Gempa Bumi Seisme Tenaga Endogen

14 2 Bagian-bagian Gempa Pusat gempa di dalam bumi disebut hiposentrum dengan kedalaman 10 sampai 50 km, gempa yang ditimbulkan tergolong gempa bumi dangkal dengan getaran yang sangat kuat dan sering menimbulkan bencana di permukaan bumi. Pusat gempa di permukaan bumi di atas hiposentrum disebut episentrum, dari sini gempa dirambatkan ke segala arah melalui getaran gelombang panjang dengan kecepatan 3,5 – 7 km per detik. Beberapa istilah yang berhubungan dengan gempa bumi, sebagai berikut: – Homoseista , adalah garis khayal pada peta yang meng- hubungkan tempat-tempat yang dilalui gempa pada waktu yang sama. – Isoseista , adalah garis khayal pada peta yang menghubung- kan tempat-tempat yang dilalui oleh gempa yang sama intensitasnya. – Pleistoseista , yaitu garis khayal pada peta yang mengelilingi daerah yang mendapat kerusakan terhebat dari gempa bumi. 3 Faktor-faktor Penyebab Gempa Bumi Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya gempa bumi yaitu sebagai berikut. a Pergeseran Kulit Bumi Gempa bumi yang disebabkan oleh pergeseran letak kerak bumi atau kulit bumi, disebut dengan istilah gempa tektonik atau gempa dislokasi. Kulit bumi dalam ilmu geologi disebut litosfer terbagi atas beberapa lempeng, baik berupa lempeng kulit benua atau kulit samudra, seperti lempeng Benua Asia, lempeng Samudra Pasifik dan lain-lain. Lempeng-lempeng kulit bumi itu setiap saat melakukan pergeseran atau bergerak dari posisi sebenarnya akibat pengaruh tenaga yang kuat dari lapisan bumi bagian bawahnya. Ketika terjadi tumbukan di antara dua lempeng, sering diiringi oleh peristiwa patahan dari bagian-bagian lempeng yang saling berbenturan. Peristiwa patahan lempeng menimbulkan getaran yang hebat, getaran ini berupa gerakan gelombang yang akan dirambatkan sampai ke permukaan bumi, getaran-getaran berupa gelombang inilah yang disebut sebagai gempa tektonik. Sembilan puluh persen gempa bumi yang terjadi di dunia merupakan gempa tektonik, dan gempa ini menimbulkan kerusakan yang sangat hebat di permukaan bumi. • Hiposentrum • Episentrum • Homoseista • Isoseista • Pleistoseista Kata Penting 15 b Aktivitas Gunung Berapi Vulkanisme Gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas gunung berapi, disebut gempa vulkanik. Vulkanisme adalah peristiwa keluarnya magma ke permukaan bumi melalui lubang magma yang ada pada badan gunung api. Hal ini disebabkan adanya tenaga tekanan yang sangat kuat dari dapur magma untuk mengeluarkan cairan magma ke permukaan bumi. Ketika sampai di mulut lubang magma di permukaan bumi, bahan-bahan cairan magma tersebut dimuntahkan sekaligus sehingga menimbulkan suara dan getaran yang hebat. Getaran-getaran berupa gelombang ini kemudian dirambatkan pada lapisan batuan di permukaan bumi sekitar gunung berapi, yang kita rasakan sebagai gempa bumi. Bukan hanya pada waktu memuntahkan magma saja terjadinya getaran gempa, tetapi sejak terjadinya proses perjalanan magma di tekan dari dapur magma sampai di mulut lubang kepundan gunung berapi di permukaan bumi sudah menimbulkan getaran gempa. Tujuh persen gempa yang terjadi di permukaan bumi disebabkan oleh gejala vulkanisme. kerusakan yang diakibatkan oleh gempa ini tidak terlalu hebat. c Runtuhan Terban Gempa yang disebabkan oleh adanya runtuhnya sebidang tanah yang cukup luas di bawah permukaan bumi atau longsornya tanah perbukitan di permukaan bumi dan atau runtuhnya gua-gua di daerah kapur dan pertambangan, disebut sebagai gempa runtuhan atau longsoran Terban. Ketika ambruknya sebidang tanah di bawah permukaan bumi akibat adanya kekosongan tanah, menimbulkan getaran yang dirambatkan ke permukaan bumi sebagai gempa bumi. Getaran gempa yang ditimbulkan oleh runtuhan dan longsoran ini relatif kecil dan tidak merusak. Tiga persen gempa yang terjadi di permukaan bumi, disebabkan oleh peristiwa runtuhan dan longsoran. 4 Macam-macam Gempa Berdasarkan intensitasnya gempa dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu: a Makroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya besar dan dapat diketahui tanpa menggunakan alat. b Mikroseisme, yaitu gempa yang intensitasnya kecil dan hanya dapat diketahui dengan menggunakan alat saja. 16

