Pelaksanaan Penelitian Hasil Penelitian

67 Berdasarkan hasil wawancara guru matematika di SMP Negeri 2 Kretek, penguasaan siswa terhadap kajian geometri masih kurang dikarenakan siswa hanya berorientasi pada menghafal rumus sehingga kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang sedikit dimodifikasi dari contoh yang diberikan. Salah satu materi dalam kajian geometri adalah segitiga dan segi empat yang merupakan materi dasar untuk mempelajari materi selanjutnya, seperti bangun ruang sisi datar. Dengan demikian, perlu adanya perhatian agar siswa menguasai materi segitiga dan segi empat sebagai bekal penguasaan materi berikutnya melalui upaya mengkonstruksi pengetahuan menurut dirinya sendiri. Selain itu, dalam proses pembelajaran siswa kurang dilibatkan secara aktif, LKS yang digunakannya pun hanya berisikan ringkasan materi dan kumpulan soal. Hal tersebut kurang efektif digunakan dalam proses belajar-mengajar karena LKS yang baik adalah LKS yang mampu memfasilitasi siswa untuk memahami dan mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan disertai pengalaman belajar sebelumnya. Berkenaan dengan hal tersebut, perangkat pembelajaran yang ada hendaknya perlu dioptimalkan lagi. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan RPP dan LKS dengan pendekatan dan model pembelajaran yang bervariasi. Dalam hal ini LKS akan bermanfaat sebagaimana mestinya jika disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Selain itu, LKS juga akan dapat memfasilitasi siswa dengan baik jika menggunakan pendekatan dan model pembelajaran yang sesuai. Satu diantara pendekatan yang cocok diterapkan adalah pendekatan kontekstual karena dapat memfasilitasi siswa untuk mengkonstruksi 68 pengetahuannya dan satu diantara model pembelajaran yang cocok digunakan adalah model pembelajaran probing prompting karena dapat memfasilitasi siswa memahami materi yang sedang dipelajari dengan berbekal pengalaman belajar sebelumnya. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS pada materi segitiga dan segi empat dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting. 2 Analisis kurikulum Analisis kurikulum dilakukan untuk menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta penjabaran indikator pembelajaran pada materi segitiga dan segi empat. Analisis ini bertujuan agar perencanaan pengembangan perangkat pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Adapun rumusan indikator pencapaian kompetensi tersebut disajikan pada Tabel 17 berikut. 69 Tabel 1. Rumusan Indikator Pencapaian Kompetensi Standar Kompetensi 6. Memahami konsep segi empat dan segitiga serta menentukan ukurannya Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran 6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat segitiga berdasarkan sisi dan sudutnya 6.1.1 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi- sisinya 6.1.2 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya 6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium 6.2.1 Menjelaskan pengertian persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium 6.2.2 Menjelaskan sifat-sifat segi empat ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya 6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta menggunakannya dalam pemecahan masalah 6.3.1 Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat 6.3.2 Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segi empat 6.3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat Penelitian ini merupakan pengembangan perangkat pembelajaran pada materi segitiga dan segi empat. Pada materi ini, terdapat sifat-sifat yang akan digunakan untuk menyelesaikan masalah matematika. siswa diarahkan untuk bisa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri pada materi segitiga dan segi empat melalui pengalaman nyata dan pengalaman belajar sebelumnya. 