6 3
masyarakat dan dijadikan sebagai kontrol sosial dalam masyarakat. Tata kelakuan pada dasarnya menganjurkan untuk
melakukan perbuatan tertentu dan melarang untuk melakukan perbuatan tertentu.
Adat istiadat custom memiliki kekuatan memaksa yang paling tinggi. Seorang warga masyarakat yang melanggar adat
istiadat akan mendapat sanksi atau hukuman yang cukup berat. Sebagai contoh, pelanggaran terhadap adat perkawinan atau
adat kematian. Jika adat tersebut dilanggar, maka hukum adatlah yang berlaku.
Bagan 3.5 Norma Sumber: Dokumen Penerbit Norma
Cara Kebiasaan
Kelakuan
Adat istiadat Sopan santun
Tradiasi Kebiasaan
Keluarga
Berdasarkan sumbernya, norma sosial dapat dibedakan menjadi berikut ini.
1 Norma kesopananetika, yaitu norma-norma yang berlaku
dalam hubungan antarmanusia dalam masyarakat. 2 Norma kesusilaan, yaitu norma yang bersumber pada hati
nurani, moral, dan filsafat hidup. 3 Norma hukum, yaitu norma tertulis yang berlaku dan
bersumber pada kitab undang-undang suatu negara tertentu.
4 Norma agama, yaitu norma yang mengatur kehidupan bermasyarakat yang bersumber pada ajaran agama.
Aktivitas
Coba kalian cari beberapa contoh di masyarakat sekitarmu pelanggaran-pelanggaran pada norma adat istiadat, tata kelakuan, kebiasaan, dan norma cara beserta sanksinya Kemudian catatlah dalam buku kerja kalian sebagai
bahan penilaian.
6 4
Secara umum, interaksi sosial dibedakan sebagai berikut:
1. Interaksi Sosial Asosiatif
Interaksi sosial asosiatif adalah suatu interaksi yang cenderung untuk bersatu dan bekerja sama serta meningkatkan
rasa solidaritas antaranggota kelompok. Hal ini dicirikan dengan adanya kesamaan, keserasian, dan keseimbangan. Bentuk-
bentuk interaksi sosial asosiatif meliputi kerja sama cooperation, akomodasi accomodation, asimilasi assimilation, dan akulturasi
acculturation.
a. Kerja sama cooperation
Kerja sama merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama yang telah
ditentukan. Kerja sama akan muncul jika masing-masing anggota kelompok memiliki kepentingan yang sama. Kerja sama dapat
terjadi di berbagai bidang kehidupan, baik itu dalam bidang sosial, ekonomi, budaya, maupun dalam bidang politik. Berikut
ini merupakan bentuk-bentuk kerja sama yang bersifat positif. 1 Kerukunan, yaitu bentuk kerja sama antarindividu atau
antarkelompok dalam lingkungan hidup bermasyarakat. Contohnya gotong-royong dan tolong menolong.
2 Bargaining , merupakan bentuk kerja sama dalam
melaksanakan tawar menawar atau perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antarorganisasi atau
antarbadan usaha tertentu. 3 Kooptasi
, merupakan bentuk kerja sama dalam penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan atau pelaksanaan
politik dalam suatu organisasi. 4 Koalisi
, yaitu kerja sama dalam bentuk penggabungan atau kombinasi antara dua organisasi atau lebih yang
mempunyai tujuan yang sama. 5 Joint-venture
, yaitu bentuk kerja sama perusahaan dalam proyek-proyek tertentu, seperti dalam kegiatan ekspor impor
serta pertambangan minyak bumi dan gas alam.
C. Bent uk-bent uk Int eraksi Sosial
Bentuk Interaksi
Sosial Asosiatif
Disosiatif •
Kerja sama: •
Akomodasi •
Asimilasi •
Akulturasi •
Persaingan •
Kontraversi •
Pertentangan Bagan 3.6 Bentuk interaksi sosial Sumber: Dokumen Penerbit
6 5 b. Akomodasi accomodation
Akomodasi merupakan suatu usaha untuk meredakan dan menyelesaikan pertentangan antarindividu atau antarkelompok,
tanpa harus menghancurkan pihak lawan. Adapun tujuan dari akomodasi antara lain adalah:
1 mengurangi pertentangan antarindividu maupun
antarkelompok; 2 mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara
waktu; 3 memungkinkan terjadinya kerja sama dengan menggalang
seluruh potensi individu atau kelompok; 4 mengusahakan peleburan antarkelompok sosial yang terpisah.
c. Asimilasi assimilation
Asimilasi merupakan proses lebih lanjut dari adanya akomodasi. Asimilasi sering diartikan pula sebagai proses
peleburan dua unsur kebudayaan atau lebih, hingga menjadi satu kebudayaan. Asimilasi ditandai dengan adanya usaha-
usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang terdapat pada individu atau kelompok dalam kehidupan bermasyarakat
dengan jalan penyesuaian diri.
d. Akulturasi acculturation
Akulturasi merupakan proses pengambilan sebagian unsur- unsur kebudayaan lain oleh sebuah individu atau kelompok
sosial. Oleh karena itu, akulturasi hanya bersifat memperkaya budaya di mana kebudayaan asli masih tampak.
2. Interaksi Sosial Disosiatif
Interaksi sosial disosiatif adalah suatu bentuk interaksi yang cenderung mengarah kepada timbulnya perpecahan dan
meregangkan solidaritas kelompok. Bentuk-bentuk dari interaksi sosial disosiatif antara lain.
a. Persaingan competition
Persaingan merupakan salah satu bentuk proses sosial yang di dalamnya terdapat upaya orang perorangan atau kelompok
untuk dapat meraih sesuatu tujuan. Persaingan dapat terjadi pada berbagai segi kehidupan, baik dalam bidang ekonomi,
sosial, maupun dalam bidang budaya. Persaingan antar- individu dalam meraih kedudukan atau posisi tertentu dalam
kelompoknya merupakan salah satu bentuk persaingan dalam bidang sosial. Contoh, dua orang siswa yang memperebutkan
posisi sebagai ketua OSIS.
b. Kontravensi contravention Kontravensi merupakan salah satu bentuk proses sosial yang
berada di antara persaingan dan pertentangan. Hal ini dicirikan dengan adanya perasaan tidak suka atau rasa benci, baik secara
tersembunyi maupun secara terang-terangan. Contohnya , perasaan tidak suka seorang siswa terhadap temannya yang
terpilih menjadi ketua OSIS.