Flora dan Fauna Peta Wilayah yang Menggambarkan Objek Geografi

120 Gambar 5.18 Peta persebaran flora di Indonesia Sumber: Atlas Indonesia, Dunia Budaya, Depdikbud Gambar 5.19 Peta persebaran fauna di Indonesia Sumber: Atlas Indonesia, Dunia Budaya, Depdikbud Indonesia memiliki keanekaragaman spesies flora dan fauna yang termasuk terbanyak di dunia, hal ini disebabkan pengaruh dari iklim tropis. Tiap daerah di Indonesia memiliki corak spesies flora dan fauna yang berbeda-beda sesuai dengan habitatnya. Faktor-faktor alam yang berpengaruh terhadap adanya perbedaan spesies flora, antara lain kondisi iklim lokal, jenis tanah, ketinggian tempat, ketersediaan air, dan unsur biotik. Adapun jenis flora yang tumbuh di Indonesia berupa hutan 121 hujan tropis, hutan musim, hutan bakau, hutan rawa, sabana, stepa, dan padang lumut. Sedangkan adanya keanekaragaman spesies fauna di Indonesia dipengaruhi oleh faktor keadaan alam, gerakan hewan, dan rintangan alam. Perlu kalian ketahui, menurut kondisi geografis wilayahnya, jenis flora dan fauna di Indonesia terbagi menjadi tiga macam tipe, sebagai berikut. 1 Tipe Asiatis, yaitu tipe flora dan fauna yang sejenis dengan di daratan Asia dan hidup di wilayah Indonesia bagian barat Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. 2 Tipe Australia, yaitu tipe flora dan fauna yang sejenis dengan di daratan Australia dan hidup di bagian timur wilayah Indonesia Papua dan pulau-pulau sekitarnya. 3 Tipe peralihan, yaitu tipe flora dan fauna yang tidak di jumpai di Daratan Asia maupun Australia. Tipe jenis ini hidup di wilayah Indonesia bagian tengah Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara. Untuk lebih memperjelas pemahaman tentang pembagian wilayah tipe-tipe flora dan fauna, kalian amati peta di berikut Gambar 5.20 Peta persebaran flora-fauna di Indonesia menurut pembagian garis Wallace dan Weber Sumber: Sosiologi dan Geografi Untuk SMP kelas 2, Ganeca Exact 122 e. Jenis Tanah Tanah mempunyai nilai yang amat penting bagi kehidupan semua makhluk hidup di muka bumi. Jadi apakah tanah itu? Tanah merupakan bagian lapisan pembentuk kulit bumi paling atas dan sangat tipis yang terbentuk dari berbagai campuran batuan induk yang telah lapuk, air, udara, jasad tumbuhan dan binatang yang telah mati. Jenis tanah yang tersebar di berbagai wilayah tidak sama, hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan jenis batuan induk, curah hujan, kekuatan pancaran sinar matahari, bentuk muka bumi, tumbuhan penutup tanah, dan pengaruh aktivitas makhluk hidup. Bagaimana dengan kondisi tanah di Indonesia, baik jenisnya, tingkat kesuburannya, maupun persebarannya? Ikuti pembahasan berikutnya Jenis tanah yang tersebar di Kepulauan Indonesia berjumlah sekitar 22 jenis tanah. Tidak semua jenis tanah tersebut subur, bergantung kepada ada tidaknya tiga unsur penyebab kesuburan tanah, yaitu unsur hara, kandungan air, dan susunan butir tanah. Tanah yang paling dikenal di Indonesia karena tingkat kesuburannya cukup tinggi, antara lain tanah vulkanik berasal dari pelapukan abu vulkanik, tanah aluvial hasil endapan erosi di sekitar aliran sungai, tanah humus hasil pembusukan bahan-bahan organik, tanah podzolit tanah di pegunungan dengan tinggi curah hujan. Jenis tanah lain tapi kurang subur yaitu tanah gambut tanah rawa dan tanah kapur tanah di daerah berkapur. Persebaran jenis tanah di berbagai pulau Indonesia tidak merata dan berbeda-beda pula tingkat kesuburannya, bahkan dalam satu wilayah pulau pun akan nampak perbedaan itu. Hal ini bergantung pada ketersediaan faktor-faktor gejala alam yang berpengaruh terhadap pembentukan jenis-jenis tanah dan tingkat kesuburannya. Berikut ini, coba kalian perhatikan peta penyebaran tanah di Indonesia Aktivitas Setelah kalian mengetahui pembagian tipe-tipe fauna yang hidup di Indonesia, sebagai tugas pekerjaan rumah, coba kalian buat daftar tentang nama-nama hewan berdasarkan pembagian lokasi wilayahnya, kemudian hasilnya kalian serahkan kepada guru untuk dikoreksi dan dinilai. 