Cuaca dan Iklim Peta Wilayah yang Menggambarkan Objek Geografi

119 Setelah kalian mengamati peta di atas, maka informasi tentang ciri kondisi cuaca dan iklim yang terjadi di Indonesia sebagai berikut. 1 Kondisi iklim Indonesia dipengaruhi angin muson, yaitu angin yang bertiup setiap enam bulan sekali dan selalu berganti-ganti arah. Adanya perubahan arah angin muson ini mengakibatkan kondisi iklim di Indonesia terbagi menjadi dua musim setiap tahunnya, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Antara periode bulan April – September berhembus angin muson tenggara yang membawa pengaruh musim kemarau. Sebaliknya antara periode bulan September – April berhembus angin muson barat yang mengakibatkan musim penghujan. 2 Indonesia dilalui garis khatulistiwa, maka wilayahnya mendapat pemanasan sinar matahari yang cukup sepanjang tahun. Akibatnya tingkat penguapan tinggi, udara cukup banyak mengandung uap air, dan hujan sering turun. Walaupun musim kemarau, tetapi dengan kondisi tingkat penguapan yang cukup tinggi, maka di beberapa tempat wilayah Indonesia sering terjadi hujan. 3 Wilayah Indonesia terletak di antara dua samudra yang luas, sehingga kondisi iklim di Indonesia mendapat pengaruh iklim laut yang lembab. Kandungan uap air di udara sebagian besar berasal dari hasil penguapan perairan laut. Jadi semakin luas wilayah laut yang dilalui sinar matahari, semakin tinggi tingkat penguapan maka kondisi udara semakin lembab.

d. Flora dan Fauna

Fauna adalah jenis hewan yang hidup di suatu kawasan. Sedangkan flora, adalah spesies tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu kawasan dan tumbuh secara alami. Flora dan fauna yang terdapat di suatu kawasan berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Flora dan fauna bisa menjadi sumber kehidupan yang dapat diambil manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, yaitu sebagai sumber bahan makanan, pakaian, perumahan, alat transportasi, dan lain-lain. Bagaimana kondisi flora dan fauna di Indonesia? Coba, kalian perhatikan peta persebaran flora dan fauna di Indonesia berikut Info Geo Seorang sarjana botani hewani berkebangsaan Inggris bernama Alfred Russel Wallace meng- adakan penyelidikan binatang di wilayah Indonesia bagian tengah pada tahun 1852-1854. Kemudian Max Wilhelm Carl Weber seorang sarjana perikanan ber- kebangsaan Jerman mengadakan penyelidikan tentang jenis-jenis ikan air tawar di wilayah Indonesia bagian timur pada tahun 1899-1900. Dua sarjana lainnya yang berkebangsa- an Swiss Sarasin dan Abendanon ikut mem- bantu mengambil bagian dalam penyelidikan tentang jenis-jenis hewan di Sulawesi. Atas jasa-jasa dan hasil kegiatan penyelidikan tersebut, kemudian kedua nama tokoh Wallace dan Weber diabadikan sebagai nama garis batas penge- lompokan tipe-tipe flora dan fauna di wilayah Indonesia. Garis batas pemisah antara tipe flora dan fauna wilayah barat dengan wilayah tengah diberi tanda dengan nama garis Wallace. Kemudian garis batas pemisah antara tipe flora dan fauna wilayah Indonesia timur dengan tengah di beri nama garis Weber. 120 Gambar 5.18 Peta persebaran flora di Indonesia Sumber: Atlas Indonesia, Dunia Budaya, Depdikbud Gambar 5.19 Peta persebaran fauna di Indonesia Sumber: Atlas Indonesia, Dunia Budaya, Depdikbud Indonesia memiliki keanekaragaman spesies flora dan fauna yang termasuk terbanyak di dunia, hal ini disebabkan pengaruh dari iklim tropis. Tiap daerah di Indonesia memiliki corak spesies flora dan fauna yang berbeda-beda sesuai dengan habitatnya. Faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap adanya perbedaan spesies flora, antara lain kondisi iklim lokal, jenis tanah, ketinggian tempat, ketersediaan air, dan unsur biotik. Adapun jenis flora yang tumbuh di Indonesia berupa hutan