3 Analisis karakteristik siswa Berdasarkan perkembangan kognitif, siswa SMP berada pada tahap operasi formal. Siswa sudah bisa memikirkan permasalahan matematika dan dapat 70 menyelesaikannya dengan matematika formal. Meskipun demikian, setiap individu mempunyai perkembangan kognitif yang berbeda. Dari hasil wawancara informal yang dilakukan kepada guru matematika, karakteristik siswa SMP Negeri 2 Kretek adalah sebagai berikut: a Siswa mempunyai kemampuan yang berbeda, ada yang mudah paham, ada juga yang butuh banyak pengulangan dalam menyampaikan materi. b Sebagian siswa masih kesulitan dalam memahami permasalahan matematika. c Siswa sudah memiliki keberanian dalam bertanya, namun masih perlu lebih diarahkan d Siswa suka berdiskusi kelompok dengan teman sebangkunya. e Siswa cukup aktif bergerak sehingga lebih suka beraktivitas dalam pembelajaran Berdasarkan karakteristik siswa tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan kognitif siswa berbeda-beda. Namun, perbedaan yang ada bukanlah masalah dalam pembelajaran. Perbedaan tersebut dapat dimanfaatkan untuk berdiskusi kelompok. Selain itu, perlu adanya inovasi baru dalam pembelajaran agar siswa tidak jenuh dengan proses pembelajaran yang monoton. Berdasarkan analisis karakteristik tersebut, perlu adanya pendekatan dan model pembelajaran yang baru yang bisa menambah keaktifan siswa dan mewadahi diskusi kelompok. Selain itu, perlu adanya perubahan cara penyampaian materi, yaitu dengan melibatkan siswa untuk menemukan sendiri konsep matematika. Oleh karena itu, pendekatan dan model pembelajaran yang 71 sesuai adalah pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting yang disajikan dalam diskusi kelompok. Berdasarkan hasil analisis di atas, disusunlah perangkat pembelajaran dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kegiatan Siswa LKS pada materi segitiga dan segi empat. b. Tahap Perancangan Design Rancangan umum perangkat pembelajaran yang dikembangkan adalah berbentuk satu produk yang berisi dua perangkat dengan urutan RPP dan LKS. Tiap perangkat berisi materi segitiga dan segi empat untuk kelas VII. Rancangan struktur isi perangkat yang dikembangkan adalah : 1 Bagian awal yang terdiri dari sampul, identitas, kata pengantar, format perangkat pembelajaran, kompetensi, dan daftar isi, 2 Bagian isi yang berisi RPP dan LKS dengan menggunakan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting, 3 Bagian akhir yang berisi daftar pustaka dari buku-buku referensi dalam mengembangkan perangkat pembelajaran. 1 Penyusunan rancangan RPP dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting Hasil yang diperoleh dalam pembuatan rancangan RPP dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting adalah sebagai berikut. 72 a Perancangan banyaknya RPP dan pertemuan Berdasarkan SK, KD, dan rumusan indikator pencapaian kompetensi, maka dirancang tiga RPP untuk empat kali pertemuan. Masing-masing RPP tersebut disusun untuk satu KD dengan satu atau beberapa indikator yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Secara rinci, indikator pencapaian kompetensi untuk tiap RPP disajikan pada Tabel 18 di bawah ini. Tabel 2. Indikator Pencapaian Kompetensi untuk Tiap RPP RPP ke- Indikator Pencapaian Kompetensi 1 6.1.1 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi-sisinya 6.1.2 Menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya 2 6.2.1 Menjelaskan pengertian persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium menurut sifatnya. 6.2.2 Menjelaskan sifat-sifat persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 3 6.3.1 Menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat 6.3.2 Menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segi empat 6.3.3 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat b Perumusan tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi. Adapun rumusan tujuan pembelajaran untuk tiap RPP disajikan pada Tabel 19 berikut. 73 Tabel 3. Tujuan Pembelajaran untuk Tiap RPP RPP ke- Tujuan Pembelajaran 1 1. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan sisi- sisinya 2. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis segitiga berdasarkan besar sudutnya 2 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium menurut sifatnya. 2. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat persegi panjang, persegi, jajargenjang, belah ketupat, layang-layang, dan trapesium ditinjau dari sisi, sudut, dan diagonalnya. 3 1. Siswa dapat menurunkan rumus keliling bangun segitiga dan segi empat 2. Siswa dapat menurunkan rumus luas bangun segitiga dan segi empat 3. