Pembelajaran Matematika Kajian Teori

10 Matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di satuan pendidikan dengan materi matematika dan pola pikir matematika terpilih yang disesuaikan dengan kebutuhan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan perkembangan ilmu pengetahuan. Matematika sekolah berbeda dalam hal penyajian, pola pikir, keterbatasan semestanya dan tingkat keabstrakannya. Ia berhubungan dengan anak didik atau peserta didik yang menjalani proses perkembangan kognitif dan emosionalnya masing-masing. Karakteristik matematika yang bersifat umum dapat disesuaikan dengan perkembangan peserta didik Ali Hamzah dan Muhlisrarini, 2014: 13. Menurut Erman Suherman, dkk. 2001: 54 matematika sekolah adalah matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Matematika sekolah terdiri atas bagian-bagian matematika yang dipilih guna menumbuhkembangkan kemampuan-kemampuan dan membentuk pribadi siswa serta berpandu pada perkembangan IPTEK. Jadi, dapat dikatakan bahwa matematika sekolah lebih difokuskan pada pembentukan pola pikir dan sikap matematis dalam diri siswa melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka pembelajaran matematika di sekolah dapat didefinisikan sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang melaksanakan kegiatan belajar matematika dengan melibatkan partisipasi aktif peserta didik di dalamnya. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika di sekolah. 11

2. Karakteristik Siswa SMP

Menurut Piaget Ratna Wilis Dahar, 2006:136-137, setiap individu mengalami tingkat-tingkat perkembangan intelektual sebagai berikut. a. Tingkat sensori-motor, dimulai sejak lahir sampai umur 2 tahun b. Tingkat pra-operasional, dimulai dari umur 2 tahun sampai umur 7 tahun c. Tingkat operasional konkret, dimulai dari umur 7 tahun sampai umur 11 tahun d. Tingkat operasional formal, dimulai dari umur 11 tahun. Pada umur kira-kira 11 tahun, timbul periode operasi baru. Pada periode ini, anak dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk membentuk operasi yang lebih kompleks. Kemajuan utama pada anak selama periode ini adalah ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda atau peristiwa konkret, ia mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak. Menurut Piaget Sugihartono, dkk., 2012:109, pengamatan sangat penting dan menjadi dasar dalam menuntun proses berpikir anak, berbeda dengan perbuatan melihat yang hanya melibatkan mata, pengamatan melibatkan seluruh indra, menyimpan kesan lebih lama dan menimbulkan sensai yang membekas pada siswa. Oleh karena itu, dalam belajar diupayakan siswa harus mengalami sendiri dan terlibat langsung secara realistik dengan obyek yang dipelajarinya. Belajar harus bersifat aktif dan sosial. Siswa SMP yang rata-rata berusia 13 sampai 15 tahun dan siswa kelas tujuh berusia 12 atau 13 tahun belum sepenuhnya bisa berpikir abstrak. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Bell 1978:101 bahwa siswa kelas tujuh yang berusia 12 atau 13 tahun beberapa diantaranya masih pada tahap operasional 12 konkret, beberapa baru saja mencapai tahap operasional formal, dan yang lain berada pada tahap transisi antara tahap operasional konkret dan tahap operasional formal. Dapat dikatakan bahwa dalam proses berpikir siswa sedang mengalami transisi dari penggunaan operasi konkret menuju operasi formal. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam pembelajaran agar konsep matematika yang abstrak dapat dengan mudah dipahami sesuai dengan tingkat kemampuan berpikir siswa.

3. Perangkat Pembelajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perangkat adalah alatperlengkapan, sedangkan pembelajaran adalah prosescaraperbuatan menjadikan orangmakhluk hidup belajar. Perangkat pembelajaran adalah sesuatu atau beberapa persiapan yang disusun oleh guru agar pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran dapat dilakukan secara sistematis dan memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Nazarudin, 2007:113. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa perangkat pembelajaran adalah segala perlengkapan yang digunakan dalam proses pembelajaran. Menurut Nazarudin 2007:111, perangkat pembelajaran terdiri dari analisis pekan efektif, program tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, dan standar ketuntasan belajar minimal atau kriteria ketuntasan minimal. Sedangkan menurut Poppy Kamalia Devi, dkk 2009, perangkat pembelajaran yang harus disiapka guru diantaranya meliputi silabus, RPP, LKS, dan instrumen evaluasi. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah RPP dan LKS yang diuraikan sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

MEDIA POP-UP UNTUK MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMP

6 56 17

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DAN PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT (PT

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE PROBING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE PROBING PROMPTING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2

0 0 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SMP KELAS VII SEMESTER GENAP DENGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013.

2 12 588

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII.

1 1 337

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

3 17 21

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBING-PROMPTING BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA.

4 10 127

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MATERI ARITMETIKA SOAIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 53

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDEED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KISARAN

0 1 7

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

0 1 8