Imitasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial

6 9 penyakit secara bertahun-tahun akan lebih mudah tersugesti untuk berobat ke dukun daripada berobat secara rutin ke dokter. Di samping itu, iklan-iklan yang dimuat di berbagai media massa, seperti radio, televisi, dan surat kabar, akan memberikan sugesti yang cukup besar terhadap masyarakat. Jadi, sugesti dapat diartikan sebagai rangsangan atau stimulus yang diberikanseorang individu kepada individu lain, sehingga orang yang diberi sugesti tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang disugestikannya itu tanpa berpikir secara kritis dan rasional.

c. Identifikasi

Identifikasi merupakan sebuah kecenderungan atau keinginan dari seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain. Identifikasi dapat terjadi karena adanya kekaguman dari seseorang terhadap pihak yang diidolakannya. Sebagai contoh, umat Islam sangat mengidolakan Nabi Muhammad SAW karena beliau merupakan tipe ideal dan menjadi teladan bagi seluruh umatnya. Oleh karena itu, umat Islam selalu berusaha untuk dapat mengikuti semua jejak langkah beliau. Begitu juga, seorang anak yang merasa bangga terhadap keberhasilan orang tuanya dalam mendidik anak-anaknya, akan mencontoh cara-cara orang tuanya tersebut dalam mendidik anak-anaknya nanti. Dalam kehidupan sehari-hari, mungkin kalian juga punya seseorang yang diidolakan sehingga secara tidak sadar kalian selalu mengikuti gerak langkahnya. Coba sekarang tanyalah diri kalian masing-masing. Siapakah orang yang kalian idolakan itu? Mengapa orang tersebut kalian idolakan? Apakah kalian ingin menjadi seperti orang yang kalian idolakan tersebut? Secara sadar maupun tidak, orang yang kalian idolakan itu telah menyebabkan terjadinya perubahan sikap dan perilaku kalian.

d. Simpati

Simpati merupakan suatu ketertarikan terhadap seseorang atau kelompok tertentu. Perasaan ketertarikan mungkin saja berubah menjadi lebih peka sehingga dapat ikut merasakan apa yang dilakukan, dirasakan, atau diderita oleh orang lain, yang disebut dengan empati. Seperti halnya perasaan ikut berduka ketika ada teman atau keluarga kita yang terkena musibah, seolah-olah kita yang mengalaminya sendiri. Sikap ini perlu terus diasah dan dikembangkan karena dapat menumbuhkan sikap toleransi antarsesama manusia. Praktik Coba kalian membentuk kelompok yang terdiri dari 2-5 orang. Masing-masing kelompok membuat sosiodrama yang menceritakan adanya hubungan antara individu dengan individu, atau antara individu dengan kelompok, atau antara kelompok-kelompok dengan kelompok. Tema cerita berhubungan dengan kehidupan sehari-hari yang sifatnya positif. Apabila pekerjaan selesai, setiap kelompok menampilkan sosiodramanya, kemudian secara bersama-sama menyimpulkan kegiatan siswa ini.