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat c Penentuan materi pembelajaran Materi pembelajaran ditentukan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi. Adapun materi pembelajaran yang disajikan untuk tiap RPP dapat dilihat pada Tabel 20 berikut. Tabel 4. Materi Pembelajaran untuk Tiap RPP RPP ke- Materi Pembelajaran 1 1. Jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya 2. Jenis segitiga ditinjau dari besar sudutnya 3. Jumlah ukuran sudut-sudut segitiga 4. Sudut luar dan sudut dalam suatu segitiga 2 Jenis-jenis bangun datar segi empat dan sifat-sifatnya 3 1. Keliling segitiga 2. Luas segitiga 3. Keliling bangun datar segi empat 4. Luas bangun datar segi empat 74 d Penentuan pendekatan dan model pembelajaran Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kontekstual dan model pembelajaran yang digunakan adalah probing prompting. e Perancangan kegiatan pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam RPP dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kegiatan pendahuluan, inti, dan akhir. Pada bagian awal, kegiatan yang dilakukan adalah 1 guru membuka pelajaran, 2 guru menyampaikan materi yang akan dipelajari, 3 guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilalui, 4 guru menyampaikan apersepsi, 5 guru memberikan motivasi. Kegiatan inti disesuaikan dengan langkah-langkah pembelajaran dengan model pembelajaran probing prompting dan memuat tujuh komponen utama pendekatan kontekstual, serta sesuai dengan pembelajaran KTSP. Langkah- langkah pembelajaran dalam kegiatan inti secara rinci dijelaskan pada Tabel 21. 75 Tabel 5. Langkah-langkah Pembelajaran dalam Kegiatan Inti Proses Pembelajaran Komponen LKS yang Memfasilitasi Siswa dalam Proses Pembelajaran Langkah-langkah probing prompting Pembelajaran KTSP Menyajikan Situasi Baru: Guru menyajikan situasi baru kepada siswa berupa permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari Eksplorasi “FAKTA” yang memuat komponen constructivisme Merumuskan Jawaban: Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban terkait situasi baru yang diberikan Eksplorasi “Mari Mengingat” yang memuat komponen constructivisme dan questioning Mengajukan Persoalan: Guru mengajukan persoalan kepada siswa yang sesuai dengan indikator Elaborasi “Tantanganku” yang memuat komponen constructivisme, questioning, dan modeling Merumuskan Jawaban: Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban terkait persoalan yang diberikan Elaborasi “Aktivitas” yang memuat komponen inquiry, questioning learning community, dan authentic assessment Menunjuk Siswa: Guru menunjuk siswa untuk mempresentasikan hasil dari melakukan aktivitas. Guru mengajukan pertanyaan yang menggali sesuai dengan jawaban awal siswa dan mengajukan pertanyaan yang menuntun sehingga siswa dapat memberikan jawaban sesuai yang diharapkan. Elaborasi “Aktivitas” yang memuat komponen inquiry, questioning learning community, dan authentic assessment Pertanyaan Akhir: Guru mengajukan pertanyaan akhir kepada beberapa siswa yang berbeda untuk memastikan bahwa indikator telah dipahami. Konfirmasi “Aku Mengerti”, “Aku Bisa”, “Segitiga Segi Empat dalam Kehidupan”, dan “Ayo Berlatih” yang memuat komponen reflection, modeling, dan authentic assessment. 76 Pada kegiatan akhir, kegiatan yang dilakukan adalah 1 siswa menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari, 2 guru memberikan tugas rumah kepada siswa atau mengingatkan untuk mempelajari materi berikutnya, 3 guru menutup kegiatan pembelajaran. f Penentuan sumber belajar Sumber belajar yang digunakan adalah 1 Dewi Nuharini Tri Wahyuni. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya untuk SMPMTs Kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. 2 Fajar Ihsani. Matematika untuk SMPMTs Semester 2. Sukoharjo: Maestro. g Perancangan prosedur penilaian Prosedur penilaian yang dirancang dalam pembelajaran yaitu teknik penilaian yang berupa tes. Dalam hal ini, instrumen tes yang dirancang berbentuk uraian sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi. Selain itu, pada rubrik penilaian terdapat kunci dan skor jawaban untuk setiap butir soal. 2 Penyusunan rancangan LKS dengan pendekatan kontekstual dan model pembelajaran probing prompting Hasil yang diperoleh dalam pembuatan rancangan LKS dengan pendekatan kontekstual dengan menyesuaikan langkah-langkah model pembelajaran probing prompting dan KTSP adalah sebagai berikut. a Penyusunan peta