Pelapukan Weathering Tenaga Eksogen
17
Ada tiga jenis pelapukan, yaitu sebagai berikut. 1 Pelapukan Fisis atau Mekanis
Faktor-faktor gejala alam yang menyebabkan terjadinya pelapukan fisis, yaitu:
a Perubahan Suhu Adanya perubahan atau perbedaan suhu siang hari
dan malam hari yang sangat tinggi dan disebut sebagai amplitudo suhu harian, terutama di daerah gurun pasir
mengakibatkan bongkahan batuan setempat menjadi retak, pecah, dan mengelupas. Pada siang hari di daerah
gurun suhu udara sangat penas dan ketika malam hari tiba subu udara turun drastis sangat dingin. Proses
perubahan suhu udara ini lama kelamaan mengakibat- kan bongkahan batuan menjadi hancur.
b Insolasi Sole = Matahari Insolasi yaitu pelapukan yang disebabkan penurunan
suhu udra yang mendadak. Di daerah gurun, ketika panas terik kemudian turun hujan tiba-tiba, terjadi
penurunan suhu udara yang tiba-tiba. Pada saat itu kerutan batuan berlangsung sangat tiba-tiba pula. Maka
pecahlah butiran batuan gurun dengan iringan suara yang berdentang.
c Pembekuan Air dalam Celah Batuan Genangan air di celah-celah batuan, pada malam hari
akibat penurunan suhu sampai beberapa derajat di bawah nol menyebabkan air tadi berubah menjadi es.
Ketika genangan air di celah batuan itu berubah menjadi es. Ketika genangan air di celah batuan itu
Bagan 1.2 Proses Pelapukan Sumber: Dokumen Penerbit
PELAPUKAN FisisMekanis
Kimia
Organis
Dipengaruhi air dan iklim
Pengaruh organisme hewan dan tumbuhan
– Perubahan suhu
– Insolasi
– Pembekuan air
– Warna Mineral
– Glasial
– Pengelupasan
18
berubah menjadi es volumenya lebih besar dan menekan celah batuan. Jika proses ini terus berlangsung dalam
waktu lama, akibatnya bongkahan batuan menjadi hancur.
d Warna Mineral Batuan Perbedaan warna mineral pembentuk batuan pun
menyebabkan perbedaan pemuaian bagian-bagian batuan. Jika proses pemuaian itu terus-menerus
menyebabkan berlangsungnya pelapukan mekanik. Warna mineral batuan yang gelap bersifat cepat
menyerap panas, energi panas yang diserap mengakibatkan batuan memuai.
e Pelapukan Es Glasial Bukan hanya di daerah gurun atau daerah kering
lainnya terjadi pelapukan fisik terhadap batuan di daerah kutub juga terjadi pelapukan fisis berhadap es
yang dinamakan pelapukan es, karena adanya amplitudo suhu harian yang tinggi antara malam dan
siang hari atau antara suhu musim dingin dengan musim panas.
f Air yang Bergerak
Gerakan air menimbulkan juga pecah-pecahnya batuan yang dilaluinya. Ini dapat di lihar bahwa kerikil yang
dingkut oleh sungai sudut-sudutnya hilang menjadi bulat.
g Abrasi, gelombang laut yang memukul pantai dapat merusakkan batuan di pantai.
h Akar-akar pohon yang masuk ke dalam batuan tumbuh menjadi besar dan memecahkan batuan itu.
2 Pelapukan Kimia Pada pelapukan ini batu-batuan tidak hanya mengalami
penghancuran fisik tetapi disertai perubahan struktur kimiawi batuan tersebut. Proses pelapukan ini dipengaruhi
oleh air dan kondisi iklim. Pelapukan kimia di daerah kapur menghasilkan batuan-
batuan baru atau gejala karst, seperti:
a Dolina russ yaitu lubang-lubang yang berbentuk corong. b Uvala, yaitu suatu depresi di daerah karst yang lebih
besar dari doline. c Gua kapur dan sungai di dalam tanah.
d Stalaktit yaitu bentukan di langit gua dan stalagmit yaitu bentukan di lantai gua.
e Kubah kapur yaitu bukit-bukit kecil dari batuan kapur.
19
3 Pelapukan Organis Pada pelapukan ini batu-batuan hancur oleh adanya
aktivitas organisme, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Misalnya penghancuran batuan oleh akar
cendawan dan lumut melapukkan batuan tempat lekatnya, atau bakteri dan organisme kecil dalam tanah.