Pelaksanaan Kebijakan Sekolah Berwawasan Lingkungan

83 disusun melalui rapat dengan pertimbangan kegiatan, program dan kebutuhan sekolah sesuai dengan RKAS yang telah disusun. Hal tersebut diperkuat dengan adanya dokumen RKAS jangka panjang dan jangka pendek yang memuat berbagai kegiatan sekolah memiliki aturan-aturan pelaksanaan tersendiri. Misalnya program kantin bebas sampah yang dimulai sejak tahun 2016 mengharuskan pedagang di kantin untuk tidak menggunakan plastik sebagai bahan pembungkus makanan dan minuman melainkan menggunakan kotak makan kecil, piring, mangkuk, dan gelas. Dengan begitu, kebijakan atau peraturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup akan disesuaikan dengan visi, misi, dan tujuan sekolah serta RKAS yang telah disusun.

b. Pelaksanaan

Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah Kepala sekolah wawancara I D.1a, LM: 14 Maret 2017 memaparkan bahwa penginternalisasian visi, misi, dan tujuan sekolah sudah dilakukan dengan pembiasaan kegiatan sehari-hari menggunakan contoh dan teladan nyata dari guru kepada siswa-siswa dan bukan hanya menggunakan nasehat. Selain itu terdapat lagu dan pemasangan papan tentang visi, misi, dan tujuan sekolah di depan lobby. Hal serupa juga diungkapkan oleh guru seperti berikut ini. “Sosialisasi ketika upacara kemudian ketika apel. Kemudian sekolah juga membuat visi misinya itu dibuat lagu yang dinyanyikan oleh anak kan otomatis anak-anak hafal. Selain itu dengan memasang plang-plang visi- misi di lobby, di kelas. Pelaksanaannya itu tidak terjadwal jadi include dengan pembelajaran juga bisa.” wawancara I D.1b, NS: 14 Maret 2017 84 Menurut guru, visi, misi,dan tujuan sekolah disosialisasikan kepada siswa ketika upacara maupun apel. Sekolah memiliki cara khusus agar anak-anak hafal dengan visi dan misi SD Negeri Kotagede 3, yaitu dengan cara membuat lagu atau yel-yel berisi visi dan misi sekolah. Pemasangan papan visi, misi, dan tujuan sekolah juga terpasang diberbagai sudut sekolah seperti lobby sekolah dan kelas- kelas. Pelaksanaan visi, misi, dan tujuan sekolah sendiri dapat dimasukkan ke dalam kegiatan pembelajaran siswa. Sebagaian siswa SD Negeri Kotagede 3 mengetahui visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede 3, namun beberapa masih belum hafal dan mengetahui visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede 3. “Tahu, yang sekolah unggul peduli lingkungan itu.”wawancara V A.1a, NB: 17 Maret 2017 “Enggak, eh... yang di nyanyian itu o mbak? Aku tapi lupa e mbak.” wawancara V A.1c, TG: 18 Maret 2017 “Visinya tahu. SD N KG 3 terwujudnya sekolah unggul, berkarakter peduli lingkungan, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kalau misinya enggak .” wawancara V A.1g, SY: 25 Maret 2017 “Pernah di kasih tahu sama bu guru. Nggak hafal.”wawancara V A.1j, FI: 1 April 2017 Sebagian besar siswa SD Negeri Kotagede 3 sudah mengetahui adanya visi, misi, dan tujuan yang terkait dengan lingkungan hidup. Siswa juga mengetahui bahwa SD Negeri Kotagede 3 merupakan Sekolah Adiwiyata yang berwawasan peduli terhadap lingkungan sekitar seperti berikut ini. ”Tahu. Sekolah yang peduli dengan lingkungan sekitar.” wawancara V A.2b, AN: 17 Maret 2017 “Tahu. Sekolah yang memperhatikan lingkungan.” wawancara V A.2d, SL: 18 Maret 2017 Kls: “Tahu. sekolah yang peduli lingkungan.” wawancara V A.2l, KL: 1 April 2017 85 Berdasarkan data dari wawancara dapat disimpulkan bahwa visi, misi, dan tujuan sekolah telah diinternalisasikan kepada siswa melalui berbagai cara seperti sosialisasi, teladan, lagu, pemasangan papan visi, misi, dan tujuan diberbagai sudut sekolah, dan memasukkannya dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa siswa yang belum memahami visi, misi, dan tujuan sekolah meskipun siswa telah