kebutuhan LKS Peta kebutuhan LKS memuat materi-materi yang akan dikembangkan dalam LKS berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang dijabarkan sesuai 77 dengan SK dan KD. Hasil yang diperoleh dalam penyusunan peta kebutuhan LKS berupa penentuan banyaknya LKS yang akan dikembangkan, yaitu sebanyak empat LKS. Peta kebutuhan LKS tersebut dapat dilihat pada Lampiran D.1. b Penyusunan kerangka LKS Penyusunan kerangka LKS didasarkan pada peta kebutuhan LKS yang telah disusun. Format LKS yang akan dikembangkan terdiri dari: 1 nomor LKS, 2 judul LKS yang disesuaikan dengan materi pokok yang akan dipelajari, 3 kolom “FAKTA”, 4 kompetensi yang merupakan pemaparan standar kompetensi dan kompetensi dasar pada tiap pertemuan, 5 kolom identitas untuk diisi identitas siswa sehingga memudahkan administrasi, 6 tujuan pembelajaran yang merupakan pemaparan tujuan pembelajaran dalam setiap pertemuan, 7 petunjuk umum sebagai petunjuk penggunaan LKS, 8 alat yang diperlukan untuk mengetahui alat yang akan digunakan selama proses pembelajaran menggunakan LKS, 9 kolom “Mari Mengingat”, 10 kolom “Tantanganku”, 11 kolom “Aktivitas”, 12 tujuan aktivitas yang menjabarkan hal yang akan diperoleh siswa setelah melakukan aktivitas, 13 kolom jawaban untuk menuliskan jawaban siswa, 14 kolom “Aku Mengerti”, 15 kolom “Aku Bisa”, 16 kolom “Segitiga Segi empat dalam Kehidupan”, dan 17 kolom “Ayo Berlatih ”. Selanjutnya, kolom-kolom yang ada dalam kerangka LKS dijabarkan lebih rinci pada Tabel 22. 78 Tabel 6. Kerangka LKS yang Dikembangkan Langkah- langkah probing prompting Komponen utama kontekstual Pembelajaran KTSP Kerangka LKS Situasi Baru Constructivisme Eksplorasi “FAKTA” Merupakan penyajian situasi baru yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari untuk memfasilitasi siswa mengkonstruksi pengetahuan menurut dirinya sendiri dan mengembangkan kemampuan eksplorasi siswa. Merumuskan Jawaban Constructivisme dan questioning Eksplorasi “Mari Mengingat” Merupakan pemberian kesempatan kepada siswa sebagai langkah awal dalam merumuskan jawaban terkait situasi baru yang diberikan dengan cara mengingat materi sebelumnya yang akan digunakan dalam proses pembelajaran. Mengajukan Persoalan Constructivisme , questioning, dan modeling Elaborasi “Tantanganku” Merupakan persoalan yang diajukan kepada siswa untuk diselesaikan setelah melakukan aktivitas dan sebagai sarana dalam memfasilitasi siswa mengkonstruksi pengetahuan menurut dirinya sendiri melalui pemberian contoh masalah. Merumuskan Jawaban dan Menunjuk Siswa Inquiry, questioning, learning community, dan authentic assessment Elaborasi “Aktivitas” Merupakan kegiatan penemuan sesuai langkah yang diberikan sebagai sarana dalam memberikan kesempatan berpikir siswa, menciptakan masyarakat belajar, dan melakukan authentic assessment. Dalam kolom ini, disajikan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan jawaban awal dari siswa untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai dengan respon siswa ketika menyajikan hasil pekerjaannya. Pertanyaan Akhir Reflection Konfirmasi “Aku Mengerti” Merupakan kolom yang digunakan untuk menuliskan pengalaman belajar siswa yang baru saja diperoleh setelah melakukan aktivitas. Pertanyaan Akhir Reflection Konfirmasi “Aku Bisa” Merupakan kolom yang digunakan untuk menuliskan penyelesaian dari “Tantanganku” setelah melakukan aktivitas sehingga dapat diketahui bahwa materi sudahbelum dipahami oleh siswa. Pertanyaan Akhir Modeling dan reflection Konfirmasi “Segitiga Segi Empat dalam Kehidupan” Merupakan kolom yang digunakan untuk menekankan kembali keterkaitan segitiga segi empat dalam kehidupan sebagai tindak lanjut dari “FAKTA” dan memastikan bahwa indikator telah dipahami oleh siswa. Pertanyaan Akhir Authentic assessment Konfirmasi “Ayo Berlatih” Merupakan kolom yang digunakan untuk melakukan authentic assessment. 79 Beberapa referensi yang digunakan dalam menyusun perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut. a. Atik Wintarti, dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. b. Dewi Nuharini Tri Wahyuni. 2008. Matematika: Konsep dan Aplikasinya untuk SMPMTs Kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. c. Fajar Ihsani. Matematika untuk SMPMTs Semester 2. Sukoharjo: Maestro. d. Sukino Wilson Simangunsong. 