37
Perkembangan corak kehidupan masyarakat purba pada masa pra-aksara dapat dilihat dari cara mereka memenuhi
kebutuhan pokok dan alat-alat yang dibuat dan digunakannya. Sejarawan Sartono Kartodirdjo dan Nugroho Notosusanto
membagi zaman praaksara menjadi empat tahapan.
1. Masa Hidup Berburu dan Mengumpulkan Makanan
Pada zaman Palaeolithikum, kira-kira 2 juta tahun lalu, manusia purba hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke
tempat lain Nomaden. Mereka berpindah-pindah mencari daerah yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Ketergantungan hidup pada alam merupakan pokok kehidupan manusia purba zaman itu. Mereka berburu hewan liar dan
Pengetahuan:
Jenis-Jenis Manusia Purba yang ditemukan di Daratan Asia, Afrika, dan Eropa a. Sinanthropus Pekinensis Homo Pekinensis, di temukan di gua besar bukit kapur daerah Choukoutien, Cina
oleh Davidson Black pada tahun 1927. b. Ramapithecus, ditemukan di bukit Siwalik, Pakistan oleh G.E. Lewis pada tahun 1930.
c. Australopithecus Africanus dan Australopithecus Robustus, ditemukan di daerah Taung, Provinsi Tanjung Harapan, dekat Johannesburg, Afrika Selatan oleh Raymond Dart pada tahun 1924.
d. Australopithecus Boisei dan Homo Habilis, ditemukan di Lembah Olduvai, Tanzania Utara, oleh Louis Leakey dan Mary Leakey pada tahun 1931.
e. Homo Africanus, ditemukan di Kanapoi, Kenya Selatan oleh Bryan Patteson dan William W. Howells pada
tahun 1965. f.
Homo 1470 Tengkorak 1470, ditemukan di pantai timur Danau Turkana, Kenya Utara oleh Richard Leakey di antara tahun 1968-1972.
g. Homo Neanderthalensis, ditemukan di lembah Neander dekat Dusseldorf, Jerman pada tahun 1856.
h. Cro-Magnon, ditemukan di lembah Vezere oleh Les Eyzies, pada tahun 1868.
C. Pe r ke m bangan Ke hi dupan pada Masa
Praaksara.
2. Homo Soloensis
Fosil-fosil jenis Homo Soloensis ditemukan di Lembah
Sungai Bengawan Solo pada penelitian dan penggalian
antara tahun 1931 – 1941 oleh Ter Haar dan Oppenoorth.
Gambar 2.2 Peta penemuan jenis-jenis manusia purba Indonesia Sumber: Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia
Ngandong Trinil
Sampung Sangiran
Surakarta Yogyakarta
S A M U D E R A H I N D I A
Surabaya Mojokerto
Gunung Willis Tulungagung
Wajak Gunung Lawu
Ngawi LAUT JAWA
38
mengumpulkan bahan makanan dari tumbuh-tumbuhan. Pola ini disebut sebagai food gathering. Untuk berburu dan
mengumpulkan bahan makanan mereka menggunakan alat-alat sederhana, apa adanya yang tersedia di alam sekitar mereka.
Ada beberapa alat-alat dari batu yang ditemukan di wilayah Indonesia, seperti kapak perimbas, kapak penatah, dan
kapak genggam. Batu-batu serpih yang terbuat dari pecahan batu digunakan sebagai pisau atau alat pemotong, juga sebagai
mata panah atau tombak. Alat-alat dari batu banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Sangiran, Jawa Timur.
Alat-alat dari tulang dan tanduk juga ditemukan di daerah Ngandong, Jawa Timur. Digunakan sebagai ujung tombak dan
alat untuk mencungkil atau menggali umbi-umbian dari dalam tanah. Jenis manusia yang hidup pada berburu dan
mengumpulkan makanan ini, adalah Meganthropus Palaejavanicus, Pithecanthropus Mojokertensis, Pithecanthropus
Erectus, Homo Soloensis
dan Homo Wajakensis. Masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan terus
berlanjut pada zaman Mesolitihikum. Kehidupan semi nomaden. Artinya ada yang tinggal menetap, tetapi masih ada
yang berpindah-pindah. Mereka memilih tempat di guaceruk, tepi pantai, atau tepi sungai. Masa mesolithikum berlangsung
selama kurang lebih 20.000 tahun silam.
Zaman Hasil-hasil
Kebudayaan Cara Hidup dan
Kemampuan membuat alat Jenis Manusia
Pendukung
Palaeolithikum
Mesolitihikum Budaya Pacitan
– Kapak Penetak
- Kapak Perimbas
Budaya Ngandong –
alat-alat tulang dan tanduk
– alat-alat yang terbuat
dari batu-batu kecil.
Budaya Bascon Hoabind –
kapak Sumatera –
kapak genggam –
alat-alat terbuat dari tulang
– kapak pendek
– batu serpih
– masa food gathering
tahap awal berburu, menangkap ikan,
mengumpulkan ke- ladi, ubi, dan buah-
buahan hutan
- nomaden berpindah-
pindah
– masa food gathering
tingkat lanjut- –
semi nomaden –
abris sous soche –
kjokkenmoddinger -
Meganthropus Palaeojavanicus
– Pithecanthropus
Erectus –
Pithecanthropus Robustus
– Pithecanthropus
Mojokertensis –
Homo Soloensis –
Homo Wajakensis Papua Melanesoide
– Suku Papua
– Suku Sakai Siak
2. Masa Bercocok Tanam dan Beternak Food Producing
Manusia purba Indonesia sudah memasuki masa bercocok tanam sekitar 4.000 tahun sebelum Masehi. Terbukti dengan
adanya penemuan gambar tanaman padi di Gua Ulu Leang Sulawesi Selatan. Menurut ahli arkeologi Indonesia, Prof. Dr.
R. Soekmono, perubahan dari food gathering ke food producing