mengetahui bahwa SD Negeri Kotagede 3 merupakan Sekolah Adiwiyata yang berwawasan dan peduli terhadap lingkungan. Hasil observasi menunjukkan bahwa visi, misi, dan tujuan disosialisasikan menggunakan media sosialisasi berupa papan visi, misi, dan tujuan sekolah di berbagai tempat seperti lobby sekolah, ruang kepala sekolah, ruang guru ruang perpustakaan, dan setiap ruang kelas. Visi dan misi sekolah juga dikenalkan melalui sebuah lagu atau yel-yel. Hal tersebut didukung dokumentasi lirik yel-yel visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede 3 dan dokumentasi pemasangan papan visi, misi, dan tujuan sekolah di sudut sekolah seperti di lobby Gambar 4. Pelaksanaan visi, misi, dan tujuan sekolah di SD Negeri Kotagede 3 sudah dilakukan dengan baik dan dengan cara yang menarik perhatian dan minat siswa. Gambar 8. Salah satu yel-yel terkait visi, misi, dan tujuan SD Negeri Kotagede 3 86 Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah RKAS RKAS dilaksanakan sesuai dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Kepala sekolah memaparkan bahwa RKAS dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan seluruh warga sekolah baik guru dan karyawan maupun siswa-siswi SD Negeri Kotagede 3 sebagai berikut ini. “Kegiatan yang disusun dalam RKAS tentu saja dilaksanakan kalau yang kaitannya dengan lingkungan itu ada perawatan taman sekolah, perawatan kebun, Rasater atau Radius Satu Meter, jadi kalau ada sampah yang jaraknya satu meter dari siswa diambil dan dimasukkan dalam sampah sesuai dengan jenisnya dan masih banyak lagi kegiatan lainnya mbak. Dalam pelaksanaannya itu harusnya guru dan karyawan juga memiliki peran selain memberi pengarahan guru itu juga memberikan contoh kepada anak- anak. Dan itu nggak bisa hanya dilakukan sekali tapi harus berkelanjutan. ”wawancara I E.1a, LM: 14 Maret 2017 “Pastinya ya ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang sudah disusun tadi. Guru bertugas untuk mengarahkan dan membimbing siswa. Begitu juga orang tua harus memiliki partisipasi. Seperti kemarin pas Hari Menanam Nasional itu kita mengadakan kegiatan penanaman pohon yang melibakan orang tua. Kalau contoh partisipasi warga sekolah itu seperti Bank Sampah itu kan dikelola bersama nanti anak-anak ikut mengumpulkan sampah-sampah yang kira-kira bisa di daur ulang seperti kertas-kertas tak terpakai itu. Lalu ada juga kegiatan ecobrick, siswa mengumpulkan sampah- sampah yang dimiliki di rumah dimasukkan ke dalam botol nanti setelah penuh dibawa ke sekolah dan diserahkan ke wali kelas. Saya dan guru-guru lain juga begitu mbak. Biar anak- anak itu melihat contohnya.” wawancara I E.2a, LM: 14 Maret 2017 Berdasarkan wawancara kepala sekolah tersebut, kegiatan sekolah terkait upaya perlindungan dan pengelolaan sampah yang ada dalam RKAS antara lain perawatan taman sekolah, perawatan kebun, Rasater Radius Satu Meter yaitu siswa wajib untuk mengambil sampah yang ada dalam jarak satu meter di sekelilingnya kemudian membuangnya ke tempat sampah sesuai jenisnya, kegiatan penanaman pohon, dan ecobrick. Seluruh warga sekolah memiliki peran dan wajibt berpartisipasi dalam kegiatan yang telah direncanakan dalam RKAS. 87 Hal serupa juga diungkapkan oleh guru wawancara I E.1b, NS: 14 Maret 2017 yang mengungkapkan bahwa RKAS digunakan sebagai acuan atau pedoman pelaksanaan kegiatan yang melibatkan seluruh warga sekolah. Guru memberikan contoh kegiatan yang dilakukan antara lain adalah Rasater Radius Satu Meter, Semutlis Sepuluh Menit Untuk Lingkungan Sekolah, dan Jumat Bersih. Guru juga mengungkapkan bahwa semua warga sekolah memiliki peran aktif dalam pelaksanaan RKAS sebagai salah satu bentuk pendidikan karakter peduli lingkungan wawancara I E.2b, NS: 14 Maret 2017. Dalam observasi, peneliti