2006. Matematika SMP Jilid 1 Kelas VII. Jakarta: Erlangga. e. Tatag Yuli Eko Siswono dan Netti Lastiningsih. 2007. Matematika SMP dan MTs untuk Kelas VII. Jakarta: Erlangga. f. Wagiyo, dkk. 2008. Pegangan Belajar Matematika 1 untuk SMPMTs Kelas VII. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional g. J. Tombokan Runtukahu dan Selpius Kandou. 2014. Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. h. John Bird. 2004. Basic Engineering Mathematics 3 rd Edition. Alih bahasa: Ir. Refina Indriasari, M.Sc. Jakarta: Erlangga. c. Tahap pengembangan Development Setelah diperoleh rancangan perangkat pembelajaran, maka tahap selanjutnya adalah pengembangan. Langkah-langkah pada tahap ini adalah sebagai berikut: 80 1 Penyusunan perangkat pembelajaran Penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan pada desain yang telah dibuat sebelumnya. Perangkat tersebut dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan masukan tentang kekurangan dalam perangkat tersebut. Saran dari dosen pembimbing digunakan untuk merevesi perangkat pembelajaran sehingga siap untuk divalidasi. 2 Penyusunan instrumen penilaian perangkat Selama pembuatan perangkat, peneliti juga menyusun instrumen penilaian perangkat yang digunakan dalam penelitian. Instrumen penelitian yang divalidasi adalah lembar penilaian RPP dan LKS untuk ahli, lembar observasi, angket respon siswa, angket respon guru, dan tes hasil belajar. Instrumen yang telah selesai dibuat, dikonsultasikan kepada dosen pembimbing kemudian divalidasi kepada dua dosen. Setelah instrumen divalidasi, terdapat beberapa saran sebagai bahan revisi sehingga instrumen dinyatakan valid dan boleh digunakan untuk penilaian perangkat pembelajaran dan pengambilan data. 3 Penilaian perangkat pembelajaran Penilaian perangkat pembelajaran dilakukan oleh dua ahli yaitu dosen jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY dan dosen Pendidikan Matematika FKIP UAD. 81 4 Revisi Dari hasil penilaian tim ahli, diperoleh beberapa saran perbaikan. Saran tersebut dipertimbangkan untuk digunakan sebagai bahan revisi. Beberapa contoh revisi yang dilakukan adalah sebagai berikut: a Revisi pada RPP 1 Melengkapi dan memperjelas materi ajar Sebelum direvisi: Gambar 1. Tampilan Materi Ajar yang Perlu Dilengkapi dengan Gambar Sesudah direvisi: Gambar 2. Tampilan Materi Ajar Sesudah Dilengkapi dengan Gambar 82 2 Memperbaiki penulisan yang salah Sebelum direvisi: Gambar 3. Tampilan Kesalahan Penulisan pada Materi Ajar Sesudah direvisi: Gambar 4. Tampilan Perbaikan Penulisan pada Materi Ajar 3 Memperbaiki susunan kata yang kurang tepat Sebelum direvisi: Gambar 5. Tampilan susunan kata yang kurang tepat pada instrumen penilaian 83 Sesudah direvisi: Gambar 6. Tampilan Perbaikan Susunan Kata pada Instrumen Penilaian 4 Mengganti subjek kalimat pada deskripsi kegiatan Sebelum direvisi: Gambar 7. Tampilan Subjek Kalimat pada Deskripsi Kegiatan yang Perlu Diganti 84 Sesudah direvisi: Gambar 8. Tampilan Penggantian Subjek Kalimat pada Deskripsi Kegiatan 5 Memperinci alokasi waktu Sebelum direvisi: Gambar 9. Tampilan Alokasi Waktu yang Perlu Diperinci 85 Sesudah direvisi: Gambar 10. Tampilan Alokasi Waktu Sesudah Diperinci 6 Menambah perkiraan jawaban siswa pada kunci jawaban Sebelum direvisi: Gambar 11. Tampilan Kunci Jawaban yang Perlu Ditambah Prakiraan Jawaban Siswa 86 Sesudah direvisi: Gambar 12. Tampilan Kunci Jawaban Sesudah Ditambah Prakiraan Jawaban Siswa 7 Mendistribusikan materi keliling segi empat di pertemuan 2 pada RPP 3 ke pertemuan 1 pada RPP 3 8 Memperjelas instrumen penilaian hasil belajar Sebelum direvisi: Gambar 13. Tampilan Instrumen Penilaian Hasil Belajar yang Kurang Jelas 87 Sesudah direvisi: Gambar 14. Tampilan Instrumen Peniaian Hasil Belajar Sesudah Diperjelas b Revisi pada LKS 1 Memperbaiki penulisan yang salah Sebelum direvisi: Gambar 15. Tampilan Kesalahan Penulisan pada LKS Sesudah direvisi: Gambar 16. Tampilan Perbaikan Penulisan 2 Memperbaiki penggunaan istilah atau pemilihan kata yang kurang tepat Sebelum direvisi: Gambar 17. Tampilan Penggunaan Istilah yang Kurang Tepat Sesudah direvisi: Gambar 18. Tampilan Perbaikan Penggunaan Istilah 88 3 Memperjelas pertanyaan sesuai tujuan yang akan dicapai Sebelum direvisi: Gambar 19. Tampilan Pertanyaan