2. Tenaga Eksogen

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi yang sifatnya merusak. Pelapukan, erosi, dan sedimentasi merupakan tenaga eksogen yang ketiganya bersifat merusak permukaan bumi sehingga menghasilkan bentukan-bentukan baru pada relief permukaan bumi. Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi antara lain air, sinar matahari, cuaca suhu, tekanan dan kelembapan udara, angin, curah hujan, gletser serta organisma yang bekerja bersama-sama atau secara terpisah dalam proses denudasi. Denudasi adalah proses erosi lanjut yang menyebabkan tersingkapnya induk batuan setempat.

a. Pelapukan Weathering

Integrasi Konsep dengan Budi Pekerti Luhur Peristiwa letusan gunung berapi dan gempa bumi sering menimbulkan bencana dan malapetaka bagi manusia karena tidak bisa diperkirakan sebelumnya. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan diberi amanah untuk selalu menjaga dan memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya serta senantiasa berhati lapang dan sabar menghadapi berbagai cobaan. Gambar 1.12 Salah satu akibat gempa bumi Sumber: Microsoft Encarta 2008 5 Akibat yang Ditimbulkan oleh Gempa Akibat yang ditimbulkan oleh gempa bumi antara lain: a Rusaknya bangunan dan gedung, jalan raya, jalan kereta api, jembatan, jaringan pipa air dan gas serta jaringan listrik. b Tanah yang miring dan gundul mengalami longsor dan tanah yang datar mengalami retak-retak. c Banyak penduduk yang tewas akibat longsoran atau tertimpa runtuhan bangunan. Gambar 1.13 Hasil pelapukan di Karang Hay Dartmoor, Inggris bagian selatan. Sumber: Jendela Iptek Pelapukan adalah proses peng- hancuran atau perusakan dan pelepasan partikel-partikel batuan yang dipengaruhi oleh cuaca temperatur, air atau organisme. Beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan pelapukan, antara lain: 1 Tingkat kekuatan atau kekompakan batuan. 2 Topografi atau kemiringan lereng. 3 Keadaan vegetasi atau organisme lain. 4 Cuacaiklim 17 Ada tiga jenis pelapukan, yaitu sebagai berikut. 1 Pelapukan Fisis atau Mekanis Faktor-faktor gejala alam yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisis, yaitu: a Perubahan Suhu Adanya perubahan atau perbedaan suhu siang hari dan malam hari yang sangat tinggi dan disebut sebagai amplitudo suhu harian, terutama di daerah gurun pasir mengakibatkan bongkahan batuan setempat menjadi retak, pecah, dan mengelupas. Pada siang hari di daerah gurun suhu udara sangat penas dan ketika malam hari tiba subu udara turun drastis sangat dingin. Proses perubahan suhu udara ini lama kelamaan mengakibat- kan bongkahan batuan menjadi hancur. b Insolasi Sole = Matahari Insolasi yaitu pelapukan yang disebabkan penurunan suhu udra yang mendadak. Di daerah gurun, ketika panas terik kemudian turun hujan tiba-tiba, terjadi penurunan suhu udara yang tiba-tiba. Pada saat itu kerutan batuan berlangsung sangat tiba-tiba pula. Maka pecahlah butiran batuan gurun dengan iringan suara yang berdentang. c Pembekuan Air dalam Celah Batuan Genangan air di celah-celah batuan, pada malam hari akibat penurunan suhu sampai beberapa derajat di bawah nol menyebabkan air tadi berubah menjadi es. Ketika genangan air di celah batuan itu berubah menjadi es. Ketika genangan air di celah batuan itu Bagan 1.2 Proses Pelapukan Sumber: Dokumen Penerbit PELAPUKAN FisisMekanis Kimia Organis Dipengaruhi air dan iklim Pengaruh organisme hewan dan tumbuhan – Perubahan suhu – Insolasi – Pembekuan air – Warna Mineral – Glasial – Pengelupasan