menemukan bahwa RKAS dilaksanakan secara transparan karena dalam pengamatan ditemukan papan yang menunjukkan pengalokasian dana BOS dalam kegiatan-kegiatan sekolah. Hal tersebut diperkuat dengan adanya dokumentasi papan alokasi penggunaan dana BOS dan juga kalender pendidikan SD Negeri Kotagede 3 yang terdapat di lobby sekolah. Gambar 9. Papan alokasi penggunaan dana BOS di lobby sekolah Gambar 10. Kalender Pendidikan SD Negeri Kotagede 3 di lobby sekolah Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah dan guru serta diperkuat dengan hasil observasi dan dokumentasi, dapat disimpulkan bahwa RKAS di SD Negeri Kotagede 3 dilaksanakan dengan baik secara transparan dan melibatkan partisipasi seluruh warga sekolah. Kegiatan yang dilaksanakan dalam RKAS 88 antara lain rasater, semutlis dengan piket kelas, jumat bersih dengan perawatan tanaman di taman dan kebun, bank sampah, dan ecobrick Peraturan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan hidup di Sekolah Pelaksanaan kebijakan atau peraturan di SD Negeri Kotagede 3 dilakukan dengan berbagai cara seperti mengadakan penyuluhan kebijakan dan peraturan kepada siswa dan orang tua wali, memasang papan tata tertib, dan memberi contoh menaati tata tertib. Hal tersebut sesuai kepala sekolah yang menyatakan bahwa sekolah memberikan penyuluhan baik pada siswa maupun orang tua dan juga memasang papan tata-tertib sekolah wawancara I F.1a, LM: 14 Maret 2017. Pernyataan kepala sekolah didukung oleh pernyataan guru terkait pelaksanaan kebijakan dan peraturan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melibatkan seluruh warga sekolah dan orang tua siswa dalam sosialisasi kebijakan sekolah dan pelaksanaan kebijakan di SD Negeri Kotagede 3 sebagai berikut. “Kebijakan dan peraturan disosialisasikan tidak hanya kepada siswa tetapi juga orang tua. Agar siswa mengingat tata tertib sekolah memasang papan- papan tata tertib dan jug a guru memberi contoh serta mengingatkan siswa.” wawancara I F.1b, NS: 14 Maret 2017 Guru menyebutkan bahwa pemasangan papan tata tertib dan memberikan contoh secara nyata dapat membantu siswa mengingat tata tertib yang harus ditaati selain melalui upaya sosialisasi. Hasil wawancara dengan siswa menunjukkan bahwa siswa mengetahui dan terlibat secara aktif dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan yang ada di sekitarnya. Peraturan yang diketahui oleh siswa diantaranya adalah membuang sampah pada tempatnya, menghemat air, menghemat listrik, merawat tanaman, melakukan jadwal piket, 89 menjaga kebersihan, kerja bakti pada hari Jumat setelah senam, membeli makan di tempat yang sudah di sediakan, mengurangi sampah plastik, tidak merusak fasilitas sekolah, radius satu meter rasater, dan sepuluh menit untuk lingkungan sekolah semutlis. Sepuluh menit untuk lingkungan sekolah dilakukan oleh masing-masing siswa sebelum masuk sekolah dengan merawat lingkungan sekolah agar tetap bersih dan asri. Hasil observasi menunjukkan bahwa peraturan atau tata tertib di SD Negeri Kotagede dibuat tertulis dan di pasang di beberapa tempat seperti ruang kepala sekolah, perpustakaan, ruang guru, setiap ruang kelas, taman sekolah, dekat wastafel dan tempat wudhu mushola sekolah. Pelaksanaan peraturan masih terkendala dengan adanya siswa yang belum menaati peraturan tata tertib sekolah. Dengan begitu, guru masih harus mengingatkan dan menasehati siswa yang melanggar peraturan. Data tersebut didukung dengan adanya dokumentasi mengenai papan peraturan yang harus ditaati oleh setiap siswa SD Negeri Kotagede 3. Poster-poster mengenai kegiatan berhemat dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat PHBS ditempelkan di berbagai sudut sekolah dan kelas. Gambar 11.Salah satu tata tertib yang terpasang di sudut kelas 90

c. Evaluasi