yang Perlu Diperjelas Sesudah direvisi: Gambar 20. Tampilan Pertanyaan Sesudah Diperjelas 89 4 Memperbaiki tata letak LKS Sebelum direvisi: Gambar 21. Tampilan Kolom Tantanganku di Tengah Halaman 90 Sesudah direvisi: Gambar 22. Tampilan Kolom Tantanganku Selalu di Awal Halaman 91 5 Memperjelas konten dalam kolom aktivitas Sebelum direvisi: Gambar 23. Tampilan Konten yang Kurang Jelas 92 Sesudah direvisi: Gambar 24. Tampilan Konten Sesudah Diperjelas 6 Memperjelas keterangan pada kolom “Segitiga Kehidupan” Sebelum direvisi: Gambar 25. Tampilan Kolom “Segitiga Kehidupan” yang Kurang Jelas 93 Sesudah direvisi: Gambar 26. Tampilan Kolom “Segitiga Kehidupan Sesudah Diperjelas 7 Menambah gambar-gambar hiasan Sebelum direvisi: Gambar 27. Tampilan LKS Kurang Menarik 94 Sesudah direvisi: Gambar 28. Tampilan LKS Sesudah Ditambahkan Gambar 8 Mendistribusikan materi keliling segi empat pada LKS 4 ke LKS 3 Sebelum direvisi: Gambar 29. Tampilan judul materi pada LKS 4 sebelum direvisi Gambar 30. Tampilan Judul Materi pada LKS 3 Sebelum Direvisi 95 Sesudah direvisi: Gambar 31. Tampilan Judul Materi pada LKS 4sesudah Direvisi Gambar 32. Tampilan Judul Materi pada LKS 3 Sesudah Direvisi Setelah produk direvisi, produk dikonsultasikan lagi ke dosen pembimbing. Setelah produk dikatakan layak, maka dilakukan proses pengolahan dan produksi perangkat pembelajaran untuk diimplementasikan. d. Tahap Implementasi Implementation Perangkat pembelajaran yang telah layak, diimplementasikan di SMP Negeri 2 Kretek kelas VIIB dengan siswa sebanyak 28. Uji coba perangkat pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 18 April 2016 sampai 4 Mei 2016. Perangkat pembelajaran yang dikembangkan berupa RPP dan LKS. RPP hanya diketahui guru dan peneliti. LKS digunakan secara langsung oleh siswa. Implementasi dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan dengan rincian pada Tabel 23. 96 Tabel 7. Pelaksanaan Uji Coba Produk Pertemuan ke- Hari, Tanggal Waktu 1 20 April 2016 07.00-09.00 WIB 2 27 April 2016 07.00-08.20 WIB 3 29 April 2016 07.00-09.00 WIB Hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan RPP yang dikembangkan adalah sebagai berikut: a. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari dan tujuan pembelajaran. b. Guru menyampaikan teknik pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pada pertemuan pertama, hal ini tidak terlaksana karena guru hadir terlambat 5 menit sehingga tergesa-gesa untuk mengejar kegiatan selanjutnya. c. Guru menyampaikan apersepsi sesuai dengan materi yang akan dipelajari. Pada pertemuan pertama, hal ini tidak terlaksana karena guru hadir terlambat 5 menit sehingga tergesa-gesa untuk mengejar kegiatan selanjutnya. d. Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk mempelajari materi yang akan diberikan. Pada pertemuan pertama, hal ini tidak terlaksana karena guru hadir terlambat 5 menit sehingga tergesa-gesa untuk mengejar kegiatan selanjutnya. Pada pertemuan ketiga, hal ini tidak terlaksana karena guru lupa untuk menyampaikan. e. Guru membagikan LKS kepada semua siswa f. Guru mengenalkan situasi baru kepada siswa g. Guru meminta siswa untuk membaca petunjuk dalam LKS. h. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawaban terkait situasi baru yang diberikan 97 i. Guru mengajukan persoalan kepada siswa terkait dengan materi yang sedang dipelajari j. Siswa mengerjakan aktivitas yang ada dalam LKS dengan berdiskusi. Pada pertemuan pertama, siswa terkesan ramai sendiri karena guru belum bisa mengkondisikan dengan baik. k. Guru mendampingi siswa dalam diskusi kelompok dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk merumuskan jawabannya Gambar 33. Siswa Diskusi Kelompok dengan Didampingi Guru l. Siswa menuliskan hasil diskusinya pada tempat yang disediakan dalam LKS m. Guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa sesuai dengan aktivitas yang telah dikerjakan dalam LKS 98 n. Guru menunjuk salah satu siswa untuk mempresentasikan jawabannya Gambar 34. Perwakilan Siswa Mempresentasikan Jawabannya o. Guru memberikan tanggapan atas jawaban siswa p. Guru mengajukan pertanyaan akhir kepada seluruh siswa sebagai penguatan dan menunjukkan bahwa indikator telah dipahami siswa q. Siswa mencatat dan memperbaiki jawabannya. Pada pertemuan pertama, kegiatan