123 f. Sumber Daya Air dan Kelautan Sumber daya air yang ada di daratan dan sumber daya kelautan, merupakan potensi gejala alam yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup khususnya manusia. Air yang ada di daratan baik langsung maupun tidak sangat banyak manfaatnya untuk kepentingan manusia. Demikian pula segala potensi yang dikandung lautan jika kita gali dan diberdayakan sungguh suatu karunia kekayaan dari Sang Maha Pencipta alam yang tidak terhingga banyaknya dan tidak akan pernah habis untuk kita manfaatkan. Sumber daya air adalah segala potensi air yang dikandung udara, di permukaan bumi, di dalam tanah, dan proses yang menyertai yang dapat memberikan manfaat untuk kepentingan semua makhluk hidup. Bentuk-bentuk sumber daya air di daratan terdiri dari sungai, danau rawa, air rawa, air mata air air tanah, dan air artesis. Di Indonesia bentuk-bentuk sumber daya air ini hampir tersebar merata di seluruh wilayah Kepulauan, karena Indonesia beriklim tropis dengan dua kali pergantian musim dan didukung oleh kondisi bentuk topografi beraneka ragam, sehingga persediaan sumber daya air tidak akan pernah habis. Gambar 5.21 Peta persebaran jenis tanah di Indonesia Sumber: IPS Geografi untuk SLTP kelas 2, Erlangga Aktivitas Setelah kalian mempelajari materi tentang jenis, kesuburan, dan persebaran tanah di Indonesia, coba diskusikan dalam kelompok kerja kalian Faktor-faktor gejala alam apa yang menyebabkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatra lebih subur dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya di Indonesia kecuali Pulau Papua? Jelaskan kemudian hasilnya dibacakan di depan peserta kelompok lain untuk diskusi kelas 124 Sumber daya kelautan adalah segala potensi yang dikandung oleh permukaan, di dalam, dan di dasar laut yang dapat memberikan manfaat. Sumber daya kelautan dapat kita manfaatkan sebagai sumber perikanan, energi, jalur transportasi, keseimbangan iklim bumi, persediaan air, obat-obatan, sarana olah raga, dan lain-lain. 71 wilayah negara Indonesia merupakan wilayah perairan laut yang tersebar merata menyatukan seluruh pulau dan kaya dengan berbagai jenis spesies ikan serta hasil-hasil laut lainnya, seperti rumput laut, berbagai jenis karang, mutiara, garam, mineral, agar-agar, lain- lain. Perhatikan, peta berikut Gambar 5.22 Peta persebaran jalur air tanah di Indonesia Sumber: IPS Geografi untuk SLTP kelas 2, Erlangga Gambar 5.23 Peta persebaran ikan laut di Indonesia Sumber: IPS Geografi untuk SLTP kelas 2, Erlangga 125 g. Sumber Daya Mineral Sumber daya mineral adalah segala potensi alam berupa bahan galian yang terdapat pada perut bumi diperoleh melalui proses pertambangan eksplorasi. Oleh karena itu sumber daya mineral sering disebut sebagai bahan galian tambang. Bahan galian tambang termasuk sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Sumber daya mineral meliputi barang-barang galian tambang berupa energi migas dan nonmigas, mineral logam, serta batu nonlogam. Contohnya, minyak bumi, batu bara, bauksit, timah, nikel, tembaga, besi, perak, emas, aspal alam, belerang, gas alam, dan lain-lain. Sumber daya mineral sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari untuk kepentingan bidang perindustrian, sarana transportasi, peralatan rumah tangga, dan sebagainya. Indonesia merupakan negara yang sangat kaya dengan bahan-bahan galian tambang, baik yang terdapat di daratan maupun di dasar laut karena kondisi geografisnya sangat mendukung. Persebaran jumlah dan jenis sumber daya mineral tiap pulau di Indonesia tidak merata, hal ini bergantung kepada faktor-faktor kondisi geografis yang ada pada suatu wilayah. Untuk lebih memperjelas tentang persebaran barang-barang tambang penting di Indonesia. Coba kalian perhatikan peta berikut

