Maret 2017 Sementara guru wawancara I B.1b, NS: 14 Maret 2017 menyatakan hal yang sama dengan kepala sekolah tentang penyusunan RKAS dilakukan oleh tim penyusun melalui rapat dan sosialisasi kepada guru lain sebelum pengesahan untuk mendapatkan kritik, saran dan masukan yang membangun. Ketika terdapat kegiatan yang belum direncanakan sebelumnya tetapi harus dilaksanakan maka 80 perlu pertimbangan skala prioritas kebutuhan sekolah. Guru wawancara I B.2b.1, NS: 14 Maret 2017 juga menyatakan bahwa kondisi lingkungan dan sumber dana merupakan pertimbangan dalam penyusunan RKAS. Selain itu pendekatan lingkungan yang digunakan dalam penyusunan kegiatan dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di SD Negeri Kotagede 3 adalah pemilahan dan pengelolaan sampah, yang kemudian diikuti dengan mengedepankan hemat energi, cinta satwa dan keanekaragaman hayati Wawancara I B.2b.2, NS: 14 Maret 2017. Hal tersebut didukung dengan pernyataan kepala sekolah sebagai berikut. “Kondisi lingkungan sekitar, Dana dan yang pasti pastisipasi. Partisipasi dari orang tua penting loh mbak. Kalau orang tuanya aja tidak peduli ya susah mbak untuk mengadakan kegiatan.”wawancara I B.2a.1, LM: 14 Maret 2017 “Iya ada pendekatannya. Kalau disini sampah yang paling utama karena melihat sampah yang dihasilkan itu banyak sekali setiap harinya jadi terpikir bagaimana untuk menguranginya. Selain sampah, ada keanekaragaman hayati dan juga energi.” wawancara I B.2a.2, LM: 14 Maret 2017 Kepala sekolah menjelaskan bahwa lingkungan, dana, dan partisipasi merupakan pertimbangan dalam penyusunan RKAS. Pendekatan lingkungan yang digunakan sebagai pertimbangan perencanaan RKAS adalah pengelolaan sampah sebagai pendekatan utama dan pendekatan lain seperti keanekaragaman hayati dan energi. Kepala sekolah wawancara I B.3a, LM: 14 Maret 2017 mengungkapkan bahwa RKAS diperlukan untuk mengatur kegiatan dan anggaran yang dimiliki oleh sekolah agar dapat dimanfaatkan dengan baik. Hal tersebut didukung dengan pernyataan guru wawancara I B.3b, NS: 14 Maret 2017 yang mengungkapkan 81 bahwa RKAS dibutuhkan untuk menata kegiatan dan anggaran SD Negeri Kotagede 3. Dengan begitu, RKAS diperlukan untuk mengatur kegiatan dan anggaran yang dimiliki sekolah sehingga memiliki manfaat yang semaksimal mungkin. Berdasarkan hasil dokumentasi didapatkan bahwa SD Negeri Kotagede 3 memiliki RKAS yang terdiri atas RKAS jangka panjang dan RKAS jangka pendek. RKAS jangka panjang disusun mulai tahun 2011 hingga tahun 2018. Sementara RKAS jangka pendek disusun untuk kegiatan dan anggaran periode 2016-2017. Hasil dokumentasi menunjukkan bahwa anggaran dana dalam RKAS di SD Negeri Kotagede 3 sebesar Rp. 565.610.000,00 yang berasal dari dana BOS Rp. 277.600.000,00; dana BOSDA sebesar Rp. 260.250.000,00; dan dana BOS provinsi sebesar Rp. 27.760.000,00. Sekitar Rp. 113.122.000 atau 20 dari total anggaran dana telah digunakan untuk kegiatan terkait dengan lingkungan hidup di SD Negeri Kotagede 3 dan akan ditingkatkan lagi penggunaan anggaran dana sekolah dalam upaya PPLH dan PLH pada periode selanjutnya hingga 70. Gambar 6. Dokumen RKAS jangka panjang 2011- 2018 Gambar 7. Dokumen RKAS jangka pendek 2016-2017 Berdasarkan dari hasil wawancara dan dokumentasi dapat disimpulkan bahwa RKAS disusun untuk mengatur kegiatan dan anggaran baik secara jangka 82 panjang maupun jangka pendek melalui rapat sekolah dengan pertimbangan berbagai hal. Pertimbangan tersebut seperti lingkungan sekitar, sumber dana, partisipasi warga sekolah dan orang tua, pendekatan lingkungan yang digunakan, dan kritik, saran atau masukan yang membangun dari guru di luar tim penyusun RKAS. Peraturan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup di Sekolah Peraturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sekolah ini meliputi peraturan-peraturan atau tata tertib yang disusun sekolah dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Menurut kepala sekolah penyusunan peraturan atau tata tertib sekolah dilakukan melalui rapat seperti pada penyusunan visi, misi, dan tujuan sekolah serta penyusunan RKAS seperti berikut ini. “Sama seperti dengan RKAS melalui rapat. Kalau menyusun peraturan sekolah disesuai dengan program dan kegiatan yang dilakukan di sekolah misalnya untuk hemat energi ada peraturan mematikan lampu pada siang hari.”wawancara I C.1a, LM: 14 Maret 2017 Kepala sekolah menjelaskan bahwa peraturan atau tata tertib yang ada di lingkungan sekolah disesuaikan dengan RKAS yang telah disusun sebelumnya. Sementara guru wawancara I C.1b, NS: 14 Maret 2017 mengungkapkan bahwa penyusunan kebijakan dan peraturan hampir sama dengan RKAS berdasarkan pada kebutuhan sekolah. Dari data yang diungkapkan kepala sekolah dan guru tersebut dapat disimpulkan bahwa peraturan atau tata tertib SD Negeri Kotagede 3 83 disusun melalui rapat dengan pertimbangan kegiatan, program dan kebutuhan sekolah sesuai dengan RKAS yang telah disusun. Hal tersebut diperkuat dengan adanya dokumen RKAS jangka panjang dan jangka pendek yang memuat berbagai kegiatan sekolah memiliki aturan-aturan pelaksanaan tersendiri. Misalnya program kantin bebas sampah yang dimulai sejak tahun 2016 mengharuskan pedagang di kantin untuk tidak menggunakan plastik sebagai bahan pembungkus makanan dan minuman melainkan menggunakan kotak makan kecil, piring, mangkuk, dan gelas. Dengan begitu, kebijakan atau peraturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup akan disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan sekolah serta RKAS yang telah disusun.

b. Pelaksanaan