ini tidak nampak dilakukan siswa karena kurangnya waktu yang diberikan oleh guru untuk kegiatan ini r. Guru memberikan motivasi kepada siswa yang belum berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Pada pertemuan ketiga, guru tidak memberikan motivasi karena siswa sudah cukup berpartisipasi aktif s. Siswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari t. Guru memberikan tugas atau pekerjaan rumah kepada seluruh siswa. Pada pertemuan ketiga, siswa tidak diberi PR, hanya diminta untuk mempersiapkan diri menghadapi ulangan harian u. Guru mengingatkan kepada seluruh siswa untuk mempelajari materi berikutnya 99 Hasil observasi pembelajaran dengan menggunakan LKS yang dikembangkan adalah sebagai berikut: a. Siswa melakukan aktivitas sesuai dengan petunjuk dalam LKS b. Siswa terfasilitasi untuk membangun pengetahuan barunya melalui pengalaman nyata dalam LKS c. Siswa dapat menemukan konsep dengan kemampuan mengerjakan aktivitas- aktivitas pada LKS. Pada pertemuan pertama, kegiatan ini hanya dapat terlaksana oleh sebagian kecil siswa karena suasana kelas yang kurang terkondisikan dan bimbingan guru yang masih belum maksimal d. Adanya tanya jawab antara guru dengan siswa atau siswa dengan guru atau siswa dengan siswa. Pada pertemuan pertama, tanya jawab antara siswa dengan guru belum nampak karena siswa belum terbiasa dengan guru yang bersangkutan e. Siswa berdiskusi dalam mengerjakan aktivitas pada LKS. Pada pertemuan pertama, masih dominan siswa yang belum bisa berdiskusi dengan baik dan hanya mengobrol dengan temannya karena suasana kelas kurang dapat dikondisikan f. Siswa antusias dalam pembelajaran menggunakan LKS. Pada pertemuan pertama, masih dominan siswa yang kurang memperhatikan materi karena kurangnya kemampuan guru dalam mengkondisikan kelas g. Kalimat dalam LKS dapat dipahami oleh siswa. Beberapa kalimat ada yang tidak bisa dipahami siswa sehingga guru harus menjelaskan lebih detail. Hal 100 ini dikarenakan siswa kurang sabar dalam membaca petunjuk pada LKS dan kurang runtut dalam melakukan kegiatan pada LKS h. Siswa mudah memahami materi yang diberikan dengan adanya contoh nyata i. Adanya perwakilan siswa yang menyampaikan hasil perumusan jawaban melalui aktivitas-aktivitas dalam LKS j. Siswa dapat mengungkapkan kembali tentang pengalaman belajarnya k. Siswa dapat memecahkan masalah dengan menggunakan konsep yang telah dipelajari sebelumnya. Ada beberapa permasalahan yang masih sulit ditangkap dan diselesaikan karena siswa masih ada kendala dalam menghubungkan hasil aktivitas dalam LKS dengan masalah-masalah tersebut Hasil observasi menunjukkan bahwa sebagian besar pembelajaran berjalan dengan lancar. Terdapat beberapa kekurangan yang digunakan sebagai data revisi perangkat pembelajaran, diantaranya adalah penggunaan kalimat yang kurang jelas pada kolom “Tantanganku 3.1” sehingga siswa merasa kesulitan dalam memahami maksud permasalahan yang disajikan dan kurangnya keterangan yang mendukung dalam aktivitas sehingga masih banyak siswa yang bertanya tentang maksud dari aktivitas yang harus dilakukan. Pada tahap implementasi, setelah selesai pembelajaran, diadakan ulangan harian untuk mendapatkan data nilai tes hasil belajar. Ulangan harian dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 4 Mei 2016. Siswa juga diminta untuk mengisi angket. Selain itu, peneliti meminta guru mengisi angket untuk mendapatkan data kepraktisan perangkat pembelajaran yang sudah digunakan. 101 e. Tahap Evaluasi Evaluation Tahap terakhir pada penelitian ini adalah tahap evaluasi. Pada tahap ini peneliti menganalisis kesalahan-kesalahan yang terjadi saat implementasi yang tertuang dalam lembar observasi, saran guru, dan analisis kesulitan saat proses pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang berupa RPP tidak ada revisi sedangkan LKS perlu beberapa revisi sebagai berikut. 1 Memperjelas penggunaan kalimat dalam “Tantanganku 3.1” Sebelum direvisi: Gambar 35. Tampilan Penggunaan Kalimat yang Kurang Jelas Sesudah direvisi: Gambar 36. Tampilan Penggunaan Kalimat Sesudah Diperjelas 102 2 Menambah keterangan dalam aktivitas Sebelum direvisi: Gambar 37. Tampilan Aktivitas yang Perlu Ditambah Keterangan Sesudah direvisi: Gambar 38. Tampilan Aktivitas Sesudah Ditambahkan Keterangan 103

