43 “Keefektifan Pendekatan Kontekstual dan Discovery dalam Pembelajaran Bangun
Ruang Sisi Datar pada Kelas VIII Siswa SMP Negeri 13 Yogyakarta Ditinjau dari Kemampuan Pemecahan Masalah dan Komunikasi Matematis”. Pada penelitian
tersebut didapatkan bahwa pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual lebih efektif daripada pembelajaran matematika menggunakan
pendekatan discovery ditinjau dari kemampuan pemecahan masalah matematika SMP Negeri 13 Yogyakarta pada pembelajaran bangun ruang sisi datar dan
pembelajaran matematika menggunakan pendekatan kontekstual lebih atau efektif dengan pembelajaran matematika menggunakan pendekatan discovery ditinjau
dari kemampuan kemampuan komunikasi matematis SMP Negeri 13 Yogyakarta pada pembelajaran bangun ruang sisi datar.
Selain itu, penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah hasil penelitian yang dilakukan oleh Yuriska Mayasari, Irwan, dan Mirna dalam
penelitiannya yang berjudul “Penerapan Teknik Probing Prompting dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VIII MTsN Lubuk Buaya Padang”. Pada
penelitian tersebut didapatkan bahwa peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang belajar dengan teknik probing prompting lebih baik dari
peningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang diajarkan tanpa pembelajaran teknik Probing Prompting.
C. Kerangka Berpikir
Siswa diharapkan mampu memahami konsep matematika dengan baik dalam pembelajaran matematika di SMP dan mampu menerapkannya untuk
44 memecahkan masalah. Dalam memahami konsep, siswa mengkonstruksi
pengetahuan menurut dirinya sendiri. Namun, faktanya siswa masih kurang menguasai materi segitiga dan segi empat. Siswa masih mengalami kesulitan
belajar karena hanya berorientasi pada menghafal rumus dan kurang mampu menerapkannya dalam permasalahan nyata yang berhubungan dengan konsep
yang dimiliki. Selain itu, perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang ada kurang memfasilitasi siswa dalam belajar karena RPP yang disusun selalu
menggunakan metode ceramah. Sementara itu, LKS yang digunakan hanya berisikan ringkasan materi dan kumpulan soal yang dibeli dari suatu penerbit.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, guru harus mampu mendesain pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang efektif dan dapat memfasilitasi
siswa dalam belajar sehingga dibutuhkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. Dengan adanya penyusunan RPP, dapat membantu guru untuk
melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Sementara itu, LKS dapat dijadikan sebagai penunjang pembelajaran yang akan memfasilitasi
siswa untuk terlibat aktif sehingga mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Perangkat pembelajaran tersebut dikembangkan dengan menggunakan
pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting. Dalam pendekatan kontekstual, siswa dengan permasalahan yang nyata diharapkan lebih
mudah memahami materi yang diajarkan karena siswa membangun pengetahuan dan keterampilan baru melalui fakta yang mereka alami dalam kehidupan.
Sedangkan melalui model pembelajaran probing prompting, diharapkan siswa termotivasi dalam belajar matematika dan lebih mudah memahami konsep dalam