Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA

44 memecahkan masalah. Dalam memahami konsep, siswa mengkonstruksi pengetahuan menurut dirinya sendiri. Namun, faktanya siswa masih kurang menguasai materi segitiga dan segi empat. Siswa masih mengalami kesulitan belajar karena hanya berorientasi pada menghafal rumus dan kurang mampu menerapkannya dalam permasalahan nyata yang berhubungan dengan konsep yang dimiliki. Selain itu, perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS yang ada kurang memfasilitasi siswa dalam belajar karena RPP yang disusun selalu menggunakan metode ceramah. Sementara itu, LKS yang digunakan hanya berisikan ringkasan materi dan kumpulan soal yang dibeli dari suatu penerbit. Untuk mengatasi permasalahan di atas, guru harus mampu mendesain pembelajaran agar tercipta pembelajaran yang efektif dan dapat memfasilitasi siswa dalam belajar sehingga dibutuhkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS. Dengan adanya penyusunan RPP, dapat membantu guru untuk melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Sementara itu, LKS dapat dijadikan sebagai penunjang pembelajaran yang akan memfasilitasi siswa untuk terlibat aktif sehingga mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri. Perangkat pembelajaran tersebut dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting. Dalam pendekatan kontekstual, siswa dengan permasalahan yang nyata diharapkan lebih mudah memahami materi yang diajarkan karena siswa membangun pengetahuan dan keterampilan baru melalui fakta yang mereka alami dalam kehidupan. Sedangkan melalui model pembelajaran probing prompting, diharapkan siswa termotivasi dalam belajar matematika dan lebih mudah memahami konsep dalam 45 matematika karena siswa ikut berpikir dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Penyajian permasalahan nyata di kehidupan sehari-hari dan peran guru sebagai fasilitator dalam hal menggali dan menuntun jawaban siswa sangat cocok untuk siswa yang berada pada tahap transisi antara tahap operasional konkret dan tahap operasional formal. Selain itu, hal ini juga sesuai dengan pembahasan materi segitiga dan segi empat yang merupakan materi paling awal dan mendasar dalam kajian geometri tingkat SMP. Berdasarkan uraian di atas, perlu dikembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS materi segitiga dan segi empat dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting untuk SMP kelas VII. Adapun alur kerangka berpikir dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 1. 46 Bagan berikut menggambarkan kerangka berpikir dalam penelitian ini. Gambar 1. Bagan Kerangka Berpikir 1. Siswa lebih mudah memahami materi yang diajarkan dan dapat melihat makna dari proses pembelajaran karena siswa membangun pengetahuan dan keterampilan baru melalui fakta yang mereka alami dalam kehidupan. 2. Siswa lebih mudah memahami konsep dalam matematika karena siswa ikut berpikir dan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting, yaitu perangkat pembelajaran yang mengacu pada langkah-langkah probing prompting: 1 menyajikan situasi baru, 2 merumuskan jawaban, 3 mengajukan persoalan, 4 merumuskan jawaban, 5 menunjuk siswa, 6 mengajukan pertanyaan akhir dan memuat tujuh komponen utama pendekatan kontekstual: 1 contructivism, 2 questioning, 3 inquiry, 4 learning community, 5 modeling, 6 reflection, 7 authentic assessment. 1. Siswa SMP Kelas VII berada pada tahap transisi antara tahap operasional konkret dan operasional formal 2. Materi segitiga dan segi empat merupakan materi paling awal dan mendasar dalam kajian geometri SMP 1. Kemampuan penguasaan materi siswa pada materi segitiga dan segi empat masih kurang. 2. Perangkat pembelajaran yang ada kurang memfasilitasi siswa dalam belajar Pembelajaran Matematika Siswa SMP Kelas VII Materi Segitiga dan Segi Empat 47

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan mengembangkan perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model probing prompting pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas VII. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kegiatan Siswa LKS

B. Desain Penelitian

Model pengembangan yang digunakan adalah model pengembangan ADDIE Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation yang dikembangkan oleh Dick dan Carry. Ada lima tahapan dalam model ADDIE, yaitu: Analysis Analisis, Desaign Perancangan, Development Pengembangan, Implementation Implementasi, dan Evaluation Evaluasi. Berikut merupakan penjabaran dari masing-masing tahapan Endang Mulyatiningsih, 2011:184. 1. Tahap Analisis Analysis Tahap analisis merupakan tahap awal dalam pengembangan ADDIE. Tahap analisis terdiri dari analisis kebutuhan, analisis kurikulum, dan analisis karakteristik siswa. a. Analisis kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan dengan tujuan menganalisis masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran matematika SMP kelas VII sehingga 48 dibutuhkan pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi segitiga dan segi empat dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain: 1 menganalisis hasil daya serap Ujian Nasional SMPMTs tahun 20142015 dengan cara membandingkan penguasaan materi siswa pada masing- masing materi yang diuji pada tingkat kabupaten Bantul, propinsi DIY, dan tingkat nasional, 2 menganalisis hasil wawancara yang dilakukan dengan guru matematika. b. Analisis kurikulum Pada tahap analisis kurikulum, peneliti menganalisis kurikulum yang digunakan dengan mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar yang berkaitan dengan materi segitiga dan segi empat untuk menentukan indikator pencapaian tujuan pembelajaran. c. Analisis karakteristik siswa Analisis karakteristik siswa dilakukan untuk mengidentifikasi karakteristik siswa yang dijadikan subjek penelitian, meliputi tingkat kemampuan, latar belakang pengetahuan, dan tingkat perkembangan kognitif siswa. Hasil analisis tersebut digunakan sebagai acuan dalam penyusunan perangkat pembelajaran. 2. Tahap Perancangan Design Berdasarkan hasil analisis, tahap selanjutnya adalah tahap perancangan. Pada tahap ini, dirancang perangkat pembelajaran yang akan dikembangkan. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah RPP dan LKS. Rancangan RPP meliputi: menentukan komponen RPP, menentukan Standar Kompetensi dan

Dokumen yang terkait

MEDIA POP-UP UNTUK MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMP

6 56 17

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DAN PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT (PT

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE PROBING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE PROBING PROMPTING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2

0 0 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SMP KELAS VII SEMESTER GENAP DENGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013.

2 12 588

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII.

1 1 337

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

3 17 21

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBING-PROMPTING BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA.

4 10 127

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MATERI ARITMETIKA SOAIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 53

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDEED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KISARAN

0 1 7

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

0 1 8