2. Kualitas perangkat pembelajaran

a. Kevalidan

Kevalidan perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini dapat diketahui dari penilaian oleh dua validator, yaitu 1 dosen jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY dan 1 dosen Pendidikan Matematika FKIP UAD. Rekapitulasi penilaian perangkat pembelajaran yang berupa RPP dapat dilihat pada Tabel 24 dan rekapitulasi penilaian perangkat pembelajaran yang berupa LKS dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 8. Rekapitulasi Penilaian RPP Perangkat Aspek Validator Jumlah skor Rata-rata perolehan skor Kriteria 1 2 RPP Identitas mata pelajaran 40 48 88 4.4 Sangat Baik Rumusan indikator tujuan pembelajaran 12 12 24 4 Baik Pemilihan materi 12 13 25

4.2 Baik

Pemilihan model pembelajaran 16 16 32 4 Baik Kegiatan pembelajaran 44 50 94 4.3 Sangat Baik Pemilihan sumber belajar 8 8 16 4 Baik Penilaian hasil belajar 16 16 32 4 Baik Jumlah 311

4.2 Baik

104 Tabel 9. Rekapitulasi Penilaian LKS Perangkat Aspek Validator Jumlah skor Rata-rata perolehan skor Kriteria 1 2 LKS Kesesuaian LKS dengan syarat didaktik 20 20 40 5 Sangat Baik Kesesuaian LKS dengan syarat konstruksi 36 38 74 4.1 Baik Kesesuaian LKS dengan syarat teknis 51 52 103 4.3 Sangat Baik Kesesuaian LKS dengan pendekatan kontekstual 44 44 88 4.9 Sangat Baik Kualitas isi materi LKS 52 56 108

4.2 Baik

Jumlah 413 44 Sangat Baik Berdasarkan penilaian oleh validator, perangkat pembelajaran yang berupa RPP valid dengan kriteria baik dan memperoleh skor 311 dari skor maksimal 380. Data hasil penilaian RPP selengkapnya bisa dilihat pada Lampiran B.11. Perangkat pembelajaran yang berupa LKS valid dengan kriteria sangat baik dan skor 413 dari skor maksimal 470 Data hasil penilaian LKS selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran B.12.

b. Kepraktisan

Kepraktisan dari perangkat pembelajaran yang dikembangkan ini dapat diketahui dari hasil angket respons siswa dan guru sebagai pengguna perangkat pembelajaran. Selain itu, kepraktisan perangkat pembelajaran yang dikembangkan juga dapat dilihat dari hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Rekapitulasi penilaian angket respon siswa dapat dilihat pada Tabell 26 berikut.

Dokumen yang terkait

MEDIA POP-UP UNTUK MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMP

6 56 17

PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DAN PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBING-PROMPTING DAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT (PT

0 1 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE PROBING PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT PRIBADI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TIPE PROBING PROMPTING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KARTASURA TAHUN AJARAN 2

0 0 14

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN PADA MATERI SEGITIGA DAN SEGIEMPAT SMP KELAS VII SEMESTER GENAP DENGAN MENGGUNAKAN KURIKULUM 2013.

2 12 588

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DENGAN PENDEKATAN OPEN-ENDED UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VII.

1 1 337

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

3 17 21

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBING-PROMPTING BERBASIS ETNOMATEMATIKA UNTUK MELATIHKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA.

4 10 127

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MATERI ARITMETIKA SOAIAL UNTUK SISWA KELAS VII SMP.

0 0 53

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN OPEN ENDEED TERHADAP KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI SEGI EMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 KISARAN

0 1 7

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI KUBUS DAN BALOK

0 1 8