Perkembangan Islam di Indonesia

174 Sumber-sumber sejarah mengenai masuknya pengaruh Is- lam di Indonesia berasal dari: 1 Keterangan dari Marcopolo, yang pernah singgah di Perlak tahun 1292 menyebutkan telah ada kerajaan Islam di Samudera Pasai. 2 Berita dari Ibnu Battuta pedagang Arab, pada tahun 1345 yang mengunjungi Kerajaan Islam Samudera Pasai. 3 Berita musafir Islam Cina, Ma-Huan bersama Laksamana Che-Ho tahun 1494 mengunjungi masyarakat perkampungan muslim di Gresik. 4 Ditemukannya makam batu nisan seorang muslimah ber- nama Fatimah binti Maimun di Leran Gresik tahun 1082 M. 5 Batu nisan makam Sultan Malik Al-Saleh 1297 yang dianggap sebagai pendiri Kerajaan Samudera Pasai.

b. Peran Pendakwah penyampai agama

Penyebaran agama Islam juga terjadi melalui usaha-usaha yang dilakukan oleh orang-orang yang merasa berkewajiban untuk menyebarkannya. Penyebaran tersebut dilakukan melalui dakwah yang dirintis oleh Wali Songo Wali Sembilan di Jawa dan beberapa tempat daerah lainnya di Indonesia. Menurut sejarah lisan masyarakat Jawa, terdapat beberapa wali yang menyebarkan Islam di Pulau Jawa. Wali Songo memiliki pengaruh luas bukan hanya di kalangan rakyat biasa tetapi juga di kalangan elit penguasa politik. Para wali kesemuanya bergelar Sunan, suatu singkatan dari Susuhunan, artinya “yang dijunjung tinggi“ atau tempat memohon sesuatu. Cara penyebaran Islam oleh wali Songo Pelajari bagan penyebaran Islam di Indonesia berikut Gambar 6.15 Batu Nisan Makam Sultan Malik Al Saleh Sumber: Ensiklopedia Populer Anak Perkembangan Islam Masuknya Pengaruh Pendawah – Pedagang Arab – Marcopolo – Tom Pires – Ibnu Battuta – Ma HuanLaksamana Cheng Ho – Maulana Malik Ibrahim – Sunan Ampel – Sunan Giri – Sunan Bonang – Sunan Drajat – Sunan Kudus – sunan Muria – Sunan Kalijaga – Sunan Gunung Jati Bagan 6.2 Perkembangan Islam Sumber: Dokumen Penerbit Gambar 6.16 Makam Syeikh Maulana Malik Ibrahim di Gresik Sumber: Indonesian Heritage 175 menggunakan metode-metode yang paling memudahkan ajaran agama Islam diterima oleh berbagai golongan masyarakat. Kesembilan wali itu antara lain. 1 Maulana Malik Ibrahim atau Maulana Maghribi Cara penyebarannya dengan pendekatan pergaulan dengan masyarakat setempat untuk mengenal adat-istiadatnya terlebih dahulu. Dengan cara itu agama Islam mudah diterima oleh masyarakat yang menjadi sasaran penyebarannya. Maulana Malik Ibrahim wafat tahun 1419 dimakamkan di kota Gresik. 2 Sunan Ampel Kemenakan Kertawijaya, seorang raja Majapahit 1467 M menyebarkan Islam melalui pendidikan di pesantren. Di Ampel, dekat Surabaya, beliau mendirikan pesantren untuk mencetak kader dakwah, muridnya yang kemudian jadi wali adalah Sunan Giri. 3 Sunan Giri atau Raden Paku Murid Sunan Ampel, menyebarkan Islam melalui kesenian. Sunan Giri mempunyai pengaruh terhadap Kerajaan Islam Demak. Dimakamkan di Bukit Giri, Gresik. 4 Sunan Bonang atau Makdum Ibrahim Putra Sunan Ampel, lahir tahun 1465 M, menyebarkan agama Islam di Tuban dengan menggunakan budaya sebelum Islam, ia menciptakan lagu berisikan ajaran Islam seperti Durma. Kemudian dia menggunakan alat musik Bonang gong sebagai sarana untuk mengumpulkan massa. 5 Sunan Drajat Putra ketiga Sunan Ampel, menyebarkan dakwah di Jawa Timur, melakukan penyebaran Islam dengan memberi pertolongan terhadap para fakir, anak-anak yatim, orang-orang yang membutuhkan dan orang-orang sakit. Beliau dianggap sebagai tokoh yang ikut mendirikan Kerajaan Islam Demak. Ia wafat tahun 1586 M di dekat Sedayu, Gresik. 6 Sunan Kudus atau Ja’far As-shadiq Menyebarkan Islam di kota Kudus, ia dianggap pendiri Kota Kudus, juga membangun mesjid Kudus yang menaranya mengambil gaya candi Hindu. Ia wafat tahun 1603 M dimakamkan di kota Kudus. 7 Sunan Muria Menyebarkan Agama Islam di pedalaman daerah Kudus. Pendekatan yang dilakukan untuk menarik minat masuk agama Islam dengan pendekatan kebudayaan terutama golongan