2. Kondisi Penduduk Suatu Wilayah

Unsur lingkungan yang terdapat dalam suatu wilayah selain faktor fisik, adalah faktor penduduk. Penduduk adalah orang-orang yang mendiami suatu wilayah di muka bumi. Kondisi penduduk tiap wilayah di permukaan bumi berbeda- beda, perbedaan ini dapat dilihat dari faktor kuantitas dan Gambar 5.24 Peta persebaran bahan galian tambang di Indonesia Sumber: Atlas Indonesia, Dunia Budaya, Depdikbud 126 kualitasnya. Kuantitas penduduk adalah kondisi penduduk di suatu wilayah berkenaan dengan faktor jumlah, tingkat pertumbuhan, susunan, tingkat kepadatan, dan persebarannya. Sedangkan kualitas penduduk adalah kondisi penduduk di suatu wilayah berkenaan dengan faktor sumber daya manusianya yang meliputi aspek tingkat pendidikannya, tingkat kesehatannya, dan perekonomiannya. Untuk mengetahui kondisi penduduk di suatu wilayah, kita ambil contoh tentang kondisi penduduk di Indonesia, bagaimana kondisi kuantitas dan kualitasnya?

a. Kuantitas Penduduk

Yang termasuk penduduk Indonesia yaitu warga negara Indonesia asli dan keturunan serta warga negara asing yang telah berdiam paling sedikit enam bulan lamanya di wilayah Indonesia. Dewasa ini, Indonesia seperti negara-negara lainnya di dunia sedang mengalami permasalahan penduduk. Secara kuantitasnya terdapat tiga permasalahan utama penduduk yang dihadapi Indonesia, yaitu jumlah penduduk yang besar, tingkat pertumbuhan penduduk yang tinggi, dan persebaran penduduk yang tidak merata. Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke empat setelah negara Cina, India, dan Amerika Serikat. Dari hasil pencacahan jiwa yang di lakukan di Indonesia menunjukkan bahwa jumlah penduduknya terus bertambah. Diperkirakan pada tahun 2005 kondisi jumlah penduduk Indonesia mencapai 241.973 jiwa. Berikut ini disajikan tabel data jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1930 sampai tahun 2005. Jumlah penduduk di suatu wilayah atau negara mengalami perubahan. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan penduduk yaitu kelahiran fertilitas, kematian mortalitas, dan perpindahan migrasi. Bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk dinamakan pertumbuhan penduduk. Kondisi laju pertumbuhan di Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebagai contoh laju pertumbuhan penduduk Indonesia antara tahun 1990-2000 sebesar 1,49, kemudian antara tahun 2000-2003 terjadi kenaikan, yakni mencapai 1,5. Berikut ini disajikan peta pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 1990-2000 dan tahun 2000-2003. Tabel 2.1 Jumlah penduduk Indonesia No. Tahun Jumlah Penduduk Juta 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8 1930 1961 1971 1980 1990 2000 2003 2005 60,7 97,1 119,2 147,4 178,5 205,843 215,276 241,974 Sumber: BPS tahun 1992, 1996, 2003, 2005