Kepraktisan perangkat pembelajaran Pembahasan

110 baik dan respons guru adalah baik. sementara itu, pelaksanaan proses pembelajaran yang diamati juga menunjukkan hasil yang baik. Hal ini berarti bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan praktis. Berdasarkan respons yang diberikan oleh siswa diperoleh skor rata-rata 3,5 dari skor maksimal 4 dengan kriteria sangat baik. Hal ini berarti bahwa perangkat yang dikembangkan membantu, memudahkan, dan memberikan manfaat kepada siswa dalam memahami materi segitiga dan segi empat. Proses pembelajaran yang disajikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat menggali dan menuntun serta LKS yang disajikan dengan aktivitas-aktivitasnya dapat memfasilitasi siswa dengan baik. Berdasarkan hasil respons yang diberikan guru diperoleh skor 3,2 dari skor maksimal 4 dengan kriteria baik. Hal ini berarti bahwa 1 materi tersampaikan kepada siswa dengan baik, 2 penyajian RPP jelas dan runtut, serta langkah- langkah pembelajaran yang ditempuh bisa melibatkan keaktifan siswa, dan 3 LKS bisa memfasilitasi siswa dalam memperoleh makna dari pembelajaran yang telah dilakukan. Sementara itu, hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran memperoleh persentase 84,38 dengan kriteria baik. Hal ini berarti bahwa kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, sesuai penjabaran di atas, RPP dan LKS yang dikembangkan praktis digunakan dalam proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan yang diungkapkan Van den Akker Rochmad, 2012:70 bahwa perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika adanya nilai guna dan disukai dalam kondisi normal. 111

3. Keefektifan perangkat pembelajaran

Berdasarkan hasil uji coba lapangan, perangkat pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting yang dihasilkan telah memenuhi kualifikasi efektif. Secara umum, persentase ketuntasan siswa dalam tes yang dilakukan pada akhir pertemuan adalah 80 dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat memfasilitasi siswa sesuai dengan tujuan yang dimaksud. Ketercapaian hasil belajar menunjukkan tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran sehingga produk yang dikembangkan dapat dikatakan efektif. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Trisniawati 2013 bahwa pembelajaran dengan pendekatan kontekstual efektif dan penelitian yang dilakukan oleh Yuriska, dkk 2014 bahwa pembelajaran dengan probing prompting efektif.

C. Keterbatasan Penelitian

Penelitian pengembangan perangkat pembelajaran ini tidak terlepas dari beberapa keterbatasan sebagai berikut. 1. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan hanya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kegiatan Siswa LKS 2. Perangkat pembelajaran yang diimplementasikan hanya pada materi sifat-sifat bangun datar segi empat, keliling dan luas segitiga, serta keliling dan luas segi empat 112 3. Implementasi hanya dilakukan pada salah satu sekolah yaitu SMP Negeri 2 Kretek dengan sampel siswa kelas VII B sebanyak 28 siswa 4. Penilaian kevalidan perangkat pembelajaran hanya dengan validitas isi 5. Implementasi pengajaran di dalam kelas seharusnya dilakukan sepenuhnya oleh guru, namun praktiknya pengajaran dilakukan oleh peneliti dengan dipantau guru

Dokumen yang terkait

MEDIA POP-UP UNTUK MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMP

6 56 17

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DAN PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT (PT

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE PROBING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE PROBING PROMPTING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2

0 0 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SMP KELAS VII SEMESTER GENAP DENGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013.

2 12 588

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII.

1 1 337

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

3 17 21

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBING-PROMPTING BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA.

4 10 127

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MATERI ARITMETIKA SOAIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 53

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDEED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KISARAN

0 1 7

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

0 1 8