192
Ekspedisi Magelhaens berhasil menyeberangi Samudra Pasifik ke arah barat sampai di Filipina pada tahun 1521. Ia
mempersembahkan Filipina untuk Raja Spanyol. Namun, Magelhaens terbunuh di Filipina sehingga perjalanan
dilanjutkan oleh anak buahnya Juan Sebastian del Cano. Rombongan tiba kembali di Spanyol pada tahun 1522.
Bangsa Spanyol pertama kali masuk ke Indonesia di Maluku tahun 1522, setelah berhasil mendarat di Filipina, Juan Sebastian
del Cano melanjutkan pelayaran kembali ke Spanyol melalui perairan Kepulauan Maluku, terus masuk ke Samudra Hindia.
Di Maluku, Spanyol diterima dengan baik oleh Kerajaan Tidore. Saat itu Tidore sedang berperang dengan Ternate yang telah
bersekutu dengan Portugis, pertemuan dua bangsa Eropa di Maluku Selatan itu menimbulkan perselisihan, karena kedua
bangsa saling menuduh telah melanggar Perjanjian Tordesillas
1492.
c. Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia
Gambar 6.31 Ferdinand Magelhaens
Sumber: Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia
Ekspedisi laut pertama Belanda dimulai tahun
1595 dipimpin oleh Cornelis de Houtman. Dengan empat buah kapal yaitu Duijfken, Amsterdam,
Mauritius, Holandia serta berawak 249. Setelah
perjalanan panjang akhirnya tahun 1596, ekspedisi Belanda sampai di pelabuhan Banten.
Kedatangan pelaut Belanda tentu saja tidak disukai oleh pedagang Portugis yang lebih dahulu
tiba. Pada saat yang bersamaan, pedagang Inggris juga mulai datang ke Banten. Persaingan tiga
bangsa Eropa ini tentu saja sangat tidak disukai penduduk pelabuhan Banten. Pada akhirnya nanti
persaingan dalam memperebutkan kekuasaan perdagangan akan memunculkan bentuk kerja
sama perusahaan dagang di antara bangsa Eropa.
Cornelis de Houtman kemudian melanjutkan perjalanan ke Madura. Di pulau garam itu, konflik
penduduk lokal dengan Belanda terjadi. Penyebabnya, pelaut Belanda membunuh penduduk
setempat. Penduduk Madura mengusir Belanda, dan membunuh beberapa awak kapalnya.
Akhirnya de Houtman kembali ke negerinya dengan sisa-sisa awak kapalnya pada tahun 1597
tanpa hasil yang memuaskan.
Sejak kembalinya ekspedisi Cornelis de Houtman ke Belanda, kedatangan pedagang
Belanda ke Indonesia semakin bertambah. Mereka
Gambar 6.32 Peta kuno Selat Sunda
Sumber: Tempo
193
menjelajahi perairan Indonesia untuk mencari rempah-rempah. Tahun 1599 armada dagang Belanda yang dipimpin oleh van
Neck tiba di Maluku, pulau penghasil rempah-rempah. Penduduk setempat menerima Belanda dan mengadakan
transaksi perdagangan rempah-rempah. Van Neck kembali ke negerinya dengan membawa hasil rempah-rempah dalam
jumlah yang banyak.
Keberhasilan pelayaran van Neck mendapatkan rempah- rempah telah membuat pedagang Belanda semakin sering ke
Indonesia. Ini menimbulkan persaingan di antara mereka sendiri. Kerajaan Belanda akhirnya membentuk perkumpulan
pedagang Belanda yang beroperasi di Indonesia dengan tujuan untuk menyatukan pedagang Belanda di kawasan Nusantara
dan menghindari persaingan di antara pedagang Belanda sendiri. Perkumpulan dagang itu dinamakan VOC Vereenigde
Oost-Indische Compagnie
yang berdiri tahun 1602. Pemerintah Kerajaan Belanda kemudian memberikan hak-hak istimewa
kepada VOC yang disebut Hak Oktroi. Pejabat Belanda yang ditunjuk sebagai gubernur jenderal VOC pertama ialah Jan
Pieterzoon Coen.
d. Kedatangan Bangsa Inggris di Indonesia Ratu Inggris, Elizabeth I memberikan kewenangan kepada
EIC East India Company, kongsi dagang Inggris di Asia, sejak tahun 1600. Inggris berlayar ke Indonesia di pimpin Sir Henry
Middleton. Pelayaran mereka sampai di Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda tahun 1604. Sebelumnya tahun 1580
ekspedisi Inggris di bawah pimpinan F.Drake lebih dahulu sampai di Ternate, kemudian tahun 1586, pelayaran Thomas
Cavendish sampai di Maluku. Di daerah itu mereka mendapati bahwa Portugis dan Belanda lebih dahulu menguasai wilayah
itu. VOC merasa kedatangan EIC sebagai saingan, karena itulah VOC mengadakan perlawanan terhadap EIC.
Di Ambon, VOC mengizinkan EIC mendirikan benteng. Pendirian benteng ditentang oleh penduduk Ambon. Pada
tahun 1622 terjadi pembunuhan terhadap sejumlah orang Inggris yang mengakui berkomplot untuk melawan VOC.
Peristiwa itu disebut Peristiwa Amboina. Sejak itu, Inggris menarik kehadirannya dari Kepulauan Maluku
Pada tanggal 8 Agustus 1811 armada laut Inggris menyerang kedudukan Belanda di Batavia. Armada Inggris
diperkuat oleh 60 kapal. Pada tanggal 26 Agustus 1811 Batavia dan sekitarnya jatuh ke tangan Inggris. Serangan armada Inggris
ke Pulau Jawa ternyata mendapatkan dukungan dari raja-raja
Gambar 6.33 Jan Pieterzoon Coen
Sumber : Atlas Sejarah Indonesia dan Dunia