Kualitas Perangkat Pembelajaran Kajian Teori
40 a.
Aspek kevalidan Validitas dalam suatu penelitian pengembangan meliputi validitas isi dan
validitas konstruk. Van den Akker Rochmad, 2012: 68 menyatakan: “validity refers to the extent that design of the intervention is based on
state-of- the art knowledge ‘content validity’ and that the various
components of the intervention are consistently linked to each other ‘construct validity’.”
Dari kutipan di atas, dapat diketahui bahwa perangkat pembelajaran dikatakan valid jika memenuhi validitas isi dan validitas konstruk. Perangkat
pembelajaran yang dikembangkan dikatakan memenuhi validitas isi jika sesuai dengan kurikulum yang berlaku, yang tertuang dalam Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar pada materi segitiga dan segi empat untuk SMP kelas VII sedangkan dikatakan memenuhi validitas konstruk jika adanya saling keterkaitan
setiap komponen dalam perangkat pembelajaran. Kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini didasarkan
pada validitas isi yang dinilai oleh validator. Agar perangkat pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini memenuhi kualifikasi valid, ada beberapa
aspek yang harus dipenuhi, meliputi: 1 kesesuaian dengan prinsip penyusunan RPP berdasarkan BSNP tahun 2007, 2 kesesuaian dengan model pembelajaran
probing prompting, 3 kesesuaian dengan pendekatan kontekstual, 4 kesesuaian LKS dengan syarat didaktik, konstruksi, dan teknis, serta 5 kesesuaian dengan
kualitas isi materi LKS.
41 b.
Aspek kepraktisan Berkaitan dengan kepraktisan dalam penelitian pengembangan Van den
Akker Rochmad, 2012: 70 menyatakan: “practically refers to the extent that user or other expert consider the
intervention as appealing and usable in ‘normal’ condition”. Berdasarkan kutipan di atas, diketahui bahwa kepraktisan mengacu pada
tingkat bahwa pengguna mempertimbangkan intervensi dapat digunakan dan disukai dalam kondisi normal. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan
dikatakan praktis jika pengguna menyatakan bahwa perangkat pembelajaran dapat diterapkan di lapangan dan tingkat keterlaksanaannya termasuk kategori minimal
baik. Dalam hal ini, kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan dapat diketahui dari respons siswa dan respons guru sebagai pengguna perangkat
pembelajaran tersebut. Berikut adalah aspek yang harus dipenuhi agar perangkat pembelajaran memenuhi kualifikasi praktis yang menjadi dasar penyusunan
angket respons siswa dan guru. 1
Kemudahan siswa dalam menggunakan LKS dan mengikuti proses pembelajaran.
2 Keterbantuan siswa dalam memahami materi menggunakan LKS dan proses
pembelajaran. 3
Kebermanfaatan LKS untuk memahami materi dan kebermanfaatn penyajian pertanyaan-pertanyaan dalam proses pembelajaran.
4 Kesesuaian materi dengan tujuan pembelajaran
5 Kesesuaian penyajian RPP
6 Kesesuaian penyajian LKS
42 Selain angket respons siswa dan guru, kepraktisan perangkat pembelajaran
yang dikembangkan juga dilihat dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang dihasilkan memenuhi kualifikasi praktis apabila
persentase rata-rata keterlaksanaan pembelajaran berada dalam kriteria minimal baik.